8 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihentikan Saat Berbicara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Komunikasi adalah kegiatan yang tidak bisa lepas dari kehidupan. Langgeng atau hancurnya suatu hubungan apapun tergantung bagaimana cara dalam berkomunikasi. Namun, tanpa disadari kebiasaan alami mau baik atau buruk bisa timbul secara tak disadari jika asyik dalam mengobrol.
Nah, apa saja ya kebiasaan buruk pada saat berbicara dengan orang lain yang harus dihentikan? Simak, yuk!
1. Memotong pembicaraan orang
Ini terjadi pada semua orang yang suka mengobrol. Misalnya, si A berbicara, belum selesai cerita tiba-tiba si B memotong pembicaraan. Kebayang gak gimana perasaan si A? Sementara si B merasa biasa-biasa saja. Padahal, memotong pembicaraan itu bisa mengungkapkan bahwa kurangnya minat atau rasa hormat kepada yang berbicara. Selain itu, mengecewakan si pembicara berbagi ceritanya.
Jadi, selalu biarkan orang lain berbicara terlebih dahulu. Namun, jika merasa kurang tertarik, bisa ungkapkan dengan sopan tanpa menyakiti yang berbicara.
2. Menggunakan sarkasme berlebihan
Sarkasme dalam sebagian percakapan sepertinya sudah menjadi trending saat ini. Komentar semau hati tanpa memikirkan perasaan orang lain. Boleh saja, namun perhatikan dulu lawan bicaranya siapa. Bisa jadi boomerang jika lawan bicara adalah orang yang belum kenal sama sekali.
Cara amannya berkata baik atau diam. Selain itu, penting untuk menghormati batasan dan sensitivitas orang lain.
3. Berbicara tentang diri sendiri
Membicarakan diri sendiri dengan tegas saat berbicara dengan orang lain membuat terlihat narsis dan tidak memedulikan orang lain serta perasaan mereka. Padahal mereka juga ingin berbicara juga. Memonopoli percakapan adalah perilaku yang menjengkelkan dan membosankan. Milikilah keseimbangan yang baik selama percakapan.
4. Sambil bermain smartphone
Ini sudah umum terjadi di era digital. Lagi berbicara dengan orang yang berada di dekatnya tetapi mata ke layar smartphone. Tidak sopan namanya. Apalagi sama orang tua.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Penyebab Umum Kenapa Sulit Menatap Lawan Saat Berbicara
5. Bersikeras memenangkan pendapat
Jika percakapan berubah menjadi lebih banyak perdebatan, jangan khawatir tentang menjadi "benar". Bersikeras memenangkan argumen tidak berarti memenangkan pertarungan karena perilaku semacam ini tidak sopan.
Yang penting bukan tentang benar atau salah, tetapi memahami dari mana satu sama lain berasal dan kemampuan berempati satu sama lain tanpa penilaian.
6. Berubah jadi gosip
Gosip saat ini menjadi trending juga berkat media sosial. Awalnya bicara yang penting lalu menyerempet hal-hal yang tidak penting. Selalu ada saja bahan tambahan untuk mengaitkan topik yang dibicarakan.
7. Selalu menyelidik dengan berbagai pertanyaan
Mungkin karena sudah akrab, hal-hal pribadi pun dijadikan bahan pertanyaan. Namun, biarpun akrab, ini sangat tidak dianjurkan dalam melakukan percakapan. Kesannya, ingin tahu urusan kehidupan orang. Tipe orang beda-beda dalam menanggapi pertanyaan pribadi. Untuk amannya, jaga semua topik percakapan tetap netral.
8. Tidak pandai membaca situasi
Maksudnya, tidak bisa memperhatikan siapa yang dijadikan lawan bicara. Topik, nada bicara dan intonasi suara harus diperhatikan. Jika tidak, siapa tahu ada yang tidak berkenan.
Nah, itu tadi ada delapan etika buruk yang harus diperbaiki saat ini juga. Pada akhirnya, etika percakapan berasal dari rasa hormat dan pertimbangan terhadap orang lain. Tiap-tiap orang juga berbeda dalam merespons.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 5 Etika Penting Saat Berbicara dengan Orang Lain
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.