Mereka Hidup Nyaman di Kampung Berseri Astra Keputih Surabaya 

Gotong-royong warga bersama Astra berhasil ubah kehidupan 

Desember yang basah, membuat jalanan di kawasan Surabaya Utara, tepatnya Keputih Tegal Timur, Sukolilo menjadi berlumpur pada sore itu Kamis (22/12/2022). Daerah ini dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, sebelum akhirnya berpindah ke TPA Benowo pada 2001 silam. Meski telah ditutup, bukan berarti sisa-sisa pencemarannya telah hilang.

Namun, suasana itu tampak berbeda setelah sampai di sebuah kampung di RW.08, Keputih, Sukolilo. Daerah itu menyuguhkan suasana perkampungan yang asri dengan pepohonan di kanan dan kiri. Suasana ini jelas sangat berbeda, dengan perkampungan lain di kawasan itu. Ya, tempat ini adalah salah satu kampung di Surabaya yang menjadi Kampung Berseri Astra, Keputih Surabaya.

"Saya di sini sudah lama sekali. Sebelum TPA-nya pindah. Dulu belum ada ini pepohonan ini. Ndak bersih juga. Sekarang sudah enak, gak bau sampah," ujarnya. Joyo (60) salah seorang warga yang mengaku telah menghabiskan separuh hidupnya di kampung ini.

Joyo tampak bersemangat menceritakan bagaimana kampungnya telah berubah lebih bersih, asri, dan nyaman. Tak lagi terselimuti bau sampah, seperti 20 tahun silam.

”Benar-benar lebih nyaman, hidup di lingkungan bersih,“ ungkap Joyo.

Program Astra jadi pelecut gotong-royong warga 

Mereka Hidup Nyaman di Kampung Berseri Astra Keputih Surabaya Penanda jalan KBA Keputih Surabaya (IDN Times/Egydia Artamevia)

Kenyamanan yang diceritakan Joyo ini adalah buah gotong-royong warga saat Astra memilih Kampung Keputih untuk menjadi salah satu Kampung Berseri di Surabaya pada 2013. Sutikto, Ketua Kampung Berseri Astra Keputih menceritakan perjalanan kampungnya hingga mengalami perubahan yang drastis.

"Niat, keinginan, dan potensi warga untuk mengubah desa ini sangat tinggi. Jadi waktu datang tawaran dari Astra, ya sudah sekalian all-out. Warga-warga siap berkontribusi, jadi ndak susah buat koordinasinya," ungkap Sutikto.

Berbagai program telah terencana, dan satu per satu terlaksana. Mulai dari penanaman bibit pohon di sepanjang jalan, pengadaan rumah pintar, bank sampah, hingga sentra pembuatan pupuk kompos telah terwujud. Berbagai program yang dicanangkan, diakui Sutikto berasal dari potensi dan keresahan warganya sendiri. Tak heran, program yang ada berhasil mendatangkan banyak manfaat bagi warga.

Rumah pintar segudang manfaat 

Mereka Hidup Nyaman di Kampung Berseri Astra Keputih Surabaya Rumah Pintar Astra Keputih Surabaya (IDN Times/Egydia Artamevia)

Salah satunya, kata Sutikto adalah berdirinya sebuah Rumah Pintar. Bangunan dua lantai dengan perpaduan cat warna biru dan putih itu, masih aktif digunakan warga.

"Fungsinya banyak. Yang pertama dipakai anak-anak buat belajar. Selanjutnya, juga dipakai kumpul karang taruna, sampai pernah juga digunakan ibu-ibu untuk buat kerajinan kriya," kata Sutikto.

Menurut Sutikto, proses pembelajaran bagi anak-anak hingga sekarang tetap lancar karena adanya kontribusi dari para mahasiswa yang datang silih berganti untuk menggelar program pengabdiannya atau kuliah kerja nyata (KKN) di kampung ini.

Tak sekadar sebagai "rumah" untuk berkumpul, bangunan ini juga menyimpan beragam fasilitas edukatif penunjang pembelajaran. Mulai dari buku-buku bacaan, beberapa komputer, hingga karya-karya seni tersedia di sini. Bangunan ini seperti layaknya laboratorium bagi warga kampung.

Baca Juga: Teman Autis, Wadah Edukasi untuk Terwujudnya Indonesia Ramah Autis

dm-player

Rumah Kompos lahirkan pupuk unggulan 

Mereka Hidup Nyaman di Kampung Berseri Astra Keputih Surabaya Bapak Sutikto ketika membawa hasil pupuk kompos Kampung Keputih (IDN Times/Egydia Artamevia)

Selain Rumah Pintar, ada pula Rumah Kompos. Di sinilah pengolahan daun-daun kering menjadi pupuk unggulan terlaksana. Meski tak terlalu luas, tempat ini dapat menyimpan mesin khusus untuk memudahkan proses pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos. Pembuatan pupuk organik yang membutuhkan waktu lama dan teknik yang tak mudah ini bisa dilakukan dengan gotong-royong serta tekad dari para warganya.

"Semua pekerjaan di sini melibatkan banyak warga. Hasilnya nanti dinikmati bersama. Produknya dibagi rata buat semua warga, sebagiannya dijual. Hasil penjualan masuk ke kas swadaya masyarakat, tapi untuk warga yang ikut serta pembuatan tetap dapat bagian." ujar Sutikto.

Skala penjualan pupuk kompos milik kampung Keputih memang belum terlalu besar. Meski demikian, kurang lebih 10 persen hasil penjualan tetap dibagikan kepada warga yang terlibat pembuatan.

"Ya cukuplah buat beli rokok dan makan, Mbak." canda Sutikto.

Selama menjabat sebagai ketua, Sutikto mengaku tak pernah mengalami kesulitan yang berarti, karena antusiasme warga kampung yang cukup tinggi. Ia tak pernah berdiri sendiri, karena bantuan dari pengurus yang ada masih selalu tersalur demi kelancaran setiap program yang ada.

Semangat warga belum pudar. Saat ini Sutikto dan warga sedang dalam tahap swadaya untuk merencanakan adanya sebuah dermaga. Lokasi kampung yang berdekatan dengan wisata Mangrove, diharap dapat menjadi potensi yang bisa dimaksimalkan sebagai ladang perekonomian baru.

"Terakhir masih bangun kerja sama dengan paguyuban petani tambak. Yang pasti untuk program selanjutnya masih dalam tahap koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya." tutup Sutikto.

Warga hidup nyaman pendidikan dan perekonomian berjalan lancar 

Mereka Hidup Nyaman di Kampung Berseri Astra Keputih Surabaya Suasana KBA Keputih Tegal Sari Surabaya (IDN Times/Egydia Artamevia)

Suasana nyaman dalam berkehidupan di kampung ini juga dirasakan langsung oleh Mimah (38). Seorang ibu rumah tangga ini merasakan langsung dampak Kampung Berseri Astra yang sangat bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya.

"Ini pohon-pohon tinggi di depan rumah saya asalnya dari sana. Dari dulu tanam bibit, terus mulai tumbuh sampai sekarang sudah tinggi. Suasananya jadi adem, enak. Anak saya itu dari masih kecil juga pasti belajarnya di Rumah Pintar," kata Mimah.

Tak hanya baginya dan keluarga, Mimah mengaku adanya kegiatan di Rumah Kompos juga menjadi ladang rupiah baru dan meningkatkan produktivitas warga.

"Nah, sama kegiatan-kegiatan di rumah kompos itu biasanya melibatkan warga-warga yang masih belum bekerja. Jadi nambah aktivitas, tambah pengetahuan juga," ungkapnya.

Berbagai perubahan yang ada bagi Kampung Keputih Tegal Timur Surabaya, benar-benar berdampak baik bagi warga, dan bukan isapan jempol belaka. Kerja sama warga sekitar bersama Astra Indonesia nyatanya membawa ribuan manfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat di sana.

Tak ada lagi tumpukan sampah dan bau tak sedap di kawasan itu. Lingkungan sehat dengan segala potensi yang kuat, siap memberi masa depan yang lebih baik bagi warga Keputih Tegal Timur, Surabaya.

Baca Juga: Desa Sejahtera Astra Budidayakan Songket Deli di Tangan Generasi Muda

EGYDIA ARTAMEVIA Photo Verified Writer EGYDIA ARTAMEVIA

Check @egydiard on instagram

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya