7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologis

Selalu insecure pada kemampuan diri sendiri

Orang-orang yang sulit mempercayai diri sendiri sering kali menghadapi tantangan kompleks. Mereka mungkin merasa ragu-ragu atau tidak yakin dengan kemampuan dan nilai diri sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka.

Psikologis individu yang sulit mempercayai diri sendiri sering kali dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, lingkungan sosial, dan pola pikir yang terinternalisasi. Kurangnya kepercayaan diri dapat menghambat kemampuan seseorang untuk meraih potensi penuh mereka.

Oleh karena itu, penting untuk memahami asal mula dan dinamika dari ketidakpercayaan diri individu. Beberapa alasan seseorang sulit percaya diri sendiri dilihat dari sisi psikologis ini patut kamu ketahui!

Baca Juga: 5 Tips Meningkatkan Percaya Diri untuk Menghadapi Tantangan

1. Selalu merenungkan masa lalu

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi merenung masa lalu (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Jika seseorang merasa sulit untuk mempercayai diri sendiri, mungkin itu karena mereka terbiasa menghabiskan waktu untuk merenungkan masa lalu, terutama kesalahan atau kesialan. Banyak orang meyakinkan diri bahwa mereka perlu terus menganalisis dan memutar ulang kesalahan masa lalu untuk menghindari membuat kesalahan yang sama di masa depan.

Sayangnya, merenungkan kesalahan dan kegagalan masa lalu dapat membuat otak percaya bahwa dirinya tidak dapat dipercaya. Jika terus mengingatkan diri bahwa kamu adalah orang yang gagal, bukankah wajar jika kamu kesulitan untuk mempercayai diri sendiri? Jika ingin lebih percaya diri, hiduplah maju ke depan bukan malah mundur ke belakang.

2. Khawatir tentang masa depan

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi memikirkan masa depan (pexels.com/Michael Chagas)

Terjebak dalam siklus kecemasan dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi bisa membuat orang ragu untuk mengambil keputusan atau langkah maju. Ketika terlalu fokus pada kemungkinan buruk yang mungkin terjadi di masa depan, hal itu dapat merusak keyakinan pada diri sendiri dan membuat diri merasa tidak mampu menghadapi tantangan yang akan datang.

Kekhawatiran tentang masa depan bisa menciptakan ketidakpercayaan terhadap kemampuan untuk menghadapi perubahan. Rasa takut akan kegagalan atau ketidakpastian dapat membuat orang merasa tidak kompeten atau tidak layak meraih tujuan. Akibatnya, mereka terjebak dalam siklus kekhawatiran yang tidak berujung sehingga sulit untuk membangun rasa percaya diri.

3. Terlalu mempercayai emosi

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi orang bersedih (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Terlalu mempercayai emosi bisa menjadi hambatan, karena terkadang emosi bisa menjadi kabur atau bertentangan. Ketika tidak yakin apakah perasaan yang dialami adalah benar atau relevan, hal itu dapat menyebabkan ketidakpercayaan terhadap diri sendiri dan kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik.

Apabila terlalu mempercayai emosi tanpa mempertimbangkan logika, hal itu dapat mengarah pada keputusan impulsif atau perilaku yang tidak rasional. Oleh karena itu, seseorang perlu mengembangkan keseimbangan antara merespon dan merenungkan emosi dengan bijak, sehingga dapat mengambil keputusan terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.

4. Perfeksionisme

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi orang perfeksionis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu alasan seseorang sulit percaya pada diri sendiri adalah karena perfeksionisme. Ketika seseorang memiliki standar yang sangat tinggi dan mengharapkan kesempurnaan dalam segala hal yang mereka lakukan, hal itu dapat menciptakan tekanan yang berlebihan dan membuat mereka merasa tidak pernah cukup baik.

Perfeksionis sering kali merasa bahwa mereka tidak akan pernah mencapai standar yang ditetapkan sehingga mereka meragukan kemampuan dan nilai diri sendiri. Perfeksionisme juga dapat menyebabkan ketakutan akan kegagalan yang berlebihan. Hal ini dapat menyulitkan seseorang untuk mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru.

Baca Juga: 5 Pentingnya Memahami Diri Sendiri saat Quarter Life Crisis

5. Prokrastinasi

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi orang menunda pekerjaan (pexels.com/KATRYN BOLOTSOVA)

Ketika seseorang terus-menerus menunda tugas atau komitmen yang telah dibuat kepada diri sendiri, hal itu menciptakan pola perilaku yang merusak kepercayaan diri. Pasalnya, prokrastinasi mengajarkan otak bahwa diri sendiri tidak dapat diandalkan untuk mengikuti komitmen yang telah dibuat kepada diri sendiri.

Dengan terus menerus menunda tugas atau tanggung jawab, mereka secara tidak langsung memberi sinyal kepada otak bahwa dirinya tidak dapat dipercaya untuk mengikuti apa yang telah direncanakan. Akibatnya, pola prokrastinasi ini dapat merusak kepercayaan diri dan membuat seseorang sulit untuk mempercayai kemampuan sendiri.

6. Selalu mencari pengakuan orang lain

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi membutuhkan validasi orang lain (dok. Pexels.com/Trinity Kubassek)

Ketika seseorang terus mencari validasi dari orang lain untuk mengkonfirmasi keputusan atau tindakan yang mereka ambil, hal itu menciptakan ketergantungan pada penilaian eksternal yang dapat merusak kepercayaan diri. Terlalu sering mencari pengauan orang lain juga dapat menghambat kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri.

Apabila seseorang terlalu bergantung pada persetujuan dari orang lain, mereka cenderung kehilangan kemampuan untuk mempercayai insting dan penilaian mereka sendiri. Akibatnya, mereka selalu merasa ragu-ragu dalam mengambil langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan mereka karena terus mencari kepastian dari luar.

7. Mengabaikan rasa ingin tahu

7 Alasan Orang Sulit Percaya Diri dari Sisi Psikologisilustrasi mengabaikan rasa ingin tahu (pexels.com/cottonbro studio)

Saat seseorang terlalu sering mengabaikan atau menekan rasa ingin tahunya, mereka mungkin merasa bahwa pendapat dan ide-idenya tidak penting. Ini bisa terjadi ketika seseorang tidak percaya diri dalam mengungkapkan atau mengeksplorasi minat sendiri. Alhasil, mereka cenderung untuk mengabaikan atau menolak keinginan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang sesuatu.

Mengabaikan rasa ingin tahu juga dapat menghambat pertumbuhan pribadi. Ketika seseorang tidak menghargai minat dan rasa penasarannya, mereka melewatkan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak kompeten atau kurangnya keyakinan akan kemampuan untuk memahami dan menghadapi dunia di sekitar mereka.

Setiap hal yang terjadi di Bumi ini tentu memiliki penyebab. Salah satunya perasaan kurang percaya pada diri sendiri. Kira-kira dari ketujuh alasan di atas, adakah yang mirip dengan situasimu saat ini?

Baca Juga: 5 Alasan Harus Menjadi Teladan bagi Diri Sendiri Terlebih Dahulu

Emma Kaes Photo Verified Writer Emma Kaes

Welcome to my alter ego :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya