5 Kesalahan Mengatasi Kecemasan yang Ternyata Malah Memperburuknya
![5 Kesalahan Mengatasi Kecemasan yang Ternyata Malah Memperburuknya](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/04/417ab325-45fb-49f8-9783-31d1cfc7c590-1b0ff41e9a8a4649da2e26c7a193b2b1-7c45cf5278fc042428d05b160a218e8e_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang berjuang dengan anxiety atau kecemasan, tetapi sering kali upaya mereka justru memperburuk kondisinya. Salah kaprah dalam penanganan kecemasan dapat mengakibatkan dampak negatif yang serius terhadap kesejahteraan mental seseorang. Upaya untuk mengatasi kecemasan dapat menjadi bumerang yang memperburuk anxiety tanpa disadari.
Terkadang, orang cenderung menganggap remeh gejala kecemasan atau mencoba untuk menyingkirkannya dengan cara-cara yang sebenarnya tidak efektif. Banyak yang tidak menyadari bahwa pendekatan salah dalam mengatasi kecemasan dapat mengakibatkan dampak lebih buruk. Berikut ini beberapa kesalahan dalam mengatasi gangguan kecemasan yang malah dapat memperparah dampaknya.
1. Menghindari masalah
Menghindari situasi yang menimbulkan stres bisa jadi tampak seperti solusi yang masuk akal untuk mengatasi kecemasan. Namun, tindakan ini justru dapat memperburuk kecemasan secara keseluruhan. Dengan menghindari hal-hal yang menimbulkan kecemasan, kita tidak memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk belajar bagaimana menghadapi ketakutan tersebut.
Melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak efektif dalam mengelola kecemasan juga dapat memperburuk kondisi tersebut. Misalnya, menghabiskan waktu berlama-lama di media sosial atau menghindari aktivitas fisik yang menyehatkan seperti olahraga. Pasalnya, kita tidak memberikan kesempatan bagi tubuh untuk melepaskan stres melalui aktivitas yang sehat dan produktif.
2. Melarikan diri dengan minuman beralkohol
Minuman beralkohol sering kali dianggap sebagai pelarian sementara dari kecemasan. Namun, sebenarnya, ini adalah senjata bermata dua yang dapat memperburuk kondisi kecemasan. Meskipun memberikan sedikit kelonggaran sementara, alkohol dapat mengganggu pola tidur dan memperburuk kecemasan dalam jangka panjang.
Lebih dari itu, alkohol juga mengganggu kemampuan otak untuk mengatur emosi secara efektif. Menggunakan alkohol sebagai pelarian dari emosi yang tidak nyaman tidak hanya membuat kecemasan semakin parah, tetapi juga meningkatkan risiko terkena gangguan penyalahgunaan zat adiktif yang bahkan dapat mengancam jiwa.
3. Mengadu kepada orang lain
Editor’s picks
Mengadu kepada teman atau anggota keluarga adalah hal yang lumrah dilakukan dengan harapan bahwa itu akan membuat kita merasa lebih baik. Meskipun mencari dukungan sosial adalah strategi yang efektif, namun hal ini juga memiliki beberapa kelemahan. Ahli saraf menyatakan bahwa mengeluarkan perasaan tidak benar-benar mengurangi kecemasan.
Meluapkan emosi kepada orang lain sering kali hanya memberikan pelepasan sementara tanpa menyelesaikan masalah yang mendasarinya. Terkadang, hal ini bahkan dapat membuat kita semakin terjebak dalam pola pikir negatif dan siklus kecemasan yang berkepanjangan. Lebih baik untuk mengalihkan fokus dalam menjalin hubungan yang memperkuat ikatan.
Baca Juga: 5 Hal Unik yang Dilakukan Introvert saat Alami Kecemasan Sosial
4. Melarikan diri dengan makanan
Memboroskan diri dengan makanan yang memberi kenyamanan terkadang terasa menggoda saat menghadapi hari yang sulit. Namun, kebiasaan ini sebenarnya dapat menjadi bumerang bagi kesehatan mental. Mengonsumsi makanan tinggi gula dan olahan dapat mengganggu kadar gula darah yang pada gilirannya mempengaruhi suasana hati dan tingkat energi.
Mengandalkan makanan yang memberi kenyamanan sering kali hanya memberikan pelarian sementara tanpa mengatasi akar masalah. Sebaiknya memilih makanan yang kaya nutrisi agar dapat membantu menstabilkan kadar gula darah serta mendukung kesejahteraan mental secara keseluruhan.
5. Fokus hanya pada solusi
Saat kecemasan melanda, kita cenderung langsung masuk ke mode pemecahan masalah. Namun, ketika merasa terlalu terbebani atau cemas, kemampuan fungsional eksekutif dan pengambilan keputusan kita terganggu. Hal ini berarti solusi apa pun yang kita temukan mungkin bukan ide terbaik kita pada saat itu.
Melakukan pendekatan yang lebih holistik terhadap kesehatan mental kita dapat membantu mengatasi kecemasan dengan lebih efektif. Dengan mengijinkan diri untuk merasakan emosi yang muncul, kita dapat lebih baik memahami dan mengatasi akar penyebab kecemasan, daripada sekadar mencari solusi instan yang mungkin tidak efektif dalam jangka panjang.
Kecemasan atau anxiety bukanlah sesuatu yang bisa segera diatasi dengan instan. Apalagi terkadang cara mengatasinya cenderung malah dapat memperburuk kondisinya, seperti kelima langkah salah di atas yang sebaiknya dihindari.
Baca Juga: 4 Tips Mengatasi Kecemasan Berlebih Saat Nyetir Mobil
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.