6 Novel Peraih Penghargaan Booker Prize yang Wajib Dibaca

2. Life of Pi – Yann Martel

sampul buku Life of Pi (britannica.com)

Novel mengisahkan petualangan anak laki-laki India bernama Pi Patel yang terdampar di tengah Samudra Pasifik setelah kapalnya tenggelam. Pi harus bertahan hidup di atas sekoci kecil bersama dengan beberapa hewan. Selama petualangannya yang menguji nyali, Pi belajar untuk bertahan hidup di tengah lauta luas sambil menjelajahi hubungan antara manusia dan alam.

Martel menggabungkan elemen petualangan yang mendebarkan dengan refleksi filosofis yang dalam. Cerita ini tidak hanya berfokus pada cara bertahan hidup di tengah lautan, tetapi juga tentang menemukan makna dalam kehidupan dan spirirualitas. Novel ini juga telah diadaptasi menjadi film layar lebar yang dirilis pada tahun 2012 lalu.

3. The Blind Assassin – Margaret Atwood

sampul buku The Blind Assassin (penguinrandomhouse.com)

Novel ini mengikuti dua saudara perempuan, Iris dan Laura Chase, yang hidup dalam keluarga kaya di Kanada pada abad ke-20. Ketika Laura meninggal dalam keadaan misterius, Iris mencoba untuk memahami rahasia keluarganya. Ia juga harus menghadapi kenangan yang menyakitkan dan kompleksitas hubungan antara dirinya dan sang adik.

The Blind Assassin merupakan karya yang penuh dengan lapisan-lapisan cerita dan karakter yang kompleks. Penulis juga menggabungkan beberapa alur cerita dalam novel peraih penghargaan Booker ini. Dengan gaya narasi elegan dan penuh warna, Atwood menciptakan karya sastra yang kaya akan detail dan emosi.

4. The Remains of the Day – Kazuo Ishiguro

sampul buku The Remains of the Day (thebookerprizes.com)

Novel ini mengikuti perjalanan pelayan bernama Stevens yang melayani seorang bangsawan Inggris sebelum Perang Dunia II. Diceritakan dengan gaya narasi yang halus dan penuh kesederhanaan, Stevens merenungkan masa lalunya yang dipenuhi dengan pengabdian dan loyalitas kepada majikannya.

Dalam The Remains of the Day, Ishiguro menghadirkan gambaran yang mengharukan tentang kesepian, pengorbanan, dan kerumitan hubungan antarmanusia. Novel ini menyoroti pentingnya penghormatan terhadap tradisi dan kesetiaan. Pembaca akan dibuat merenung tentang harga yang harus dibayar untuk setia pada prinsip-prinsip yang dipercayai.

5. The Sellout – Paul Beatty

sampul buku The Sellout (macmillan.com)

The Sellout mengikuti pria Afrika-Amerika berjuang untuk menghidupkan kembali kota fiksional yang dihapus dari peta dan memulihkan statusnya sebagai kota Amerika Selatan. Dalam usahanya yang kontroversial, ia melakukan berbagai tindakan ekstrem memperlihatkan absurditas di tengah masyarakat penuh stereotip dan prasangka.

Dengan gaya bahasa yang tajam dan penuh humor gelap, Beatty menghadirkan kritik pedas terhadap politik rasial. The Sellout menantang pembaca untuk merenungkan realitas kehidupan di Amerika Serikat terkait identitas dan keadilan. Novel ini memperlihatkan keberanian dan ketajaman sang penulis terhadap dunia yang dihadapinya.

6. Wolf Hall – Hilary Mantel

sampul buku Wolf Hall (goodreads.com)

Wolf Hall mengangkat kisah Thomas Cromwell, seorang politikus dan penasihat pemerintahan di bawah Raja Henry VIII. Novel ini menggambarkan kecerdikan dan kecenderungan kejam Cromwell dalam meraih kekuasaan. Ia berhasil memanipulasi politik di tengah intrik istana yang rumit pada abad ke-16.

Novel ini tidak hanya merupakan kisah tentang kekuasaan dan intrik politik, tetapi juga menggambarkan Cromwell sebagai sosok yang kompleks dan ambigu. Wolf Hall menawarkan pandangan menyegarkan terhadap tokoh sejarah yang sering kali digambarkan secara stereotip. Pembaca dibawa pada dunia yang jauh dari glamor dan kehormatan melainkan penuh ambisi.

Kumpulan novel peraih penghargaan Booker Prize di atas memiliki penulisan yang kuat. Tema yang dipilih pun terbilang unik dengan beragam karakter kompleks. Ditambah kemampuan penulis untuk menghadirkan cerita yang meresap ke dalam jiwa pembaca.

Baca Juga: 5 Novel Horor Medis yang Kelam dan Mengerikan, Menarik untuk Dibaca