9 Etika Prasmanan, Bukan Kesempatan Ambil Makanan Sepuasnya

- Jangan mengembalikan peralatan makan yang sudah dipegang
- Begitu juga dengan makanan yang telah diambil
- Tidak terlalu lama memilih menu
Di mana kamu biasanya menjumpai acara makan-makan dengan konsep prasmanan? Mungkin paling sering di resepsi pernikahan. Meski ada pula resepsi dengan konsep piring terbang alias setiap porsi makanan dibagikan oleh pelayan pada tamu.
Selain di acara kondangan, prasmanan juga dapat dijumpai di berbagai rumah makan, hotel, dan acara kantor. Prasmanan memang lebih praktis bagi pihak penyelenggara acara atau pekerja rumah makan. Mereka tidak perlu melayani tamu satu per satu yang makan waktu dan tenaga.
Dari segi tamu, prasmanan memungkinkanmu memilih makanan yang lebih disukai. Porsinya juga disesuaikan dengan kapasitas perut masing-masing. Sayangnya, hanya karena tamu dibebaskan mengambil makanan sendiri, hindari kamu mengabaikan sembilan etika prasmanan berikut. Jangan malu-maluin, ya!
1. Jangan mengembalikan peralatan makan yang sudah dipegang

Biasanya piring, sendok, garpu, serta tisu telah disiapkan di dekat pemanas nasi. Pastikan kamu tidak mengembalikan peralatan makan yang sudah dipegang. Ini bukan waktu yang pas untuk menjadi terlalu pemilih.
Jangan merasa sendok ini kurang bersih, padahal gak ada noda yang tampak. Ingat bahwa di tanganmu juga terdapat banyak kuman. Orang di belakangmu bakal jijik apabila beberapa peralatan makan telah dipegang-pegang olehmu.
2. Begitu juga dengan makanan yang telah diambil

Tentu kamu mengambil makanan tidak dengan tangan kosong. Dirimu menggunakan sendok sayur atau penjepit makanan. Kamu juga sama sekali belum mencicipnya.
Akan tetapi, bukan artinya dirimu boleh mengembalikannya. Contohnya, kamu telanjur menaruh sepotong ayam goreng ke piringmu. Ternyata di sebelahnya ada ayam bakar. Dirimu menjadi sangat menginginkannya.
Jangan kembalikan ayam goreng yang sudah diambil itu. Lebih sopan buatmu mengambil ayam bakar juga. Dengan catatan, kamu mampu menghabiskan semua isi piringmu. Bila tidak, terima nasib dan nikmati saja ayam goreng itu.
3. Tidak terlalu lama memilih menu

Makin banyak hidangan yang menggugah selera, makin bingung juga dirimu. Kamu ingin mengambil semuanya, tapi tahu itu gak sopan. Dirimu mesti memilih beberapa saja.
Hindari berlama-lama berhenti dan celingukan di dekat meja prasmanan. Putuskan dengan cepat. Kasihan antrean yang mengular di belakangmu. Sebab tidak etis buat mereka untuk menyalipmu. Jangan bikin antrean macet!
4. Jika tidak ada sendok sayur atau penjepit, minta ke pelayan

Saat jam sarapan di hotel, misalnya. Bila kamu sarapan pagi sekali, terkadang pelayan belum sepenuhnya selesai melakukan persiapan. Semua menu telah tersaji.
Hanya saja sendok sayur atau penjepit makanan belum ditempatkan di setiap wadah hidangan. Kamu jangan asal memakai sendok sayur dari wadah lainnya. Sayur yang menempel pada sendok itu dapat mengotori dan mengubah rasa menu di wadah lainnya.
Kamu juga dilarang keras memakai sendokmu buat mengambilnya meski belum dipakai untuk menyuapkan makanan ke mulut. Mintalah sendok sayur atau penjepit pada pelayan. Ini mencegah tamu hotel lainnya merasa risi.
5. Tutup kembali wadah makanan bila tak antrean di belakangmu

Di acara resepsi pernikahan, tempat makanan memang biasanya tidak ditutup. Sebab tamu terus berdatangan. Meja prasmanan gak pernah sepi dari tamu. Pelayan juga terus menambahkan masakan.
Tapi di rumah makan dengan konsep prasmanan, keramaian hanya terjadi di jam-jam tertentu. Umumnya saat jam makan. Apabila kamu datang di luar jam tersebut sehingga tak ada antrean di belakangmu, jangan lupa menutup kembali setiap tempat makanan.
Ini penting untuk menghindari kontaminasi pada makanan. Termasuk masuknya lalat bahkan cecak. Kalau etalase memakai tirai, maka tutup kembali tirainya setelah kamu selesai mengambil makanan.
6. Ambil secukupnya saja

Beberapa orang menjadikan prasmanan sebagai kesempatan mengambil makanan sebanyak mungkin. Apalagi kalau gratis, seperti ketika kondangan. Akan tetapi, akhirnya belum tentu makanan yang menggunung di piring itu dihabiskan.
Ada pula orang yang sengaja memasukkan makanan ke kantong untuk dibawa pulang. Sikap-sikap seperti di atas wajib dihindari. Makanan gratis sekalipun jangan sampai menjadi sampah. Tuan rumah hajatan kan, membayar setiapnya pakai uang.
Pun penyelenggara acara biasanya hanya menyediakan makanan 2 kali lipat dari total undangan. Seperti jumlah tamu undangan 200, maka makanan yang disajikan 400 porsi. Kalau kamu mengambil banyak sekali, tamu lain bisa gak kebagian.
7. Mengambil menu sesuai urutan, jangan bolak-balik

Apabila meja prasmanan benar-benar sepi, baru kamu boleh bolak-balik. Misalnya, urutan menu ialah nasi, sup, ayam goreng, sambal goreng kentang, mi goreng, dan sate. Kalau kamu sudah sampai di depan wadah mi goreng, jangan kembali lagi ke depan wadah sup.
Tindakan tersebut akan mengacaukan antrean di belakangmu. Dirimu asal menyelip ke tengah antrean. Orang-orang di belakangmu menjadi sebal mesti menunggu lebih lama buat menikmati hidangan.
8. Kalau sulit membawa, dessert nanti saja

Umumnya meja dessert terpisah dari meja hidangan utama. Bila kamu di rumah makan, biasanya disediakan nampan. Ini memudahkanmu mengambil makanan utama sampai penutup.
Setiap piring tinggal ditaruh di nampan. Akan tetapi, acara prasmanan di resepsi pernikahan gak pakai nampan. Kamu cuma bisa membawa satu piring dan segelas minuman. Kue, buah, dan es krim dapat diambil nanti setelah dirimu bersantap.
9. Jujur kalau mesti membayar

Tidak semua prasmanan bersifat gratisan. Di rumah makan setiap pengunjung wajib membayar. Jangan sampai kamu memanfaatkan situasi untuk berbuat curang. Terutama bila kasir tidak langsung menghitung total harga makananmu.
Kamu dipersilakan langsung bersantap dulu. Baru nanti dirimu melaporkan ke kasir apa saja yang diambil. Konsep ini sebenarnya sangat menghormati pengunjung. Jangan sampai pengunjung ribet membuka-buka dompet padahal sudah lapar, namun konsep begini juga menguji kejujuran pengunjung. Dirimu dilarang keras bilang cuma mengambil lauk tempe, padahal pakai telur atau ayam.
Prasmanan jangan dijadikan ajang makan secara berlebihan. Jaga etika prasmanan di mana pun kamu berada. Baik saat hajatan, acara kantor, maupun di rumah makan bersikaplah sopan serta tahu batasan dan tanggung jawab.