5 Cara Kendalikan Diri agar Tak Selalu Memaksakan Kesempurnaan

Pola sederhana membuatmu jalani hidup lebih bahagia

Sempurna merupakan sesuatu yang tidak bercela. Namun, kurang tepat jika kesempurnaan terhadap diri diterapkan dalam menjalani hidup ini. Manusia memang diciptakan memiliki pikiran dan perasaan, tapi bukan untuk dipaksakan menjadi sempurna secara keseluruhan.

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dalam kehidupan sosial, kedua hal tersebut akan saling melengkapi. Untuk itu, perlu melatih kemampuan agar tak selalu memaksakan kesempurnaan pada diri sendiri. Berikut lima cara mengendalikannya.

1. Lebih menyadari tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki 

5 Cara Kendalikan Diri agar Tak Selalu Memaksakan Kesempurnaanilustrasi laki-laki yang memiliki kesadaran atas kelebihan dan kekurangannya (pexels.com/fauxels)

Dengan memiliki kesadaran terhadap kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki, ini bisa menjadi cara untuk mengendalikan dir  agar tak selalu menuntut adanya kesempurnaan dalam menjalani kehidupan. Terima diri sendiri secara apa adanya, maksimalkan kelebihan yang kamu punya, dan perbaiki kekurangannya.

Bukan menjadi sempurna secara utuh, tapi lebih kepada menerima kenyataan dan meningkatkan daya juang. Dengan begitu, kesempurnaan tak lagi menjadi tuntutan diri untuk bisa memenuhinya. Sebab, kamu menyadari bahwa ada hal-hal yang memang bisa berdampak negatif jika nekat memaksakannya.

2. Jangan menyesali kekuranganmu

5 Cara Kendalikan Diri agar Tak Selalu Memaksakan Kesempurnaanilustrasi orang menyesal (pexels.com/Inzmam Khan)

Kekurangan bukanlah hal yang memalukan, jangan menjadikannya sebagai sesuatu yang disesalkan. Kamu perlu bijaksana dalam menyikapinya karena memang tak ada manusia yang benar-benar sempurna. Tetaplah berusaha menjadi diri sendiri versi terbaikmu.

Menjalani hidup ini bukan tentang menyesali kekurangan diri, tapi lebih kepada bagaimana menyiasatinya agar tak merugikanmu. Dengan begitu, kamu gak akan merasa terbebani atas kekurangan yang dimiliki. Namun, akan lebih fokus melakukan upaya untuk tetap berkembang dan maju.

Baca Juga: 5 Hal yang Terjadi Saat Terobsesi dengan Kesempurnaan, Catat!

3. Berfokus pada kebahagiaan diri 

5 Cara Kendalikan Diri agar Tak Selalu Memaksakan Kesempurnaanilustrasi menyayangi diri sendiri (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
dm-player

Jangan terlalu fokus pada kesempurnaan diri, tapi fokuslah pada kebahagiaan hati. Memaksakan diri agar bisa menjadi sempurna justru dapat membuatmu sulit berbahagia. Padahal untuk bisa merasa bahagia, bukanlah karena mampu menjadi sempurna, melainkan bisa menciptakan kebahagiaan dari hal-hal sederhana yang ada.

Mulai sekarang, temukan kebahagiaan itu dalam sudut pandang yang baru yaitu bahagianya hidup tak selalu didapatkan dari kesempurnaan diri. Akan tetapi, berasal dari bagaimana caramu dalam menyejahterakan diri. Salah satunya dengan tidak memaksakan kesempurnaan harus ada di dalam dirimu.

4. Jangan terlalu banyak menelaah suatu hal 

5 Cara Kendalikan Diri agar Tak Selalu Memaksakan Kesempurnaanilustrasi orang sedang menganalisis suatu hal (pexels.com/cottonbro)

Melakukan penelaahan terhadap suatu hal dengan terlalu banyak menganalisisnya menjadi salah satu penyebab yang memicumu terus-menerus menuntut kesempurnaan. Menelaah suatu hal memang perlu agar menjadi lebih terang dan jelas.

Akan tetapi jika dilakukan secara berlebihan, itu hanya menyiksa diri. Rasa gak tenang dan khawatir jika tuntutan tak bisa dipenuhi pun bisa kerap menjadi beban pikiranmu. Oleh karena itu apabila ingin menganalisis sesuatu, lakukan dengan wajar dan secukupnya. Percayalah jika kamu sudah menelitinya dan menemukan kejelasannya, pasti tak akan berdampak buruk bagi diri dan kehidupanmu.

5. Belajar menjadi pribadi yang fleksibel 

5 Cara Kendalikan Diri agar Tak Selalu Memaksakan Kesempurnaanilustrasi bersikap fleksibel (pexels.com/Alena Darmel)

Jadilah sosok fleksibel yang mudah menyesuaikan diri karena itu dapat mengendalikan keinginan hati yang selalu menuntut kesempurnaan. Belajarlah untuk lebih realistis lagi, bahwa dalam hidup ini memang ada hal-hal yang tak bisa kamu kendalikan.

Maka, jangan paksakan diri untuk mengendalikannya agar energimu bisa digunakan untuk sesuatu yang lainnya. Pribadi yang fleksibel tak selalu menuntut semuanya harus sempurna, namun tetap berupaya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang. Bukan untuk memaksakan kesempurnaan terwujud nyata, melainkan agar kemajuan tetap bisa diraihnya dalam setiap tahapan.

Pola sederhana menjalani kehidupan yang berbahagia, bukanlah menuntut adanya kesempurnaan pada diri. Namun, tentang bagaimana caranya memastikan perkembangan tetap terjadi, sekalipun diraih melalui tahapan-tahapan.

Ubah sudut pandangmu bahwa dalam melakukan sesuatu itu untuk tujuan menjadikan yang terbaik dari setiap prosesnya, bukan karena tujuan agar mencapai kesempurnaan. Memaksakan diri untuk menjadi sempurna hanya akan menguras energimu saja. Fokuslah pada kelebihan diri dan perbaiki yang masih kurang. Jika tak sengaja melakukan kesalahan, cobalah untuk introspeksi dan evaluasi.

Nikmati kehidupan yang dijalani dengan menjadi versi terbaik dari diri. Dengan begitu, fokusmu akan lebih kepada menciptakan kemajuan setiap harinya, bukan kepada tuntutan untuk menjadi sempurna seutuhnya.

Baca Juga: 5 Sebab Kita Selalu Berlebihan dalam Mengejar Kesempurnaan

Adelbertha Eva Y Photo Verified Writer Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya