5 Etika Menjaga Privasi Diri di Dunia Maya maupun Nyata

Bijaksanalah dalam membagikan informasi di dunia maya

Akhir-akhir ini mengumbar hal-hal pribadi seperti sudah menjadi sesuatu yang biasa. Beberapa orang secara sengaja memamerkan kehidupan pribadinya ke khalayak umum, baik melalui media sosial maupun langsung di kehidupan nyata. Sebenarnya, itu boleh saja karena memang menjadi hak setiap individu. Namun, apabila yang dipertontonkan sudah termasuk ranah yang sangat pribadi, sebaiknya perlu dipertimbangkan lagi.

Sejatinya, manusia tetap membutuhkan ruang pribadi sebagai privasi yang perlu dijaga. Tentu saja, demi menjaga keamanan dan kenyamanan baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat umum. Oleh karena itu penting untuk mengetahui seperti apa etika dalam menjaga privasi diri, baik di dunia maya maupun nyata.

Berikut beberapa etika yang perlu kamu pelajari.

1. Tak perlu secara terang-terangan menunjukkan tujuan masa depan 

5 Etika Menjaga Privasi Diri di Dunia Maya maupun Nyatailustrasi meraih kesuksesan dalam berkarier (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Etika pertama yang bisa kamu pelajari yaitu tak perlu secara terang-terangan menunjukkan tujuan hidupmu di masa depan. Apa yang menjadi tujuan hidup, sebaiknya jangan terlalu diumbar kepada masyarakat umum. Bukan dilarang, hanya saja ini merupakan salah satu jenis privasi diri yang perlu dijaga.

Tujuannya pun baik supaya kamu bisa lebih fokus dalam meraihnya. Sebab jika terlalu kamu tunjukkan kepada dunia, nantinya akan ada saja hal-hal yang menjadi distraksi hingga membuatmu bimbang akan melanjutkan perjuangan atau berganti tujuan. Maka, terkait tujuan hidup, apalagi untuk masa depan, tak perlu seluruh dunia mengetahuinya.

2. Segala rencana dan strategi untuk mencapai cita-cita 

5 Etika Menjaga Privasi Diri di Dunia Maya maupun Nyatailustrasi membuat strategi untuk mencapai tujuan (pexels.com/olia danilevich)

Rencana dan strategi menggapai cita-cita juga termasuk ke dalam salah satu privasi diri yang sebaiknya tak kamu umbar, baik di dunia maya maupun nyata. Bagaimana cara kamu meraihnya, bagaimana strategi yang akan kamu gunakan, dan sebagainya; sebaiknya simpan saja dalam ruang pribadimu.

Kedua hal tersebut juga memerlukan etika dalam penerapannya di kehidupan. Salah satunya yaitu beretika untuk tidak terlalu menunjukkannya kepada dunia.

Demi keamanan dan kenyamanan diri dalam proses perjuangannya, memang lebih bijaksananya untuk gak terlalu diumumkan kepada orang lain. Sebab jika ada pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab, maka nantinya kamu sendiri yang akan merasakan akibatnya.

Baca Juga: 5 Hal yang Sebaiknya Disimpan Rapat Demi Menjaga Privasi, Lebih Aman!

3. Kehidupan asmaramu bersama pasangan 

dm-player
5 Etika Menjaga Privasi Diri di Dunia Maya maupun Nyatailustrasi hubungan asmara (pexels.com/Katerina Holmes)

Etika berikutnya dalam menjaga privasi diri yaitu jangan terlalu mengumbar kehidupan asmara yang kamu bina bersama pasangan. Selain membuat pasangan tak nyaman, kehidupan asmara juga merupakan privasi antara kamu pasangan. Maka, bijaksanalah untuk kenyamanan hubungan dan keharmonisan kalian.

Biarkan kehidupan percintaan menjadi konsumsi pribadi saja. Tak perlu terlalu menunjukkannya kepada dunia. Jika kamu ingin memiliki kenangan berupa momen khusus bersama pasangan, pilihlah yang wajar saja. Mengenai perjalanan dan permasalahan yang terjadi, janganlah menjadi konsumsi publik.

4. Pendapatan yang kamu dapatkan 

5 Etika Menjaga Privasi Diri di Dunia Maya maupun Nyatailustrasi perempuan memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Etika terkait privasi diri yang perlu dijaga berikutnya yaitu tentang pendapatan yang kamu dapatkan. Perihal satu ini benar-benar merupakan sesuatu yang sifatnya pribadi, maka janganlah kamu tunjukkan kepada orang lain, apalagi kepada masyarakat umum. Apa pun yang menjadi tujuanmu, meski sekadar bercanda sekalipun, tetaplah jangan kamu lakukan.

Mengumbar pendapatan pribadi pastinya akan mengundang berbagai macam komentar dari banyak orang. Bahkan, cap negatif pun bisa saja kamu dapatkan. Maka, tahan keinginan diri ketika muncul niat untuk mempublikasikan jumlah pendapatan. Rendah hati dan sederhana bisa menjadi kunci untuk mengendalikan diri.

5. Problematika di dalam keluarga 

5 Etika Menjaga Privasi Diri di Dunia Maya maupun Nyatailustrasi orangtua dan anak perempuan (pexels.com/Ron Lach)

Masalah yang terjadi di dalam keluarga juga menjadi bagian dari etika privasi yang perlu kamu jaga. Permasalahan keluarga sudah sangat jelas. Tak baik jika terlalu kamu umbar, baik di media sosial maupun kehidupan sosial secara nyata. Gak pantas dan gak perlu juga untuk orang lain mengetahui segala permasalahan yang terjadi di dalam keluargamu.

Selain dapat menyinggung perasaan anggota keluarga lainnya, kamu pun seharusnya merasa malu jika masalah keluargamu menjadi bahan perbincangan masyarakat umum. Jika ingin bercerita untuk mendapatkan solusi dan kelegaan terkait permasalah keluarga, lebih baik berceritalah kepada orang yang bisa dipercaya, dewasa dan bijaksana, serta lakukanlah langsung secara pribadi saja.

Sesuatu yang menjadi privasi itu sudah jelas menjadi bagian ruang pribadi. Berbicara tentang privasi, maka jelas juga itu merupakan konsumsimu sendiri. Sehingga, tidak layak jika diumbar kepada masyarakat umum, baik di dunia maya maupun nyata.

Bijaksanalah dalam bersikap terbuka. Tak semuanya harus kamu tunjukkan kepada dunia. Manusia memang membutuhkan perhatian, tapi bukan dengan membuka hal-hal privasi kepada siapa saja. Semoga kamu selalu berbahagia dan tetap menjaga sesuatu yang memang etikanya adalah untukmu saja.

Baca Juga: 5 Sikap Low Key Jalin Hubungan, Privasi tapi Gak Dirahasiakan

Adelbertha Eva Y Photo Verified Writer Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya