Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Evaluasi Diri yang Bikin Sulit Dapat Teman Baik

ilustrasi orang dikucilkan dalam lingkungan pertemanan (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi orang dikucilkan dalam lingkungan pertemanan (pexels.com/Keira Burton)

Pertemanan menjadi bagian dalam kehidupan yang penting juga untuk dimiliki. Punya teman baik membuat hidup kian positif, menemani dan menguatkanmu di masa-masa sulit. Namun, jika selama ini pertemananmu terasa ribet dan membebani, saatnya untuk pergi meninggalkan dan cari lingkungan bergaul lain.

Mundurlah sejenak, renungkan dan evaluasi kesalahan apa yang kamu lakukan hingga terjebak dalam circle yang toksik. Terkadang, sulitnya mendapat teman baik juga bisa karena diri sendiri yang membiarkan orang lain bersikap semena-mena dan beragam alasan lainnya.

Itulah sebabnya, perlu berani melangkah mundur, luangkan waktu untuk menyadari dan mengevaluasi lagi kesalahan diri yang membuatmu kesulitan mendapat teman baik. Simak empat alasannya.

1.Supaya ada jarak dari mereka dan bisa mengembalikan kesehatan mentalmu lagi

ilustrasi duduk rileks (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi duduk rileks (pexels.com/Gustavo Fring)

Pertemanan yang baik diisi oleh pribadi-pribadi bijaksana, bermanfaat juga untuk kesehatan mentalmu. Punya teman yang bisa enak diajak curhat, mampu menjaga rahasiamu, serta gak menghakimi kesalahanmu, membuatmu kuat dan semangat bangkit dari keterpurukan.

Stres pun berkurang, kamu juga merasa lebih aman dan terlindungi karena ada orang-orang baik yang setia menemani di masa sulitmu. Jika selama ini temanmu malah bersikap melemahkan, sengaja mengadu domba saat kamu berkonflik dengan lainnya, itu malah merusak mental dan membebani pikiran. Sadarlah supaya kamu gak lagi mudah digoyahkan dan dipermainkan.

2.Setelah evaluasi, kamu semakin sadar bahwa berteman dengan yang egois, berpotensi merusak hari-harimu

ilustrasi orang berpikir realistis (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi orang berpikir realistis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pertemanan sehat itu menyenangkan, saling menghargai dan pengertian. Kalau sudah tahu temanmu selalu ingin menang sendiri, memaksamu terus menuruti perintahnya, lebih baik mundur saja. Sebuah kesalahan besar jika masih rela bertahan hanya karena gak enakan, itu justru tanda kamu tak sayang pada diri sendiri.

Masih banyak orang yang siap menjadi teman baikmu, tinggalkan yang egois seperti itu. Apa yang menjadi alasan terbesarmu untuk bertahan akrab dengannya? Karena tetanggaan, rekan satu pekerjaan, atau sudah lama mengenal? Jika nyatanya berelasi dengannya malah beban bagimu, evaluasi lagi diri kenapa bisa sampai rela berkorban seperti itu.

3.Agar bisa mengatasi kesulitan dalam mencari teman baik sejati

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Mary Taylor)
ilustrasi orang merenung (pexels.com/Mary Taylor)

Setelah menyadari dan melakukan beberpaa evaluasi perihal kesalahanmu selama ini yang membuatmu terjebak pertemanan buruk, kamu jadi bisa menemukan cara untuk mengatasinya. Gak ada lagi interaksi dengan mereka, menjadi kesempatanmu melihat situasi lebih objektif tanpa tekanan maupun manipulasi.

Dengan bersedia mundur dan merenungkan apa yang telah terjadi, ke depannya kamu bisa membangun hubungan pertemanan sehat dan mendukung. Mungkin selama ini, kamu selalu diam saja saat direndahkan dan ditindas.

Atau, ternyata kamu yang kurang berempati sehingga pertemanan jadi sekadar status, relasinya tak pernah menyenangkan. Perbaiki diri dengan belajar dari kesalahannya.

4.Supaya ke depannya, mudah untukmu mencari pertemanan yang lebih membahagiakan

ilustrasi ketulusan dalam pertemanan (pexels.com/ELEVATE)
ilustrasi ketulusan dalam pertemanan (pexels.com/ELEVATE)

Bersedia mundur dan melakukan evaluasi diri terhadap beban pertemanan selama ini yang dirasakan, penting dilakukan supaya ke depan mudah untukmu mencari teman baik. Teman yang penuh respek dan kepedulian. Setelah belajar dari kesalahan, sudah tahu, kan orang-orang seperti apa yang layak dijadikan sahabat dan bukan?

Perbaiki diri sehingga ketika mulai bergaul dengan orang atau komunitas baru, sosokmu menarik orang-orang baik juga. Gak perlu berpura-pura untuk disukai, jadi versi terbaik diri saja, siapa yang mendekat berarti besar potensinya cocok.

Kalau ada yang menolak akrab, bersikaplah santai karena tiap orang juga punya kriteria pertemanan. Bukan berarti kamu gak baik, hanya sebatas kurang cocok. Ini hal biasa dalam pergaulan, sikapi dengan bijaksana. Gak usah menyimpan kesal dan emosi negatif lainnya.

Pertemanan itu menyenangkan, ringan, dan melengkapi kebahagiaan. Kalau selama ini terasa berat dan menyiksa, mundur saja gak usah memaksa berada berlama-lama di circle-nya. Gak perlu menyalahkan siapa-siapa, introspeksi dan evaluasi diri agar bisa memperbaiki pola pertemananmu yang masih keliru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us