7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatif

Apakah kamu sedang mengalami impostor syndrome?

Penulis kreatif adalah individu yang mengekspresikan ide, pemikiran, atau cerita melalui penggunaan imajinasi dan kreativitas. Biasanya, penulis kreatif berfokus pada penciptaan karya-karya sastra atau seni yang unik, sering kali termasuk dalam genre seperti fiksi, puisi, drama, dan prosa kreatif. Penulis kreatif tidak hanya menyampaikan informasi secara faktual, tetapi juga menekankan ekspresi pribadi, gaya unik, dan pemikiran inovatif.

Sebagai penulis kreatif, kamu tentu pernah mengalami impostor syndrome. Dilansir Ncbi, impostor syndrome (IS) merupakan suatu fenomena kesehatan dalam perilaku yang ditandai oleh merasa ragu terhadap kecerdasan, keterampilan, atau pencapaian diri sendiri, terutama pada individu yang telah mencapai prestasi tinggi. Lalu, bagaimana langkah menangani impostor syndrome sebagai penulis kreatif?

1. Evaluasi unsur yang dapat dipercaya dan yang bersifat khayalan

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi mengevaluasi hasil karya secara objektif (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Impostor syndrome dapat muncul ketika kamu meragukan kemampuan kamu dan merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang telah dicapai. Untuk menghadapi tantangan ini, evaluasi terhadap karya-karya yang telah dihasilkan menjadi langkah pertama yang krusial. Menganalisa feedback yang diterima dari pembaca, editor, atau rekan seprofesi dapat membantu kamu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang nyata.

Dengan menilai karya secara objektif, kamu dapat memperoleh pandangan yang lebih seimbang terhadap kemampuan dan pencapaian kamu. Selain itu, kamu perlu memahami bahwa setiap karya seni memiliki unsur subjektivitas yang inheren. Jika kamu terlalu terjebak dalam ekspektasi dan standar yang tidak realistis, impostor syndrome bisa semakin menguat.

2. Cari bantuan dan bekerja dalam tim

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi bekerja dalam tim (pexels.com/Andy Barbour)

Menghadapi perasaan tidak aman dan meragukan diri sebagai penulis kreatif bisa menjadi tugas yang berat jika dilakukan sendirian. Oleh sebab itu, mencari bantuan dan bekerja dalam tim menjadi langkah kedua yang efektif. Diskusi dengan sesama penulis atau anggota tim kreatif bisa membuka perspektif baru dan membantu kamu mengatasi perasaan terisolasi yang sering menyertai impostor syndrome.

Selain mendapatkan dukungan dari rekan seprofesi, kamu juga dapat mencari bimbingan dari mentor atau sesama penulis yang lebih berpengalaman. Memiliki figur yang dapat memberikan panduan dan inspirasi dapat membantu kamu menghadapi keraguan diri. Dengan begitu, kamu tidak hanya merasa lebih terhubung secara emosional tetapi juga mendapatkan pemahaman bahwa kamu tidak sendirian dalam perjuangan menghadapi ketidakpastian dan perasaan tidak berdaya.

3. Mengatur segala yang dapat diatur

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi menjaga work life balance (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Ketika kamu merasa kehilangan kendali atas pekerjaan atau hidup kamu, perasaan meragukan diri dapat berkembang pesat. Oleh karena itu, langkah ketiga yang perlu kamu lakukan adalah mengatur segala yang dapat diatur. Hal ini mencakup merencanakan waktu dengan bijak, menetapkan tujuan yang realistis, dan memprioritaskan tugas yang paling penting.

Selain itu, mengembangkan kebiasaan positif seperti olahraga, tidur yang cukup, dan merawat kesehatan mental adalah bagian dari manajemen diri yang dapat membantu mengatasi impostor syndrome pada diri kamu. Fokus pada aspek-aspek ini membantu kamu menjaga work life balance, sehingga kamu dapat merasa lebih terkendali dan memiliki fondasi yang lebih stabil untuk menghadapi tantangan. Dengan demikian, kamu dapat membuktikan pada diri sendiri bahwa kamu memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan dalam hidup kamu dan membangun kepercayaan diri yang diperlukan untuk mengatasi impostor syndrome.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Mengalami Impostor Syndrome dan Bagaimana Mengatasinya

4. Pisahkan antara ekspektasi orang lain dan pribadi

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi melakukan komunikasi terbuka dengan teman (pexels.com/Jeff Vinluan)

Sering kali impostor syndrome muncul ketika kamu terlalu membebani diri dengan harapan dan ekspektasi orang lain. Oleh karena itu, langkah keempat yang perlu dilakukan adalah pisahkan antara ekspektasi orang lain dan pribadi. Kamu perlu memahami bahwa tidak mungkin kamu dapat memenuhi semua ekspektasi orang di sekitar kamu dan hal itu tidak perlu menjadi tujuan utama.

Selain itu, komunikasi terbuka dengan orang-orang di sekitar, termasuk rekan kerja, teman, dan keluarga, dapat membantu kamu mengelola ekspektasi orang lain. Kamu perlu menjelaskan secara jelas mengenai batasan dan prioritas kamu, sehingga orang lain dapat memahami konteks di balik keputusan atau kinerja kamu. Dengan memahami bahwa penilaian terhadap diri sendiri tidak harus sepenuhnya bergantung pada pandangan orang lain, kamu dapat membebaskan diri dari tekanan yang tidak perlu dan lebih fokus pada perkembangan pribadi yang sesuai dengan visi dan nilai kamu.

5. Temukan kenyamanan dengan memahami bahwa tantangan dapat diatasi dengan penanganan yang tepat

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi merasa nyaman (pexels.com/Ivan Samkov)

Impostor syndrome sering muncul karena kamu merasa tidak mampu mengatasi tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, langkah kelima yang perlu kamu lakukan adalah menemukan kenyamanan dengan pemahaman bahwa tantangan dapat ditangani dengan penanganan yang tepat. Setiap kegagalan atau kesalahan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh.

Dengan menghadapi tantangan dan melakukan penanganan yang diperlukan, kamu dapat mengurangi rasa tidak aman dan merasa lebih percaya diri dalam kemampuan kamu. Menemukan kenyamanan dengan ketidakpastian dan memahami bahwa tidak ada yang memiliki jawaban sempurna untuk setiap tantangan dapat membantu kamu menghadapi impostor syndrome. Kamu perlu melihat ke belakang untuk mengenang pencapaian kamu dan memahami bahwa setiap kesulitan adalah bagian alami dari perjalanan menuju kesuksesan.

6. Perlakukan diri kamu seolah-olah kamu adalah sahabat terbaik kamu

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi melakukan self care (pexels.com/RDNE Stock project)

Untuk langkah keenam ini, kamu perlu memperlakukan diri kamu seolah-olah kamu adalah sahabat terbaik diri kamu sendiri. Ini dapat kamu lakukan dengan self care dan self compassion. Kamu perlu memberikan diri kamu izin untuk beristirahat ketika diperlukan, menghargai pencapaian kecil, dan tidak terlalu keras pada diri sendiri ketika menghadapi kegagalan.

Selain itu, kamu juga perlu mengenali dan menghargai nilai diri kamu sendiri. Mengenali kelebihan dan bakat yang dimiliki, serta melakukan kegiatan yang memberikan kepuasan dan kebahagiaan, dapat meningkatkan rasa harga diri kamu. Dengan demikian, kamu dapat mengubah pandangan kamu terhadap diri sendiri dan menggantikan keraguan dengan kepercayaan diri.

7. Jika kamu merasa sulit untuk mempercayai diri sendiri, cobalah untuk bersandar pada kepercayaan orang lain untuk sementara waktu

7 Langkah Menangani Impostor Syndrome sebagai Penulis Kreatifilustrasi meminta pendapat dari mentor (pexels.com/Alena Darmel)

Terakhir, jika kamu merasa sulit untuk mempercayai diri sendiri, langkah ketujuh adalah bersandar pada kepercayaan orang lain untuk sementara waktu. Ini mencakup membuka diri terhadap dukungan dan umpan balik positif dari rekan kerja, teman, atau keluarga. Kadang-kadang, melibatkan diri dalam lingkungan yang mendukung dan memotivasi dapat menjadi kunci untuk mengatasi impostor syndrome.

Mendengar apresiasi dari orang lain dapat membantu kamu membangun keyakinan diri yang hilang dan memberikan dorongan moral yang diperlukan. Selain itu, bekerja sama dengan mentor juga dapat menjadi cara efektif untuk memperoleh perspektif eksternal yang positif. Mentor dapat memberikan pandangan yang objektif tentang kemampuan dan potensi kamu serta membantu kamu melihat nilai yang sering terlupakan. 

Impostor syndrome dapat menyebabkan banyak kerugian, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional sebagai penulis kreatif. Oleh sebab itu, kamu harus menanganinya dengan baik supaya impostor syndrome tidak mengganggu produktivitas kamu.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu Mengalami Impostor Syndrome di Dunia Kerja, Waspadai!

Fairuz Marhaenda Prasida Photo Verified Writer Fairuz Marhaenda Prasida

Semoga tulisanku bermanfaat :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya