7 Pelajaran Hidup Valentino Rossi yang Membuatmu Lebih Sukses & Bahagia

2. Tidak Mudah Putus Asa

youtube.com

Dalam perjalanan kariernya selama di Moto GP, tentu banyak rintangan-rintangan yang harus dihadapi jika ingin menjadi juara dunia. Rossi telah banyak menghadapi rintangan tersebut, dari mulai rival-rival yang kuat, masalah teknis motor, hingga cedera. Namun dari setiap rintangan tersebut, tidak ada yang membuat The Doctor mudah putus asa dan menyerah. Sebaliknya, Rossi justru kembali dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Dalam hidup, pasti ada saat-saat tertentu dimana kamu ditempatkan pada situasi yang sulit. Namun itu bukan alasan buat kamu berhenti, itu justru menjadi tanda buat kamu untuk tetap maju.

3. Berani Mengambil Risiko

pinterest.com

Rossi adalah tipikal pembalap yang menyukai tantangan. Ketika berhasil juara bersama Honda pada tahun 2003, secara mengejutkan Rossi justru hengkang ke Yamaha yang notabene masih belum terlalu berjaya saat itu. Banyak pihak yang meragukan dan menyayangkan, bahkan menyepelekan keputusan Rossi itu. Namun diluar dugaan, Rossi menjawab semua keraguan itu dengan gelar juara dunia pada tahun 2004.

Begitu juga saat sudah kerasan di Yamaha, pada tahun 2011 Rossi memutuskan pindah ke Ducati, terlepas dari melempemnya performa Rossi bersama Ducati, Rossi melakukan banyak perubahan yang mempunyai andil dalam pengembangan motor Desmosedici saat itu.

Kamu sesekali harus berani mengambil risiko, ini kamu butuhkan dalam hidupmu agar kamu tidak terjebak dalam suasana nyamanmu saja. Pengalaman seperti ini akan sangat berharga bagimu suatu hari nanti.

4. Bangkit Setelah Jatuh

ebay.co.uk

Masa-masa bersama Ducati dianggap masa paling buruk Rossi saat di Moto GP. Bagaimana tidak, pembalap yang biasanya nangkring di podium setiap balapan, saat itu harus berkutat di papan tengah bersama rider-rider satelit. Namun bukan Rossi namanya jika keadaan seperti itu langsung membuatnya tersingkir dari ajang yang membesarkan namanya.

Setelah 2 musim yang buruk di Ducati, Yamaha kembali meminang Rossi untuk kembali. Sekembalinya Rossi ke Yamaha, meskipun belum jadi juara dunia lagi, Rossi membuat Yamaha yang saat itu tertinggal jauh dari Honda, bisa kembali bersaing. Rossi bahkan masih dalam keadaan terbaik hingga saat ini dan siap menjadi salah satu kandidat juara dunia musim 2018 mendatang.

Kadang ketika sudah jatuh, kamu enggang bangkit karena takut mengalami kegagalan yang sama. Sikap seperti ini harus kamu buang jauh. Bangkit setelah jatuh tidak akan membuatmu gagal. Ini justru akan membuatmu lebih kuat dari sebelumnya.

5. Tidak Berhenti Belajar

motorexpertz.com

Memulai karier balap sejak akhir 90-an, bisa dikatakan Rossi menjadi pembalap 3 generasi, bahkan dirinya menjadi satu-satunya pembalap dari angkatan 2000 yang masih tampil di Moto GP. Dari perjalanan itu, sudah banyak rival datang dan pergi, katakan saja Max Biaggi, Sete Gibernau, Nicky Hayden, hingga Casey Stoner yang sudah pensiun dari Moto GP.

Bertahannya Rossi tak lepas dari sikapnya yang tak pernah berhenti belajar. Moto GP terus berkembang dari tahun ke tahun, dari mulai penggunaan elektronik, kapasitas mesin, hingga regulasi yang membuat pembalap harus beradaptasi dengan pintar untuk tetap bersaing di Moto GP. Dalam usia yang hampir menginjak 39 tahun, Valentino Rossi dapat terus beradaptasi dan mampu bersaing dengan rival-rival yang jauh lebih muda.

Hidup ini pasti dinamis, tidak diam di satu titik saja. Sikap tidak berhenti belajar akan membuatmu siap menghadapi hidup dalam keadaan apapun.

6. Totalitas Dalam Bekerja

topskor.id

Salah satu kunci kesuksesan The Doctor selama ini tentu adalah totalitasnya dalam bekerja. Selama lebih dari 20 tahun berkarier, Rossi selalu total dan konsisten dalam melakukan pekerjaannya dalam keadaan apapun. Itulah yang membuat dia masih bertahan dalam performa terbaik di usia yang menurut banyak orang sudah seharusnya memikirkan untuk pensiun.

Seperti Rossi, kunci kesuksesanmu bisa jadi terletak pada totalitasmu dalam bekerja. Tidak mungkin kamu bisa sukses, sementara kamu terus bermalas-malas dan berkeluh kesah setiap saat.

7. Berbagi Ilmu

motogp.com

Semua prestasi, rekor, dan penghargaan yang Rossi raih tak membuat dirinya menjadi jumawa dan menjadi pribadi yang egois. Rossi justru senang mengajari junior-juniornya di Moto GP. Bahkan dia membuat akademi balap dan menjadi mentor disana. Akademi yang dinamai VR46 Academy sudah turun juga di kelas Moto2 dan Moto3 dengan komposisi pembalap yang juga masih didikan Rossi.

Ketika sukses nanti, ingatlah bahwa kamu tidak hidup sendiri. Hiduplah dengan memberi manfaat pada orang lain, niscaya hidupmu akan jauh lebih baik.