Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Tanpa golongan muda, mungkin kita belum merdeka

Puncak perseteruan golongan tua dan golongan muda menghasilkan peristiwa sejarah yang melekat dalam benak kita. Rengasdengklok, bukan hanya sebuah tempat yang berlokasi di Karawang, melainkan saksi bisu bagaimana pemimpin terdahulu memperjuangkan kemerdekaan. 

Dengan alasan Jepang telah menyerah pada sekutu, golongan muda mengambil inisiatif agar Sukarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Di saat yang sama, golongan tua masih mempertimbangkan beberapa hal, termasuk keamanan. Terlepas dari itu, berikut makna peristiwa Rengasdengklok bagi proklamasi kemerdekaan Indonesia. 

1. Peristiwa Rengasdengklok bermula pada tanggal 15 Agustus, di mana kabar Jepang menyerah pada Sekutu telah sampai ke Indonesia

Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaBerbagai Sumber

Pada sore hari 15 Agustus, keadaan di Jakarta mulai terombang-ambing. Jepang telah menyerah pada Sekutu dan kabar ini sudah didengar oleh pemuda anti-Jepang. Namun, belum ada konfirmasi langsung dari pihak Jepang yang berada di Jakarta saat itu.

Inilah awal mula golongan muda punya inisiatif untuk memproklamasikan kemerdekaan dengan segera. Pada saat yang sama, golongan tua seperti Sukarno dan Hatta masih menunggu kejelasan dari Jepang. 

2. Sukarno dan Hatta yang kala itu sedang merancang proklamasi, mulai terdesak oleh golongan muda

Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaTugu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di Taman Sari, Kota Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Hatta yang tengah merancang proklamasi untuk dirapatkan dalam PPKI, panitia yang bertugas untuk persiapan kemerdekaan, sempat bersitegang dengan Soebadio yang ingin menyegerakan kemerdekaan. Malam harinya, ia bersama Wikana dan rekan lainnya seperti Suroto Kunto dan D.N. Aidit, mendatangi rumah Sukarno di Pegangsaan Timur dan mulai berseteru.

Pada saat inilah, golongan muda dan golongan tua mempertahankan pendapat mereka perihal waktu proklamasi kemerdekaan. Para pemuda dan Wikana dengan bantuan tentara Peta dan Heiho, tinggal menunggu komando untuk melaksanakan proklamasi. Sementara Sukarno dan Hatta memilih menunggu tindak lanjut dari Jepang atas janji kemerdekaan.

3. Bagi golongan muda, kemerdekaan merupakan hak rakyat Indonesia di luar proses PPKI

Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaMuseum Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No1, Menteng, Jakarta Pusat. (Google Street View)

Menilik dari riwayat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang izinnya diberikan oleh Hisaichi Terauchi, marsekal Jepang di Saigon, maka pemuda menekankan untuk memproklamasikan kemerdekaan atas nama Indonesia. Jepang yang kalah agaknya sudah tidak berwenang mengatur kemerdekaan Indonesia kala itu. 

dm-player

Peristiwa ini semakin memuncak ketika golongan tua tidak mau mengambil risiko apabila nantinya ada pembunuhan dan pertumbuhan darah dengan pemerintahan Jepang. Namun, Wikana dan kawan-kawan tak gentar. Pasca perseteruan dengan Sukarno dan Hatta, ia serta aktivis pemuda lintas golongan menyusun rencana untuk mengamankan Sukarno dan Hatta dari pengaruh Jepang. 

Baca Juga: Perdana, Tugu Proklamasi Rengasdengklok Gelar Upacara Kemerdekaan

4. Pada pagi hari 16 Agustus 1945, ketika PPKI akan mengatakan rapat, peristiwa 'penculikan' Sukarno-Hatta berlangsung

Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaIDN Times/Lia Hutasoit

Pagi harinya, rapat PPKI yang diadakan di Jakarta mengalami kegaduhan karena Sukarno dan Hatta tidak datang. Sementara itu, Ahmad Subardjo percaya bahwa ketidakhadiran keduanya terkait perseteruan dengan golongan muda pada hari sebelumnya. Di saat yang sama, kabar menyerahnya Jepang semakin mencuat ke permukaan.

Ketika Sukarno dan Hatta berada di Rengasdengklok, mereka hanya bisa diam menunggu kabar. Kemudian, datanglah Subardjo pada sore harinya yang memberitakan bahwa Jakarta dalam keadaan aman dan Jepang sudah dipastikan ingin berdamai dengan Sekutu.

Pada titik inilah, Sukarno dan Hatta mulai mendengarkan golongan muda. Melalui berbagai pertimbangan, Sukarno dan Hatta akhirnya kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

5. Peristiwa Rengasdengklok memberi makna bahwa proklamasi kemerdekaan merupakan bentuk perjuangan dari bangsa Indonesia

Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaSukarno dan Mohammad Hatta saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, disaksikan oleh tokoh-tokoh nasionalis lain dari berbagai daerah, bertempat di kediaman pribadi Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat (kini Tugu Proklamasi). (Repro. "Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia" (Jakarta: Gunung Agung, 1966))

Tanpa kehadiran Wikana dan kawan-kawan aktivis pemuda lintas golongan, mungkin proklamasi kemerdekaan tidak pernah terwujud. Peristiwa Rengasdengklok memberi makna bahwa proklamasi kemerdekaan memang sudah seyogyanya dilakukan oleh Bangsa Indonesia. 

Atas pertimbangan dan kebijaksanaan golongan tua, lahirlah proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dahulu, pemuda dan para pemimpin mempertaruhkan hidup dan mati untuk kemerdekaan. Maka, sudah selayaknya kita sebagai pemuda selalu menanamkan jiwa nasionalisme dan bersemangat menjadikan Indonesia sebagai negara maju. 

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: 5 Makna Proklamasi Kemerdekaan bagi Indonesia, Millennial Wajib Paham!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya