UN Conference of Trade and Development (UNCTD) 2019 mengungkap, fashion adalah industri paling berpolusi kedua di dunia setelah industri perminyakan. Faktanya, sepuluh persen dari emisi karbon yang memengaruhi krisis iklim dihasilkan dari industri fashion.
Bahkan, jumlah emisi karbon dari industri fashion lebih besar daripada total emisi yang dihasilkan dari gabungan industri jasa pengiriman dan penerbangan. Ini berarti industri fashion berperan besar dalam mendorong terjadinya perubahan iklim.
Masalahnya, di masa mendatang, generasi muda akan menjadi yang paling terdampak oleh perubahan iklim tersebut. Maka, sejak sekarang mereka perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya beraksi dan berkolaborasi dalam memperlambat perubahan iklim.
“Kecenderungan generasi muda mengonsumsi fast fashion kemudian mendorong Generasi Nol Emisi meluncurkan kampanye #MakinBelelMakinNyaman melalui media sosial pada awal 2022. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya limbah fashion dengan tetap merawat pakaian-pakaian lama,” kata Dewi Rizki, Program Director for Sustainable Governance Strategic KEMITRAAN.
Apakah kamu juga tertarik untuk diet baju dan produk fashion lain? Sebelum itu, yuk ketahui dahulu lima fakta penting tentang limbah fashion berikut ini.