Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Ikut Arisan Online! 5 Alasan Mengapa Cukup Keluarga Saja, Aman

ilustrasi menerima uang (pexels.com/geriart)

Arisan merupakan kegiatan sosial yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Meskipun memiliki tujuan positif seperti mempererat hubungan sosial dan membantu dalam perencanaan keuangan, arisan—terutama yang diadakan secara online—juga memiliki banyak risiko.

Arisan seringkali punya sisi positif namun ada negatifnya juga, terutama jika arisan yang diikuti tidak berdasarkan kepercayaan dan tidak adanya kejujuran didalamnya. Berikut ini adalah lima alasan mengapa sebaiknya kamu berpikir dua kali sebelum ikut arisan, terutama yang berbasis online:

1. Rawan penipuan

ilustrasi penipuan (pexels.com/tima)

Arisan online sering kali tidak memiliki pengawasan yang ketat, sehingga lebih rentan terhadap penipuan. Banyak kasus di mana penyelenggara arisan membawa kabur uang peserta tanpa memberikan gilirannya. Selain itu, arisan online bahkan berkedok investasi dengan skema ponzi, yang akhirnya merugikan banyak peserta.

Tanpa jaminan hukum yang jelas, risiko kehilangan uang dalam arisan online sangat tinggi. Jika terjadi masalah, peserta biasanya sulit untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak penyelenggara.

2. Tidak ada jaminan keamanan data pribadi

ilustrasi data penting (pixabay.com/scy)

Bergabung dalam arisan online sering kali mengharuskan peserta untuk membagikan data pribadi seperti nomor rekening dan identitas diri. Sayangnya, informasi ini bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan penipuan atau pencurian identitas.

Keamanan data sangat penting, terutama di era digital di mana kasus pencurian identitas semakin meningkat. Mengikuti arisan online tanpa perlindungan data yang memadai bisa membuatmu menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan.

3. Sulit mengontrol transparansi

ilustrasi perkumpulan keluarga (pexels.com/pavel)

Arisan online sering kali minim transparansi dalam pengelolaannya. Tidak semua peserta bisa memantau langsung siapa yang sudah mendapatkan giliran atau bagaimana dana dikelola. Hal ini membuat arisan jenis ini lebih rentan terhadap manipulasi atau kecurangan.
Ketiadaan bukti transaksi atau laporan keuangan yang jelas juga menambah risiko.

Ketika terjadi perselisihan, peserta sering kali tidak memiliki dasar yang kuat untuk menuntut keadilan. Transparansi akan menjadi penting, jika itu dilakukan dalam sebuah lingkaran keluarga yang cukup dekat dan mengenal satu sama lainnya.

4. Tekanan sosial dan komitmen keuangan yang membebani

ilustrasi menerima uang (pexels.com/geriart)

Ikut arisan, baik offline maupun online, sering kali menimbulkan tekanan sosial. Kamu mungkin merasa terpaksa ikut hanya karena ajakan teman atau keluarga. Padahal, komitmen keuangan yang harus dipenuhi setiap periode bisa menjadi beban, terutama jika situasi keuanganmu sedang tidak stabil.

Selain itu, jika mengalami keterlambatan dalam pembayaran, kamu bisa mendapatkan tekanan tambahan dari anggota lain yang menuntut tanggung jawab. Situasi ini bisa memperburuk kondisi finansial dan mentalmu.

5. Tidak sesuai untuk perencanaan keuangan jangka panjang

ilustrasi menerima uang (pexels.com/geriart)

Meskipun arisan sering dianggap sebagai cara menabung, kenyataannya metode ini kurang efektif untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Arisan tidak menawarkan bunga atau keuntungan tambahan seperti investasi formal, sehingga nilainya cenderung stagnan.

Jika tujuanmu adalah menabung atau berinvestasi, ada banyak opsi yang lebih aman dan menguntungkan seperti deposito, reksa dana, atau asuransi. Arisan sebaiknya tidak dijadikan pilihan utama untuk membangun keuangan yang stabil.

Arisan, terutama yang dilakukan secara online, memiliki lebih banyak risiko dibandingkan manfaatnya. Dari potensi penipuan hingga tekanan sosial, arisan jenis ini bisa menjadi beban finansial dan emosional jika tidak dikelola dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
febi wahyudi
Editorfebi wahyudi
Follow Us