5 Hal yang Menghantui Dirimu Ketika Mengucapkan Suatu Kebohongan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
"10 menit lagi aku otw", kenyataannya kamu baru mau mulai makeup. "Aku cuma sayang sama kamu", padahal kamu punya selingkuhan.
Beberapa contoh kebohongan di atas mungkin pernah atau sedang kamu lakukan saat ini. Ya, kebohongan datang dalam segala bentuk dan ukuran. Tapi, apapun bentuk dan ukurannya, tanpa disadari, kebohongan dapat mempengaruhi otak dan kesehatan mentalmu, lho.
Ini dia buktinya.
1. Otakmu akan kewalahan dan tak karuan ketika berbohong
Sesaat setelah kamu berbohong, tubuh secara otomatis melepaskan kortisol ke otak. Hasilnya, kamu akan sulit untuk mengambil keputusan mengenai mana hal yang benar dan mana hal yang bohong. Kamu bahkan dapat memproyeksikan ketidaknyamananmu sebagai suatu bentuk kemarahan.
2. Perasaan stres meningkat
Ada rasa khawatir yang timbul mengenai kebohongan yang kamu ucapkan atau bila kamu ketahuan berbohong. Untuk menutupi kebohongan atau mengatasi perasaan khawatir yang dialami, kamu tentu akan memperlakukan orang yang telah kamu bohongi dengan lebih baik daripada biasanya.
Perasaan khawatir itu mungkin berubah jadi stress yang memiliki dampak negatif pada kesehatanmu, seperti naiknya tekanan darah, sakit kepala, hingga nyeri punggung bawah.
Baca Juga: Kenapa Kita Berbohong? Ini 7 Fakta Ilmiah Uniknya Menurut Para Ahli!
3. Berujung pada anxiety
Editor’s picks
Ya, berbohong tentu menimbulkan rasa cemas. Belum lagi kamu akan khawatir bila seseorang tahu bahwa kamu berbohong, rasa cemas itu pun berubah menjadi rasa panik yang berlebihan.
Perasaan-perasaan itulah yang secara tidak sadar akan membawa kamu pada anxiety, salah satu kesehatan mental yang cukup serius.
4. Tanpa disadari, berbohong dapat menggangu tidur
Karena semua rasa gelisah yang kamu alami akibat perkataan bohongmu, secara tidak sadar, tidurmu juga akan terganggu. Kamu sering kali terbangun di malam hari atau tetap terjaga hingga larut malam.
Hal ini bisa terjadi karena mungkin kamu berpikir untuk tetap terus menjaga kebohonganmu atau berkata jujur dengan resiko menyakiti orang lain.
Selain merasa lelah, dampak buruk dari kurang tidur juga bisa berujung pada depresi atau rasa cemas berlebih (anxiety).
5. Menimbulkan trust-issues
Dengan mengatakan hal bohong, kamu menciptakan trust issues atau masalah kepercayaan pada dirimu sendiri dan dengan orang lain.
Secara tidak sadar, ketika kamu berbohong, secara otomatis kamu mengirim pesan kepada diri sendiri dan kepada orang lain, bahwa tidak ada yang mampu menangani perasaan yang menyertai kebenaran. Alhasil, kamu kurang percaya akan diri sendiri dan juga tidak mempercayai orang lain, meski orang tersebut berkata yang sejujurnya.
Bohong merupakan hal yang buruk. Bisa menimbulkan kerugian hingga ke gangguan mental. Oleh karena itu jangan sering berbohong ya.
Baca Juga: Punya Intuisi Tajam, 6 Zodiak Ini Konon Bisa Mendeteksi Kebohongan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.