ilustrasi tidur (pixabay.com/xiangying_xu)
Anak muda zaman sekarang biasanya mengidentikkan refreshing dengan healing. Padahal keduanya memiliki makna yang berbeda. Refreshing, berarti kamu masih memiliki kondisi yang baik, hanya saja butuh istirahat sejenak. Beda dengan healing yang memang sudah dalam kondisi sakit atau rusak dan butuh penyembuhan.
Healing sendiri sekarang sudah mengalami pergeseran makna. Liburan ke Bali, belanja yang tak terkontrol, serta makan di restoran mewah, itulah healing. Padahal, refreshing otak tak melulu harus melakukan hal tersebut. Salah satu hal paling murah dan gratis yang bisa kamu lakukan adalah dengan tidur.
Tidur yang cukup akan membuatmu jauh merasa lebih segar saat harus memulai aktivitas kembali. Percuma saja liburan, shopping, dan sebagainya, tetapi saat malam kamu tidak bisa tidur. Cukup dengan tidur selama 6-8 jam, kondisi badan pasti sudah jauh lebih segar.
Banyak orang yang keliru juga dengan mengira bahwa tidur yang kurang bisa dibayar dengan tidur di siang harinya. Padahal, kebiasaan ini malah akan membuat jam tidurmu jauh lebih kacau. Sehingga pada esok harinya, wajah akan luyu, perasaan malas muncul, dan otak tidak bisa berpikir dengan sempurna.
Otak tentunya adalah sistem saraf pusat yang sangat penting untuk dijaga. Apalagi, setiap gerakan dan tindakan yang kamu lakukan itu harus berasal dari otak. Maka dari itu, refresh otak yang terpenting adalah dengan tidur. Baru setelahnya kamu bisa menambahkan kegiatan hiburan yang dapat membuat dirimu senang dan melupakan masalah hidup sejenak.