Jujur siapa sih yang gak suka humor atau bercandaan? Rasanya jika kamu nongkrong atau refreshing bareng teman pasti deh bercanda itu jadi hal yang muncul tiba-tiba. Namun, karena saking asyiknya kadang hal yang dibuat bahan lelucon itu ternyata bersifat sangat personal dan sensitif.
Lantas apa aja, sih lima hal yang sebaiknya jangan dibercandain? Let's get to the list.
Gak semua orang punya badan yang langsing, sixpacks, dan tinggi. Gak semua orang punya kulit yang kinclong dan bercahaya. Ada beraneka ragam bentuk dan tampilan di luar dari standar kecantikan seseorang. Sehingga, rasanya gak lucu ya bercanda dengan menghina fisik lantas berdalih hanya sekadar lelucon. Coba posisikan dirimu jadi orang yang dibercandain.
Ada berbagai hal yang bisa melatar belakangi bentuk fisik seseorang. Jika memang kamu gak tahu sejarah atau latar belakangnya, yuk coba cari bahan bercandaan yang lebih kreatif lagi.
Kadang saking merasa dekatnya dengan seseorang, kamu jadi merasa apa pun bisa dibuat bahan candaan. Termasuk latar belakang keluarga temanmu yang harusnya adalah hal yang sangat privasi. Apa pun latar belakang keluarga teman, itu bukanlah urusanmu. Keputusanmu untuk berteman dengannya bukan berarti dia siap sedia untuk dikulik setiap sisi kehidupan, termasuk keluarganya.
Walau selucu atau seberat apapun pekerjaan teman, kamu gak berhak buat membuat itu sebagai bahan candaan. Ingat, dari profesi itulah yang bisa membuat temanmu bisa hidup tanpa ngutang sama kamu. Karena begini, ada orang yang memang sangat menyukai profesinya itu. Bayangkan betapa sakitnya dia ketika kamu dengan seenaknya bercanda tentang profesinya itu.
Jujur aja, siapa sih yang mau diciptakan berbeda? Atau siapa sih yang mau jadi minoritas? Kalau bisa milih semuanya juga akan milih hidup yang normal aja. Tapi dunia ternyata gak begitu. Ada beragam karakter manusia dan perilaku mereka yang unik.
Selagi mereka masih baik, gak ngerugiin kamu, gak membebani hidupmu, ngapain sih jadi bahan candaan terus-terusan hanya karena perilaku dia berbeda? Kalau kalian memang sama-sama nyaman jadi teman, rasanya masih banyak obrolan berkualitas yang jauh lebih seru.
Sedekat apa pun kamu sama dia, jangan jadikan agama atau tradisi dia bahan lelucon. Apa untungnya sih bercandain hal sensitif? Okelah alasannya kamu gak tau akan tradisi dari agama temanmu. Tapi, bisa tanya baik-baik dan konteksnya memang murni buat menambah ilmu. Bukannya jadi bahan candaan. Jangan sampai hubungan pertemanan rusak hanya gara-gara agama dan tradisi. Bukankah keragaman itu indah?
Ada banyak hal seperti momen lucu teman yang bisa atau memang pantas jadi bahan candaan. Jangan karena namanya bercanda, kamu menganggap semua hal bisa dibuat candaan. Posisikan dirimu selalu menjadi orang yang kamu candain. Mampukah kamu diposisi itu?