Orang yang sentimen sama kamu ditandai oleh beberapa hal. Di antaranya, semua yang kamu lakukan dianggapnya salah tetapi gak ada penjelasan yang masuk akal. Dia bahkan gak masalah kalau tindakan yang sama dilakukan oleh orang lain.
Dia juga sering menjelek-jelekkan kamu di depan orang lain sehingga kamu merasa malu dan nama baikmu tercemar. Berhadapan dengan orang seperti ini betul-betul menguji kesabaranmu. Namun ingat, kamu gak perlu lho, sampai melakukan lima hal di bawah ini.
Mungkin maksudmu biar pandangannya padamu berubah. Kamu ingin menunjukkan dirimu gak seburuk keyakinannya. Sayangnya, sikap baikmu malah bisa diartikannya berbeda. Dia bisa makin mencurigaimu, lho!
Apakah kamu sudah siap kecewa berat oleh sikapnya ini? Bisa jadi ucapannya tentangmu di hadapan orang-orang malah bertambah parah. Kalau kamu gak siap, mending bersikap biasa saja deh.
Memang gak mungkin juga kalau sama sekali gak memikirkannya. Sedikit banyak, kamu pasti akan tetap merasa terusik. Terlebih kamu memang tipe pemikir. Namun seiring waktu, kamu harus bisa belajar bersikap cuek.
Sejauh kamu yakin gak ada salah sama dia, kamu juga sudah menanyakan pendapat teman-teman terdekatmu, ya sudah abaikan saja. Orang yang sentimen sama kamu akan senang sekali kalau tahu kebenciannya berhasil membuatmu terusik.
Kamu bisa dibenci orang karena kamu memang pernah melakukan kesalahan besar padanya dan gak bersungguh-sungguh dalam meminta maaf. Namun gak selalu kebencian orang padamu diakibatkan oleh kesalahanmu.
Pendengki gak akan pernah suka dengan hal baik apa pun yang diperoleh orang lain. Gak peduli itu anugerah sejak lahir atau memang hasil kerja kerasmu sendiri, dia akan tetap membencimu. Bahkan saat kamu sediam patung, orang yang sentimen akan tetap punya alasan untuk gak menyukaimu.
Kamu hanya ingin dia gak salah paham terus sama kamu. Maka kamu menjelaskan setiap maksud baik di balik tindakanmu atau kenapa kamu bisa mendapatkan sesuatu. Namun apakah orang yang sentimen itu peduli? Sama sekali gak.
Makin panjang penjelasanmu malah bisa membuatnya makin memiliki alasan untuk membencimu. Dia terlalu 'pintar' untuk menjadikan segala hal dari penjelasanmu itu bukti kalau kamu memang layak dibenci.
Saat kamu diperlakukan kurang baik oleh siapa pun, dorongan untuk membalasnya memang kadang terasa tak tertahankan ya? Namun, jangan sekalipun memperturutkannya. Nanti kamu sama buruknya dengannya.
Lebih baik menganggapnya gak ada ketimbang kamu terlalu memikirkannya dan jadi ingin membalas dengan keburukan juga. Terserah orang lain akan berpikir seperti apa tentangmu, tegaklah terus pada kebenaran yang kamu yakini.
Rasa sentimennya padamu biar menjadi urusannya sendiri. Urusanmu adalah memastikan energi positifmu selalu terjaga. Itu yang terpenting untukmu agar dapat membangun hidup yang berkualitas.