Kalau 4 poin sebelumnya, keramahannya merugikan orang lain, sekarang jenis keramahan yang merugikan dirimu sendiri kalau sampai kamu melakukannya. Memang sih, pada tingkat tertentu, berusaha bersikap lebih ramah pada siapa pun saat kita sedih bisa memperbaiki suasana hati.
Itu karena kita merasa lega sudah bersikap baik pada orang lain dan mendapatkan balasan yang kurang lebih sama. Tetapi tetap saja, selalu menutupi kesedihan dengan keramahan gak bagus buatmu. Terlebih saat kesedihannya luar biasa.
Itu tak ubahnya penyangkalan saja. Padahal yang diperlukan adalah penerimaan atas pengalaman tak mengenakkan yang kamu alami dan bikin sedih. Akibatnya, setelah beramah-ramah dengan orang lain, kamu bisa merasa jauh lebih buruk dari sebelumnya.
Pun jika kamu selalu berubah menjadi ramah sekali demi menutupi kesedihan, orang-orang terdekatmu akan merasa bersalah setelah mengetahui kamu ternyata gak baik-baik saja. Mereka jadi gak bisa membantumu. Biar sama-sama enak, lebih baik apa adanya saja ya? Toh, sedih itu manusiawi banget.
Ya, menjadi pribadi yang ramah memang bagus. Tentu sejauh ramahnya gak seperti di atas ya? Kalau ramahnya seperti 5 poin di atas, nanti keramahanmu dicap palsu!