Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
adweek.com/Getty Images

Tahukah kamu tentang istilah 'couch potato'? Nah, couch potato merupakan idiom dalam bahasa Inggris yang punya makna kira-kira seorang pemalas dengan ciri khas yang nanti akan dijelaskan. Kalau ditilik dari paduan katanya, couch berarti sofa dan potato artinya kentang, lalu maksudnya apa nih?

Nah, idiom memang tidak bisa diartikan secara harfiah dan merupakan suatu ungkapan. Tapi apa saja sih tanda ataupun ciri-ciri seseorang disebut couch potato? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut lima ciri khas dari seorang couch potato.

1. Gemar menonton TV berjam-jam sampai lupa waktu

Unsplash.com/rawpixel

Ciri utama seorang couch potato adalah gemar duduk di depan layar televisi berjam-jam sampai lupa waktu. Bahkan kalau seorang couch potato sudah duduk di depan TV saat malam hari, maka aktivitas menonton tersebut bisa dilakukan sampai dini hari.

2. Parahnya kamu juga menonton TV sambil mengonsumsi cemilan yang tidak sehat

Unsplash.com/JESHOOTS.COM

Ciri kedua yang melekat pada seorang couch potato adalah suka ngemil! Hayo siapa nih yang suka ngemil sambil nonton TV? Hmm, kegiatan nonton TV sambil ngemil emang asyik banget ya sehingga bikin lupa waktu. Tapi, tentu kamu tahu kalau kebiasaan ini gak sehat apalagi cemilan yang dikonsumsi gak sehat.

Misalnya cemilan berkalori tinggi seperti keripik kentang, gorengan dan sebagainya. Jadi, mulai sekarang coba deh kurangi kebiasaan menjadi couch potato perlahan-lahan namun pasti.

3. Kamu jadi 'mager' alias malas gerak

pexels.com/Tookapic

Kebanyakan orang kalau sudah ngemil dan sudah asyik menonton TV, tentu akan terjadi yang namanya 'mager' atau malas gerak. Malas gerak berarti malas melakukan sesuatu atau bawaannya hanya pengen di tempat itu saja. Jadinya, kalau kamu sudah di sofa tentu bawaannya hanya pengen di sofa terus. Kalau kamu sering begini gak?

4. Akibatnya kamu jadi tidak produktif

Unsplash.com/Julie Johnson

Ya, menyambung poin di atas tentu akibat dari malas gerak tadi kemungkinan besar kamu jadi gak produktif. Produktif disini maksudnya adalah kamu tidak melakukan pekerjaan apapun yang seharusnya kamu lakukan sehingga tidak ada hasil apapun.

Contohnya, kamu punya tugas sekolah atau kuliah nih dan karena sudah terlalu lama di sofa sambil nonton TV kamu jadi malas untuk mengerjakan alias menunda-nunda. Nantinya, kamu sendiri deh yang kerepotan bila tenggat waktu penyerahan tugas sudah dekat atau yang paling parah kamu gak mengerjakannya sama sekali.

Jadi, memang kebiasaan menjadi couch potato ini kelihatannya sepela ya tapi bila terus menerus dilakukan dampaknya jadi terasa lho.

5. Tanda-tanda di atas semakin menguat kalau kebiasaan di atas akhirnya mempengaruhi tubuhmu

pexels.com/pixabay

Kamu mungkin sudah tahu ya kalau kebiasaan duduk berjam-jam sampai lupa waktu di depan TV ini memang gak baik buat kesehatan, terlebih kalau kamu mengonsumsi cemilan yang gak sehat. Nah, ciri lain yang menunjukkan kamu adalah seorang couch potato ini adalah bila tanda-tanda di atas akhirnya berfek ke tubuhmu sendiri.

Ya, contoh paling gampang dan terasa adalah berat badan yang naik dan tak terkontrol akibat jarang berolahraga dan mengonsumsi cemilan yang gak sehat serta tinggi kalori. Sedangkan resiko jangka panjangnya adalah seperti resiko terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan lain-lain.

Jadi, apakah menjadi seorang 'couch potato' benar-benar buruk dan tidak bermanfaat sama sekali?

adweek.com/Getty Images

Mungkin, satu-satunya hal yang cukup positif dari kebiasaan ini adalah mampu menurunkan tingkat stres dan merelaksasikan pikiran dari kejenuhan terhadap kegiatan-kegiatan yang padat untuk sementara waktu. Walau begitu, masih banyak cara lain yang lebih positif dan sehat untuk membebaskan diri sejenak dari kejenuhan dan stress bukan?

Akhir kata, setelah penjelasan di atas kamu termasuk seorang couch potato atau bukan nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team