Sugar Coating Itu Gak Selalu Baik, Ini 5 Alasannya

Bisa jadi malipulatif, lho

Di antara kita pasti gak sedikit yang punya sikap gak enakan. Hal ini kerap bikin kita jadi selalu menjaga perilaku dan ucapan di hadapan orang lain. Buruknya, saking gak ingin membuat orang lain merasakan emosi negatif seperti marah atau sedih, kita jadi mengatakan kebenarannya dengan cara yang terlalu manis.

Hal tersebut seringkali disebut dengan sugar coating, situasi di mana kamu menyampaikan sesuatu yang buruk secara halus. Kesannya memang baik, tapi jika dipikirkan lebih panjang, sebenarnya sugar coating itu tak lebih baik dari mengatakan kebohongan. Di satu sisi mungkin kalau kita yang melakukannya nanti akan merasa aman dan orang yang menerimanya bisa terjaga perasaannya. Namun, di sisi lain sugar coating justru buruk bagi kedua belah pihak. Apa sisi negatifnya?

1. Jika terlalu sering akibatnya bisa jadi manipulatif

Sugar Coating Itu Gak Selalu Baik, Ini 5 Alasannyadramabeans.com

Contoh yang paling sering terjadi adalah banyak orang yang memilih untuk terus memuji temannya--apa pun yang terjadi. Jika temannya mendapatkan nilai buruk di sekolah, ia akan bilang "gak apa-apa, kamu udah berjuang keras.". Jika temannya sudah membuat desain, tapi masih terlihat buruk, ia akan bilang "bagus, kok. Ini udah oke.". Padahal sebenarnya masih ada hal yang perlu diperbaiki oleh temannya tersebut. 

Karena selalu mengatakan hal baik, orang yang mendengarkannya jadi tidak bisa melihat hal yang buruk. Padahal hal buruk tersebut bisa saja menjadi penolong untuk menyelesaikan sebuah masalah.

2. Konteks komunikasinya bisa jadi misleading

Sugar Coating Itu Gak Selalu Baik, Ini 5 Alasannyadramabeans.com

Karena terlalu fokus pada penyusunan kata agar tidak terkesan negatif, seringkali orang yang melakukan sugar coating jadi kehilangan konteks yang hendak ia sampaikan. Akibatnya, pesan yang diterima orang yang diajak bicara pun berbeda dengan maksud si penyampai pesan. Hal ini bisa menimbulkan masalah baru, lho.

Sebagai contoh, kamu diminta seorang teman untuk mencoba masakannya. Sejujurnya masakan itu gak sesuai sama seleramu, entah itu terlalu asin atau manis di lidahmu. Tapi, demi menjaga perasaannya, saat ditanya testimoni kamu pun mengatakan kalau masakannya enak dan tidak memberikan timbal balik mengenai hal apa yang perlu ditambah atau dikurangi dari masakannya. Jika terus seperti ini, jangan kaget, ya kalau suatu hari temanmu itu mengirimi masakannya lagi padamu.

Baca Juga: 5 Alasan Orang yang Sering Memuji & Bermulut Manis Belum Tentu Baik

3. Kalimat-kalimat manis itu bisa jadi bentuk ketidakjujuran

Sugar Coating Itu Gak Selalu Baik, Ini 5 Alasannyahancinema.net
dm-player

Katakanlah kamu sedang dalam hubungan asmara selama lima tahun dengan orang tercinta. Dalam kurun waktu tersebut sebenarnya ada hal yang gak kamu sukai darinya, yakni sifatnya yang boros. Setiap dia ingin belanja, kamu sebenarnya ingin mencegahnya, tapi karena takut dirinya marah jadi kamu membiarkannya. Ketika barang belanjaannya datang, kamu pun bilang barang itu bagus meski sebenarnya gak kalian butuhkan banget.

Jika terus seperti ini, sugar coating justru akan menjadi perangkap baginya. Kebiasaan boros itu gak baik, tapi kalau gak bisa mengungkapkan pada kekasihmu sama saja kamu tidak jujur dan membiarkan ia dalam kerugian.

Akibat jangka panjangnya, jika suatu saat kalian mengalami sebuah masalah besar dan kamu tetap membicarakan hal-hal yang manis, kekasihmu itu mungkin tidak akan percaya lagi. Bukankan ketidakjujuran juga hal yang buruk?

4. Sugar coating bikin kita gak tahu cara menyelesaikan masalah

Sugar Coating Itu Gak Selalu Baik, Ini 5 Alasannyadramabeans.com

Lantaran sering mendapatkan feedback yang manis, kita bisa saja terjebak dalam toxic positivity. Kita jadi gak tahu hal buruk apa yang sebenarnya terjadi atau ada dalam diri. Gak selamanya hal buruk itu akan berakibat buruk bagi hidup kita, lho. Justru keburukan itu yang akan menyelamatkan kita dari marabahaya suatu hari nanti.

Oleh karenanya, sugar coating bisa bikin kita terlena pada sesuatu yang baik, tidak mengerti apa itu kesulitan dan keburukan. Akibatnya, kita jadi gak tahu hal apa yang perlu diperbaiki agar menjadi lebih sempurna, serta gak bisa bertahan dalam tekanan.

5. Sugar coating juga bisa jadi tanda seseorang itu pasif agresif

Sugar Coating Itu Gak Selalu Baik, Ini 5 Alasannyadramabeans.com

Biasanya kita melakukan sugar coating untuk menjaga perasaan orang lain agar mereka gak tersinggung atau marah pada kita. Secara gak sadar, hal ini menunjukkan kita sedang menjadi pribadi yang pasif agresif, lho. Lantaran cenderung memendam rasa kesal, kita jadi gak bisa menyampaikan penyebabnya dan kalimat yang terlontar justru kata-kata manis yang sebenarnya gak ingin dikatakan.

Sifat pasif agresif ini kalau dipelihara bisa berdampak buruk pada kondisi mental, lho. Akibat lebih jauhnya lagi, sifat ini bisa bikin hubungan dengan orang lain jadi gak nyaman.

Jadi, alangkah lebih baiknya kalau kita gak membiasakan diri melakukan sugar coating pada orang lain. Berkata jujur itu sangat penting, apalagi dalam hal hubungan dan pekerjaan. Meski kadang menyakitkan, tapi kenyataan mengenai timbal balik negatif itu juga ada manfaatnya, kok. Salah satunya adalah menyadarkan seseorang tentang kesalahannya sehingga ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Punya Teman yang Pasif-Agresif? Lakukan 5 Cara Ini untuk Menghadapinya

Gendhis Arimbi Photo Verified Writer Gendhis Arimbi

Storyteller

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya