Guna menjawab tantangan generasi muda di era digital yang penuh distraksi, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, mengajak para mahasiswa untuk kembali ke dasar, yakni mengasah akal budi dan hati nurani. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Veronica dalam acara Tanoto Scholars Gathering (TSG) 2025 pada Rabu (23/7/2025), di Komplek PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Pangkalan Kerinci, Riau.
TSG 2025 sendiri telah dilangsungkan selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 24-26 Juli 2025. Acara ini diikuti oleh 291 Tanoto Scholars (sebutan untuk penerima beasiswa program TELADAN Tanoto Foundation) yang berasal dari sepuluh perguruan tinggi mitra, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, IPB University, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatra Utara, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, dan Universitas Hasanuddin.
Pada kesempatan yang ada, Tanoto Scholars dibekali pelatihan khusus sebagai bagian dari program TELADAN untuk mencetak generasi pemimpin masa depan yang kompeten, berkarakter, dan mampu memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat luas. CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, menyebut, tema TSG tahun ini ialah “Becoming The Champion of Good”, yang berarti untuk bisa membentuk pemimpin masa depan yang ideal, tidak hanya dibutuhkan kecerdasan dan kompetensi, melainkan juga karakter yang kuat, akal sehat, serta budi pekerti yang luhur.
Tak sampai di situ, Veronica juga menekankan bahwa di era digital yang penuh distraksi ini, kecerdasan intelektual saja tidaklah cukup. Para generasi muda, khususnya gen Z, dituntut untuk menjaga keseimbangan antara logika dan hati nurani agar mampu bersaing di dunia nyata yang semakin kompetitif.