Bazaar Barang Preloved Bareng Andien & Didiet Demi Menjaga Lingkungan

Industri fashion berkontribusi terhadap polusi global

Setiap detiknya, satu truk sampah dengan muatan 265 kg pakaian berakhir di tempat pembuangan. Melalui pembelian dan penjualan barang-barang preloved sebagai upaya untuk mencegah pemborosan limbah industry mode. HuntStreet.com dengan bangga mempersembahkan kembali acara amal tahunannya, #Hunt2Save, yang bertemakan Re-Loved.

Bekerja sama dengan Setali Indonesia, Re-loved bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah sustainability yang terjadi di dunia fashion. Dalam acara #Hunt2Save, HuntStreet.com bertindak sebagai wadah untuk menjual barang pre-loved dari brand ternama, yang mana hasil penjualannya akan disumbangkan ke sejumlah yayasan yang bergerak dalam bidang kesehatan, orang tua, dan pendidikan.

Ditemui di Mall Pacific Place (22/11), Sabrina Joseph (Pendiri HuntStreet.com), Didiet Maulana (fashion designer), serta Andien menjelaskan dampak positif apa yang bisa kita rasakan dengan mengurangi limbah fashion melalui kegiatan preloved.

1. Industri fashion saat ini berkontribusi sebesar 4 persen terhadap polusi global

Bazaar Barang Preloved Bareng Andien & Didiet Demi Menjaga LingkunganPresscon Hunt2Save. 22 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Di zaman yang modern ini, minat masyarakat terhadap dunia fashion sangatlah tinggi. Dari waktu ke waktu, meningkatnya tren di dunia fashion membuat banyak orang berperilaku konsumtif. Seringkali, kita membeli barang-barang tanpa melihat apakah barang itu bisa dipakai dalam jangka waktu yang panjang atau tidak. Akibatnya, barang-barang yang kita beli dan kurang memiliki manfaat tersebut, hanya akan berakhir sebagai pasangan saja.

“Saat ini, ada kebutuhan mendesak untuk lebih sadar akan masalah lingkungan dengan fakta nyata bahwa industry fashion berkontribusi sebesar 4 persen terhadap polusi global. Sebagai bisnis yang bergerak di industri mode, kami merasa berkewajiban untuk meningkatkan kesadaran tentang budaya yang lebih peduli terhadap siklus hidup dari barang yang kita miliki” ujar Sabrina Joseph, selaku pendiri HuntStreet.com

Tujuan dari dibuatnya acara ini adalah bagaimana membuat barang-barang yang tidak terpakai dengan jumlah yang tidak sedikit ini tidak menjadi limbah sampah. Sabrina mengatakan, bahwa model bisnis yang dimiliki HuntStreet.com adalah ekonomi sirkular dengan dorongan untuk pembelian dan penjualan kembali barang pre-loved, yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan mode secara signifikan.

Untuk menyulap barang-barang yang tidak terpakai ini menjadi barang-barang yang bisa dijual kembali, Didiet Maulana menerapkan konsep Up-Cycle. Yaitu dengan membuat sebuah kreasi baru terhadap barang-barang yang sudah tidak digunakan, untuk menaikkan siklus pakai dari barang tersebut agar bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.

2. HuntStreet.com juga berkolaborasi dengan 9 desainer lokal, untuk memodifikasi baju agar terlihat modern

Bazaar Barang Preloved Bareng Andien & Didiet Demi Menjaga LingkunganPresscon Hunt2Save. 22 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Untuk membantu menciptakan baju preloved agar menarik minat orang yang melihatnya, kali ini HuntStreet berkolaborasi dengan 9 desainer lokal. Mereka melakukan modifikasi terhadap baju-baju preloved agar terlihat lebih modern.

Didiet Maulana, Stella Risa, Rinda Salmun, Wilsen Willim, Yosep Sinudarsono, Reves Studio, M by Mischa, Tangan x One Fine Sky dan It’s Aloes adalah nama-nama desainer yang bekerjasama dengan HuntStreet. Para desainer ini, mencoba untuk menambahkan nilai baru pada pakaian yang akan di-preloved.

Selain itu, mereka ingin mengubah pandangan masyarakat, bahwa barang preloved bukan sekadar barang yang dijual karena tidak terpakai lagi. Melainkan barang yang sudah tidak terpakai tersebut, bisa diubah menjadi barang baru dengan melakukan modifikasi, seperti misalnya modifikasi pada kain.

3. Berawal dari hobi berburu barang, Andien berpikir untuk membuat trend fashion sendiri

dm-player
Bazaar Barang Preloved Bareng Andien & Didiet Demi Menjaga LingkunganPresscon Hunt2Save. 22 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Andien juga menjelaskan bagaimana awal mula, terbentuknya IKAT Indonesia, yang ternyata berawal dari hobi. Penyanyi berusia 34 tahun ini, memiliki hobi berburu barang-barang preloved dengan harga yang terjangkau. Awalnya, Andien memiliki pemikiran mengapa harus mengikuti tren fashion, daripada membuat tren fashion sendiri. Sampai  ketika dirinya pergi ke Amerika, ia menemukan sebuah toko yang menjual barang-barang preloved dan menggunakan hasil keuntungannya untuk kegiatan amal.

“Sebenarnya tujuan utama aku membentuk IKAT ini adalah untuk mengubah habit orang Indonesia dalam pemakaian barang. Di mana kita memiliki kebiasaan untuk menumpuk barang-barang yang akhirnya menjadi barang yang tidak terpakai.” Melihat hal tersebut, Ibu dari Kawa ini ingin mengajak orang-orang yang memiliki barang yang sudah tidak terpakai, untuk disumbangkan kepada IKAT.

Sebelum dilakukan preloved, barang-barang yang sudah terkumpul akan disortir terlebih dahulu, untuk melihat barang mana yang masih layak untuk dijual kembali. Setelah itu nantinya akan diteruskan ke Setali Indonesia, yang merupakan sebuah yayasan dan organisasi non-profit yang didirikan oleh Andien Aisyah. Dari hasil yang didapatkan, akan digunakan untuk charity dan mimpi yang ingin diwujudkan. “Kita ingin sekali untuk bisa membeli mesin daur ulang” papar penyanyi beraliran jazz ini.

Baca Juga: 12 Koleksi Fashion Hijab dalam Jakarta Fashion Trend 2020, Bisa Ditiru

4. Melalui kerjasama dengan HuntStreet, Setali berharap dapat mengurangi sampah pada limbah fashion

Bazaar Barang Preloved Bareng Andien & Didiet Demi Menjaga Lingkunganpresscon hunt2save. 22 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Dengan adanya organisasi Setali, Andien juga berharap agar bisa menjadi solusi untuk masalah limbah fashion yang saat ini meningkat dengan sangat cepat. Penyanyi berusia 34 tahun ini menambahkan, bahwa pada awal berdirinya Setali, organisasi ini bisa menerima sekitar 16.000 baju per bulannya.

“Waktu awal-awal kita hanya bisa meloloskan 10 persen dari baju yang kita terima. Karena habit pemakaian orang Indonesia yang selalu menyimpan baju yang tidak terpakai, akibatnya membuat baju itu numpuk, lapuk, lusuh ataupun sobek dan membuat baju yang ingin didonasikan menjadi tidak layak” ujar penyanyi yang memulai karier di tahun 2000-an ini.

Melalui Setali, dirinya ingin mengedukasi masyarakat mengenai sustainability, kebiasaan pemakaian barang dan bagaimana kita bersama-sama untuk memecahkan masalah dan mendapatkan solusi dari masalah lingkungan ini.

5. Kamu juga bisa lho menitipkan barang preloved-mu, melalui hunter luxury bazaar and consignment

Bazaar Barang Preloved Bareng Andien & Didiet Demi Menjaga LingkunganPresscon Hunt2Save. 22 November 2019. IDN Times/Geralda Talitha

Tanpa melupakan akar dari keseluruhan acara Re-loved, Huntstreet.com juga menyediakan The Eco Hunter Luxury Bazaar and Consignment. Kamu bisa membeli lebih dari 500 barang preloved dari brand fashion ternama dan kamu juga bisa lho menitipkan barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijual kembali. Bazaar ini dilakukan dari tanggal 22 November 2019-28 November 2019, bertempat di Mall Pacific Place.

Gimana, tertarik datang?

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dihentikan untuk Mencegah Lingkungan Rusak

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya