ilustrasi pabrik (unsplash.com/pauleinerhand
Peran perusahaan sangat penting dalam menjaga lingkungan. Karena perusahaan memiliki kuasa untuk melakukan produksi – apakah berbasis ramah lingkungan atau eksploitasi lingkungan. Maka, sudah semestinya seluruh perusahaan memikirkan dampak yang terjadi pada lingkungan setelah memproduksi.
Perusahaan juga tentu harus bertanggung jawab akibat produksi yang telah dilakukan. Tanggung jawab bisa dilakukan berbagai cara, misalkan saja seperti dibawah ini:
Pertama: Persyaratan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perlu dipenuhi
Sebelum memulai suatu usaha, tentu perusahaan diwajibkan untuk memenuhi kajian AMDAL. Hal ini agar masyarakat dapat mengetahui apa saja dampak yang terjadi dari suatu bidang usaha didirikan di tempat tersebut. Selain itu, pemerintah beserta masyarakat dapat memberi masukan bilamana kegiatan tersebut menimbulkan dampak negatif.
Kedua: Membuat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)
Dengan mendirikan IPAL, artinya perusahaan turut serta dalam tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Bagi alam, IPAL sangat berfungsi dalam (1) Pengolahan air limbah sehingga bisa digunakan kembali, (2) Merawat tanah agar air yang masuk tidak tercemar oleh racun, dan juga (3) Air limbah yang telah diproses melalui IPAL, akan menjadi bersih. Sehingga pada saat dibuang ke sungai tidak menganggu ekosistem sungai.
Ketiga: Menggunakan teknologi ramah lingkungan
Dari masa ke masa, teknologi ramah lingkungan turut berperan aktif dalam berbagai hal. Seperti halnya dapat menghemat penggunaan listrik, dapat mempercepat proses produksi bahkan dapat mengurangi limbah yang dihasilkan.
Keempat: Mengikuti jejak Garnier
Perusahaan lain bisa mengikuti jejak Garnier, yaitu program Green Beauty yang digagas oleh Garnier. Banyak sekali manfaaat yang diterapkan, sehingga dapat melakukan transformasi dalam mata rantai nilai produksi yang saat ini kadang dipermasalahkan karena mencemari lingkungan.
Dilansir dari akun Garnier pada situs IDN Times, Penggunaan teknologi mini hydro power system dapat mengurangi 60 persen penggunaan air dan juga 84 persen emisi karbon. Selain itu, penggunaan Tissue Mask juga dapat mengakibatkan sampah terurai hanya dengan metode composting.