Manusia di dunia ini tumbuh dan berkembang hingga memiliki karakter yang unik. Hal ini dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti pendidikan di dalam internal keluarga, lingkungan pergaulan, hingga apa pun yang dijadikan sebagai bahan rujukan saat mempelajari sesuatu. Sayangnya, tidak semua orang berhasil menjadi pribadi dengan karakter positif. Sebagian justru mempunyai karakter yang buruk, salah satunya tone-deaf.
Perlu dipahami bahwa sosok tone-deaf ini pasti ada di lingkungan pergaulan mana pun. Meski banyak yang tidak menyukai perbuatannya, mereka tampaknya tidak pernah ambil pusing dengan penilaian orang karena yang dipedulikan hanyalah kepentingan pribadi semata. Situasi semacam ini membuat orang-orang yang punya akal sehat jadi kewalahan untuk berinteraksi dengan mereka.
Lantas, mengapa menghadapi sosok yang tone-deaf terasa sangat sulit dan menguras tenaga? Simak beberapa jawabannya dalam artikel berikut ini.