Terdapat hadis milik Anas bin Malik yang menjelaskan secara lengkap mengenai peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW mulai dari datangnya malaikat Jibril hingga sampainya Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh.
Anas bin Malik Raḍiallāhu ‘Anhu meriwayatkan hadis bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِىُّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ – وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ – قَالَ فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ – قَالَ – فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِى يَرْبِطُ بِهِ الأَنْبِيَاءُ – قَالَ – ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِى جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ فَقَالَ جِبْرِيلُ -صلى الله عليه وسلم- اخْتَرْتَ الْفِطْرَةَ. ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ. قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ. قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِآدَمَ فَرَحَّبَ بِى وَدَعَا لِى بِخَيْرٍ. ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ. فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ. قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ. قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِابْنَىِ الْخَالَةِ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَيَحْيَى بْنِ زَكَرِيَّاءَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمَا فَرَحَّبَا وَدَعَوَا لِى بِخَيْرٍ. ثُمَّ عَرَجَ بِى إِلَى السَّمَاءِ الثَّالِثَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ. فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ.
قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ -صلى الله عليه وسلم-. قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِيُوسُفَ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِىَ شَطْرَ الْحُسْنِ فَرَحَّبَ وَدَعَا لِى بِخَيْرٍ. ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الرَّابِعَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ. قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ.
قَالَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِإِدْرِيسَ فَرَحَّبَ وَدَعَا لِى بِخَيْرٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ (وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا) ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الْخَامِسَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ. قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ.
قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ. قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِهَارُونَ -صلى الله عليه وسلم- فَرَحَّبَ وَدَعَا لِى بِخَيْرٍ. ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ.
قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ. قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ. قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى -صلى الله عليه وسلم- فَرَحَّبَ وَدَعَا لِى بِخَيْرٍ. ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ فَقِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ. قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ -صلى الله عليه وسلم-. قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ. فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِإِبْرَاهِيمَ -صلى الله عليه وسلم- مُسْنِدًا ظَهْرَهُ إِلَى الْبَيْتِ الْمَعْمُورِ وَإِذَا هُوَ يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ لاَ يَعُودُونَ إِلَيْهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِى إِلَى السِّدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَإِذَا وَرَقُهَا كَآذَانِ الْفِيَلَةِ وَإِذَا ثَمَرُهَا كَالْقِلاَلِ – قَالَ – فَلَمَّا غَشِيَهَا مِنْ أَمْرِ اللَّهِ مَا غَشِىَ تَغَيَّرَتْ فَمَا أَحَدٌ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَنْعَتَهَا مِنْ حُسْنِهَا. فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَىَّ مَا أَوْحَى فَفَرَضَ عَلَىَّ خَمْسِينَ صَلاَةً فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَنَزَلْتُ إِلَى مُوسَى -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ مَا فَرَضَ رَبُّكَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ خَمْسِينَ صَلاَةً. قَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يُطِيقُونَ ذَلِكَ فَإِنِّى قَدْ بَلَوْتُ بَنِى إِسْرَائِيلَ وَخَبَرْتُهُمْ. قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى رَبِّى فَقُلْتُ يَا رَبِّ خَفِّفْ عَلَى أُمَّتِى. فَحَطَّ عَنِّى خَمْسًا فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقُلْتُ حَطَّ عَنِّى خَمْسًا. قَالَ إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يُطِيقُونَ ذَلِكَ فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ. – قَالَ – فَلَمْ أَزَلْ أَرْجِعُ بَيْنَ رَبِّى تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَبَيْنَ مُوسَى – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – حَتَّى قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّهُنَّ خَمْسُ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لِكُلِّ صَلاَةٍ عَشْرٌ فَذَلِكَ خَمْسُونَ صَلاَةً. وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ شَيْئًا فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ سَيِّئَةً وَاحِدَةً – قَالَ – فَنَزَلْتُ حَتَّى انْتَهَيْتُ إِلَى مُوسَى -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ قَدْ رَجَعْتُ إِلَى رَبِّى حَتَّى اسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ
Artinya: Didatangkan Buraaq, hewan putih yang panjang , ukurannya lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal (anak kuda), dia meletakkan telapak kakinya dengan jarak sejauh ujung pandangan. Aku menungganginya dan sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang biasa digunakan para Nabi.
Kemudian saya masuk ke masjid dan shalat 2 rakaat lalu keluar. Setelah itu, Jibril dayang kepadaku membawa wadah berisi anggur dan susu. Aku memilih wadah berisi susu lalu Jibril berkata,” Kau telah memilih (yang sesuai) fitrah.”
Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga pertama dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), “Siapa Kau?” Dia menjawab: Jibril”. Lalu Jibril ditanya lagi: “Siapa yang bersama denganmu?” Dia menjawab: “Muhammad” Pertanyaan berikutnya: “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Dia telah diutus.” Pintu surga lalu terbuka dan aku bertemu Nabi Adam. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian kami naik ke surga kedua dan Jibril kembali minta dibukakan pintu. Jibril juga ditanya,”Siapa kau?” Dia menjawab: “Jibril.” Pertanyaan selanjutnya: “Siapa yang bersama denganmu?” Dia menjawab: “Muhammad.” Kemudian: “Apakah dia telah diutus?”Jibril menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi Isa putra Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya. Mereka menyambutku dan berdoa untuk kebaikanku.
Kemudian aku dibawa ke surga ketiga dan Jibril minta dibukakan pintu, maka Jibril ditanya: “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad,” pertanyaan selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Nabi Yusuf yang diberi separuh dari pesona dunia. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, lalu Jibril ditanya: “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Ditanya lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad,” Selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Nabi Idris. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya: “Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam: 57)
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad” Dikatakan lagi: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Nabi Harun. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): “Siapa engkau?” Dia menjawab: “Jibril.” Dikatakan lagi: “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab: “Muhammad.” Pertanyaan selanjutnya: “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab: “Dia telah diutus.” Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Nabi Musa. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.
Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan kepadanya, “Siapa engkau?” Dia menjawab, “Jibril”. Dikatakan lagi, “Siapa yang bersamamu?” Dia menjawab, “Muhammad”. Dikatakan, “Apakah dia telah diutus?” Dia menjawab, “Dia telah diutus”. Maka dibukakan bagi kami pintu langit ketujuh dan saya bertemu dengan Ibrahim.
Beliau sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma’muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma’mur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian Ibrahim pergi bersamaku ke Sidratulmuntaha. Ternyata daun-daunnya seperti telinga-telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Tatkala dia diliputi oleh perintah Allah, diapun berubah sehingga tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang sanggup menggambarkan keindahannya.
Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 shalat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Musa, lalu dia bertanya, “Apa yang diwajibkan Rabbmu atas umatmu?” Saya menjawab, “50 shalat”. Dia berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Sesungguhnya saya telah menguji dan mencoba bani Israil.
Beliau bersabda, “Maka sayapun kembali kepada Rabbku seraya berkata, “Wahai Rabbku, ringankanlah untuk umatku”. Maka dikurangi dariku 5 shalat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata, “Allah telah mengurangi untukku 5 shalat”. Dia berkata, “Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan”.
Maka terus menerus saya pulang balik antara Rabbku dan Musa sampai pada akhirnya Allah SWT berfirman, “Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 shalat sehari semalam, setiap shalat pahalanya 10 maka semuanya 50 shalat. Barangsiapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis dosa baginya sedikitpun.
Jika dia mengerjakannya, maka ditulis baginya satu kejelekan”. Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Musa seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan”, maka sayapun berkata: “Sungguh saya telah kembali kepada Rabbku sampai sayapun malu kepada-Nya.” (HR. Muslim)