5 Hal yang Bikin Hidup Lebih Tenang Menjelang Tahun Baru

- Mengatur cara mengirim pesan agar tidak menambah salah paham
- Membatasi keterlibatan pada percakapan yang tidak kamu ikuti dari awal
- Memilih akun yang sering kamu ikuti
Akhir tahun sering membuat orang lebih peka terhadap hal-hal kecil yang sebelumnya tidak terlalu diperhatikan. Ada kecenderungan untuk memperbaiki cara hidup dengan langkah yang sederhana tetapi berdampak di hari-hari berikutnya.
Bukan soal mengejar pencapaian besar, melainkan memilih kebiasaan yang membuat hidup terasa nyaman tanpa harus mengubah banyak hal. Berikut lima hal yang bikin hidup lebih tenang menjelang akhir tahun.
1. Mengatur cara mengirim pesan agar tidak menambah salah paham

Banyak orang baru sadar bahwa salah paham kecil sering muncul bukan karena masalah besar, tetapi karena cara mereka mengirim pesan terlalu buru-buru. Membaca ulang pesan sebelum mengirimnya akan sangat membantu sekali, terutama untuk chat yang sifatnya sensitif atau mudah memicu salah paham. Kebiasaan ini membuat percakapan jadi lebih jelas sehingga kamu tidak perlu menjelaskan ulang nantinya. Selain itu, kamu juga lebih nyaman karena tidak memikirkan “apakah tadi aku salah ngomong atau tidak ya?”.
Kamu bisa mulai dari chat yang berkaitan dengan curhatan, permintaan, atau sesuatu yang melibatkan lebih dari satu orang. Dengan membaca ulang, kamu bisa menghindari nada yang terlalu singkat atau informasi yang kurang lengkap. Kebiasaan sederhana ini membuat hubungan sehari-hari terasa lebih menyenangkan. Kamu pun tidak perlu menghabiskan energi untuk memperbaiki kesalahpahaman yang seharusnya bisa dicegah dari awal.
2. Membatasi keterlibatan pada percakapan yang tidak kamu ikuti dari awal

Tak sedikit yang merasa perlu ikut nimbrung dalam percakapan grup atau topik yang sebenarnya tidak mereka pahami konteksnya. Ini sering membuatmu menanggung beban yang tidak perlu, misalnya merasa harus merespons sesuatu yang sebenarnya bukan untukmu. Dengan mengurangi keterlibatan seperti ini, harimu terasa lebih ringan karena kamu hanya fokus pada obrolan yang memang relevan. Kamu pun tidak merasa bersalah karena tidak hadir penuh dalam percakapan yang tidak kamu pilih.
Kamu bisa mulai dengan membaca sekilas sebelum ikut menjawab, lalu memutuskan apakah benar kamu perlu terlibat. Jika topiknya memang bukan untukmu, kamu bisa membiarkannya berjalan tanpa komentar. Kebiasaan ini membantu kamu mengurangi rasa “harus ikut” yang sering muncul di ruang digital. Dampaknya kamu tidak lagi terseret percakapan yang bahkan tidak kamu mengerti dari awal.
3. Memilih akun yang sering kamu ikuti

Banyak orang mengikuti akun atau konten tertentu bukan karena mereka suka, tetapi karena sudah terlanjur mengikuti sejak lama. Kebiasaan ini membuat timeline terasa penuh oleh hal yang tidak kamu perlukan, sehingga perhatianmu mudah terpecah. Menata ulang akun yang kamu ikuti membuat pengalaman bersosial media terasa lebih asyik karena sudah terkurasi dengan baik. Kamu jadi lebih fokus pada hal yang kamu nikmati, bukan hal yang lewat begitu saja.
Kamu bisa mulai dengan melihat apakah akun itu masih relevan dengan hidupmu sekarang. Jika tidak, kamu bisa menyembunyikan atau membisukannya tanpa harus berhenti mengikuti. Pilihan ini membuat timeline lebih bersih tanpa mengubah hubungan sosialmu. Kamu pun bisa menikmati media sosial tanpa merasa diarahkan oleh konten yang tidak kamu pilih atau emosi hanya karena apa yang mereka unggah tidak sesuai dengan value kamu.
4. Tidak merespons hal yang sifatnya mendesak

Masih banyak yang bingung membedakan permintaan yang benar-benar penting dengan yang hanya terdengar mendesak. Tak ayal hal ini sering membuatmu merasa harus cepat merespons padahal sebenarnya tidak ada urgensi tertentu. Dengan menentukan waktu tertentu untuk merespons hal-hal seperti ini, kamu bisa menjaga perasaan orang lain tanpa merasa tidak sopan. Kamu pun bisa memilih kapan ingin fokus dan kapan ingin istirahat.
Kamu bisa mulai dari pesan yang sifatnya permintaan yang tidak butuh keputusan besar. Dengan memberi jeda, kamu tidak lagi merasa disetir oleh orang lain. Kamu jadi bisa mengatur jadwalmu tanpa perlu merasa bersalah. Kebiasaan ini membuat harimu lebih tenang karena kamu tidak terpancing harus mengiyakan semua orang.
5. Mengubah cara kamu dalam membantu orang lain

Kamu pasti pernah menerima permintaan kecil yang terdengar sepele padahal sering melebar jadi hal yang besar. Permintaan ini biasanya muncul mendadak dan memakai kalimat gaslighting yang membuatmu sulit menolak. Dengan mengubah cara merespons, kamu bisa lebih jujur pada kapasitasmu tanpa membuat hubungan di antara kalian menjadi tidak nyaman. Kamu jadi tahu kapan harus membantu dan kapan harus menarik diri.
Kamu bisa mulai dari menjawab dengan waktu yang memang realistis untukmu, bukan langsung “iya” karena merasa ditodong permintaan. Jika permintaannya memang di luar kemampuanmu, kamu bisa menyampaikan dengan kalimat netral tanpa perlu alasan panjang. Kebiasaan ini membantu kamu menghindari beban kecil yang menumpuk menjadi tekanan. Kamu pun bisa menjalani hari tanpa merasa “kok aku mengerjakan sesuatu yang bahkan bukan tugasku”.
Akhir tahun bukan hanya soal rencana besar, tetapi juga bagaimana kamu mengatur hal kecil yang memengaruhi kehidupanmu setiap hari. Hal yang bikin hidup lebih tenang menjelang tahun baru bisa membuat keseharian terasa lebih jelas tanpa perlu mengubah banyak kebiasaan sekaligus. Dari lima hal tadi, mana yang paling ingin kamu coba lebih dulu?


















