5 Hal Positif yang Kadang Justru Berakibat Buruk Padamu

Kebahagiaan adalah sesuatu yang rumit. Bahkan definisi dari kata tersebut bermacam-macam. Ditambah lagi ada ratusan hal yang membuat stres otak kamu setiap harinya. Berusaha mencari kebahagiaan di tengah itu semua bagai menyiram bensin ke api yang sedang menyala.

Hal terbaik bagi kamu adalah bukan mencari kebahagiaan itu sendiri, melainkan menerima. Bahwasanya segala sesuatu yang buruk akan selalu menimpamu, tapi ingat bahwa kamu selalu bisa mencari arti positif di balik itu semua. Jadi, jangan terlalu keras untuk bahagia, ya!

Satu hal buruk yang jarang disadari tapi sering dilakukan saat dalam masa krisis, yaitu berpikir positif. Berbeda dari anggapan umum banyak orang bahwa pikiran positif bisa menetralkan suasana. Sesungguhnya pemikiran itu bisa menyebabkan kamu untuk tidak segera mengambil keputusan dan bertindak, yang mana hal itu sangat penting pada masa krisis.

Cobalah untuk tidak berpikir positif saat sesuatu terjadi. Sebagai gantinya, rencanakan secara matang tindakan yang akan dilakukan berdasarkan skenario terburuk. Bukan untuk memperburuk suasana tentunya. Tetapi jika kamu mempunyai solusi untuk masalah terburuk, maka masalah lain juga kemungkinan besar bisa kamu selesaikan.

Bayangkan hari di mana kamu mencapai sesuatu yang diinginkan. Mendapat promosi, bekerja di sebuah perusahaan besar, atau mendapat juara di kelas. Semua itu terjadi pada saat sesuatunya belum pasti.

Artinya kamu harus bekerja keras meskipun hal yang kamu inginkan belum tentu tercapai. Contohnya seorang penulis berusaha membuat karyanya, bekerja keras melalui ratusan halaman demi novelnya bisa dipublikasikan. Meskipun kemungkinan ditolak sangatlah besar.

Takut kepada hal yang tak tentu menutup kesempatan kamu untuk mendapat kesuksesan besar. Kamu harus merangkul segala kemungkinan, termasuk yang terburuk. Karena bisa saja pada akhirnya semua itu akan membawamu kepada kesuksesan yang dirimu sendiri tidak menyangkanya.

Mengontrol segala sesuatu hanya akan membuatmu stres. Mungkin untuk awalan, hal ini menghasilkan sejumlah hal positif, seperti rasa yakin akan kesuksesan sesuatu yang kamu kerjakan. Sayangnya, sering sekali terlalu mencoba mengontrol segala sesuatunya membuat kamu mengalami overthinking.

Jika diibaratkan kendaraan, mungkin kamu telah sukses memeriksa semua bagian yang rawan rusak seperti karburator, ban, dan bagian lampu yang sangat vital. Tetapi jika sesuatu yang tidak diduga terjadi, misalnya ban mobilmu ternyata rusak karena jalan yang berlubang. Di sini lah masalah dimulai.

Keyakinanmu kini dalam keraguan di hadapan sesuatu yang tidak pasti. Karena sangat terobsesi dengan perilaku mengontrol segala sesuatu dalam hidup. Kamu menjadi takut dengan hal-hal yang tidak pasti. Padahal sesuatu di luar perkiraan itu sangat sering terjadi. Pada saat seperti ini gejala paranoid muncul, dan sisanya bisa kamu tebak.

Menjauhi kegagalan sama saja dengan membuang kesempatan untuk memperbaiki diri. Tidak ingin gagal artinya juga menyimpan kesalahan di dalam diri tanpa kamu sadari.  Hal yang terburuk dari itu semua adalah kesalahan-kesalahan yang kamu sembunyikan akan berkumpul untuk menjadi sesuatu yang besar dan buruk.

Penting bagi kamu untuk gagal. Artinya kamu bisa memperbaiki diri dan berinovasi dengan cara-cara baru yang mungkin sebelumnya tidak kamu ketahui. Sebaliknya, menyimpan kesalahan mungkin membuat kamu tenang. Tapi hal itu tidak bertahan lama, karena masalah kamu cepat atau lambat akan kembali dengan masalah lain yang mengikutinya.

Itulah beberapa hal positif yang justru bisa menjadi pedang bermata dua. Periksalah semua anggapan positif yang kamu percayai. Terutama yang tidak memiliki bukti pasti dan pola pikir dari masyarakat yang kamu percayai tanpa pikir panjang.