Saat sedang marah di depan seseorang, terkadang kamu suka lepas kontrol dan malah melakukan perbuatan yang berlebihan. Ditambah lagi itu kamu lakukan tanpa pikir panjang.
Maka dari itu, ada baiknya kamu belajar untuk mengontrol kelima hal di bawah ini, ya. Meskipun lagi dalam keadaan marah besar.
Karena jika ditilik dampaknya, itu bisa membuatmu menyesal karena telah merugikan diri sendiri dan orang lain, lho! Lantas apa saja kelima hal yang dimaksud? Berikut daftarnya yang wajib kamu ketahui.
Tidak bisa dimungkiri saat marah emosimu jadi meledak-ledak. Sehingga, perkataan yang keluar dari mulutmu terkadang di luar kontrol dan jatuhnya jadi keterlaluan. Seperti berkata kasar dan mengumpat orang yang sedang berselisih paham denganmu.
Percayalah, hal semacam ini gak akan membuat posisimu lebih unggul darinya, kok. Sebaliknya, kamu bakal terlihat arogan dan gak bisa menjaga sikap.
Apalagi lawanmu tidak membalas kata-kata kasarmu itu sama sekali. Pada akhirnya, kamu yang terlihat lebih buruk darinya, meskipun sebenarnya kalian berdua sama-sama punya salah.
Dalam kondisi apa pun, main fisik tetap gak bisa dibenarkan. Bahkan ada sanksi hukum yang tegas, jika kamu nekat melakukannya. Maka dari itu, sebisa mungkin tahan dirimu untuk tidak melakukan tindakan gegabah ini. Meskipun kamu sudah sangat kalut dan dikuasai emosi.
Jika memang lawanmu mulai memukul duluan, kamu bisa membalasnya sebagai bentuk perlindungan diri. Tapi jika tidak, alangkah lebih baiknya kamu tidak memulainya. Mending walk out sekalian, daripada harus terjebak di situasi yang terlanjur panas begini.
Mungkin kamu memang gak sampai hati memukul lawan debatmu, tapi barang-barang di sekitar kalian yang pada akhirnya jadi korban. Kamu mulai menyalurkan emosi dengan cara memukul tembok atau melempar vas bunga ke lantai. Tentu saja ini sempat berhasil menggertak musuhmu. Tapi apa yang kamu dapatkan setelah itu?
Sudah pasti kamu mengalami sakit secara fisik akibat menghantam tembok yang keras. Belum lagi pecahan vas bunga di lantai bisa melukai kakimu jika tidak berhati-hati. Nah, jadi banyak rugi daripada untungnya, kan? Makanya, gak perlu deh melampiaskan amarah sampai segitunya.
Saking kesalnya sama dia, kamu jadi punya niat buruk untuk menghancurkan nama baiknya. Mulai, deh sambil emosi kamu ingin menceritakan kejelekan lawan ke orang-orang di sekitar kalian. Tunggu dulu, sebelum niat itu benar-benar terlaksana ada baiknya kamu pikirkan lagi dampaknya.
Tak semua orang yang mendengar ceritamu itu bisa percaya begitu saja, lho. Bisa jadi, ada beberapa yang justru beranggapan kalau kamu sedang melakukan playing victim. Demi menutupi keburukan dirimu sendiri. Nah, bukannya dapat banyak dukungan, eh malah namamu sendiri yang kelihatan jelek.
Jangan pernah main-main dengan sumpah serapah, ya! Karena tentunya itu lebih parah ketimbang kata-kata kasar, bahkan pukulan sekali pun. Sebab secara tidak langsung kamu berharap lawanmu ini mendapatkan musibah. Iya kalau itu jadi kenyataan, bila ternyata kamu yang salah, bisa-bisa sumpah serapah ini bakal berbalik kepadamu, lho.
Daripada mengotori hati dan lisanmu dengan harapan buruk terhadap orang lain begitu, lebih baik doakan dia supaya bisa menyadari kesalahannya. Banyak-banyak bersabar dan kendalikan emosimu, kalau gak mau terjadi hal jelek pada dirimu sendiri.
Mengendalikan emosi saat sedang sangat marah memang sama sekali tidak mudah. Tapi bukan berarti kamu gak bisa melakukannya, ya.
Asalkan ada sedikit kemauan pasti bisa, kok. Paling penting bayangkan saja dulu akibatnya, niscaya kamu bakal pikir-pikir lagi ketika hendak melakukan kelima hal tadi.