Buat kamu yang berkepribadian INFP, berkembang bukan berarti harus berubah jadi orang lain. Justru, dengan mengenali kelebihan dan tantangan diri sendiri, kamu bisa menemukan cara untuk tumbuh lebih seimbang.
Nah, biar tetap berkembang tanpa harus kehilangan jati diri, ada beberapa hal penting yang bisa kamu lakukan. Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk tahu apa saja langkah yang bisa bantu INFP tetap tumbuh sambil jadi diri sendiri!
INFP dikenal punya imajinasi yang kaya dan pandangan idealis. Namun, ide-ide besar sering kali terhambat karena kurangnya konsistensi dalam mengeksekusi. Untuk bisa berkembang, penting bagi INFP untuk melatih diri menyalurkan kreativitas secara teratur, meski dalam bentuk kecil.
Dengan membuat rutinitas sederhana, seperti menulis jurnal harian atau membuat karya seni mingguan, ide-ide itu tidak hanya berhenti di kepala. Langkah kecil ini membantu kamu membangun kebiasaan yang bisa berkembang jadi sesuatu yang lebih besar.
“Orang dengan tipe kepribadian ini cenderung memberikan dedikasi penuh pada hal-hal yang mereka sukai,” jelas Christopher Hansen, konselor profesional berlisensi di Thriveworks, dilansir Verywell Mind.
Empati tinggi membuat INFP mudah terbawa perasaan orang lain. Dilansir Mind Body Green, menurut John Hackston, kepala kepimimpinan di Myers-Briggs Company, mereka sangat peka terhadap orang lain. Jika tidak hati-hati, hal ini bisa INFP kehilangan energi dan melupakan kebutuhan akan diri sendiri.
Karena itu, sebagai INFP kamu perlu belajar berkata tidak dan menetapkan batasan agar tetap seimbang. Dengan memilah mana yang perlu ditanggapi dan mana yang bisa dilepaskan, kamu akan lebih sehat secara emosional. Hasilnya, energimu bisa digunakan untuk hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup.
Salah satu tantangan terbesar INFP adalah terlalu keras pada diri sendiri saat merasa gagal. Padahal, perjalanan berkembang tidak selalu lurus dan sempurna. Menerima diri, termasuk kelemahan dan kesalahan, adalah langkah penting agar kamu bisa terus maju.
INFP cenderung memegang standar tinggi, terutama untuk diri mereka sendiri. Dengan belajar memaafkan diri dan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses, kamu bisa jadi lebih fleksibel. Sikap ini akan membuatmu lebih berani mencoba hal baru tanpa takut salah.
INFP punya kebutuhan besar untuk hidup sesuai dengan nilai dan makna yang mereka percayai. Jika hal ini diabaikan, kamu bisa merasa kosong atau kehilangan arah. Karena itu, penting untuk sering mengeksplorasi tujuan hidup yang benar-benar sejalan dengan hatimu.
“Jika INFP tidak merasa terhubung atau peduli dengan suatu hal, mereka sering kesulitan untuk tetap bersemangat dan konsisten,” jelas Christopher Hansen.
Luangkan waktu untuk refleksi, misalnya dengan menulis atau meditasi, agar kamu semakin jelas dengan apa yang kamu perjuangkan. Dengan begitu, setiap langkah yang kamu ambil terasa lebih bermakna.
Menurut Dario Nardi, Ph.D, seorang ahli kepribadian dan penulis, dilansir Mind Body Green, INFP dikenal suka memikirkan hal-hal yang dalam dan abstrak. Karena lebih suka berfokus pada ide dan imajinasi, INFP terkadang kesulitan dalam urusan praktis. Hal ini bisa menghambatmu saat ingin mewujudkan rencana besar.
Maka dari itu, melatih keterampilan praktis seperti manajemen waktu atau perencanaan keuangan sangat membantu perkembanganmu. Dengan melatih keterampilan sederhana secara bertahap, kamu bisa lebih siap menghadapi realitas hidup. Ini bukan berarti meninggalkan sisi idealis, tapi justru menyeimbangkannya agar impianmu bisa diwujudkan.
INFP punya potensi besar untuk tumbuh jadi versi terbaik dirinya. Dengan menyalurkan kreativitas, menjaga batas, menerima diri, mengeksplorasi nilai hidup, dan melatih keterampilan praktis, perjalananmu akan lebih seimbang. Ingat, berkembang bukan berarti berubah, tapi menemukan cara agar kelebihanmu bisa bersinar maksimal.