Saat menginjak usia yang cukup matang, banyak orang akhirnya memutuskan untuk pergi merantau dengan berbagai alasan. Entah itu, kuliah atau mendapatkan pekerjaan yang layak.
Apa pun alasannya, ada baiknya kalau kamu mengetahui berbagai hal yang mungkin akan kamu rasakan di masa-masa awal merantau. Siapa tahu, bisa jadi panduan biar kamu gak kaget dan bisa lebih mempersiapkan diri saat ingin merantau sungguhan nantinya. Berikut lima hal umum yang biasa dirasakan perantau saat awal merantau.
Baru beberapa hari tiba di perantauan, mendadak diri ini merasa tidak enak badan dan juga sakit kepala. Kata orang-orang, itu artinya kamu sakit karena rindu.
Siapa pun yang baru pertama kali merantau juga pasti akan dihampiri perasaan rindu akan rumah dan keluarga. Namun, sakit yang tiba-tiba kamu rasakan ini sebenarnya bisa muncul karena alasan lain, lho.
Bisa jadi karena kamu yang terbiasa diurus oleh orangtuamu di rumah, kini mendadak harus melakukan semuanya sendiri. Jadi, tubuhmu masih perlu adaptasi dulu. Selain itu, dengan banyaknya kegiatanmu barumu di tanah rantau, hal itu pun juga bisa membuat tubuhmu mendadak jadi drop. Wah, mesti pintar-pintar menjaga kesehatan, nih!
Misalnya, seseorang yang berasal dari daerah perkampungan kemudian merantau ke kota. Pasti orang itu akan terkejut dengan banyaknya perbedaan yang ia temui. Mulai dari cara berpakaian, biaya hidup, pergaulan, dan lainnya berbeda dari yang ia pernah rasakan di daerah asalnya dulu.
Makanya, saat awal-awal merantau, pasti rasanya sulit untuk membaur dengan mereka. Padahal, tinggal dari kitanya sendiri saja yang perlu berinisiatif, apakah mau menjalin pertemanan dengan mereka atau tidak. Gak usah malu dengan keadaanmu yang berbeda dari mereka. Toh, gak semua orang yang kamu temui bakal memandang latar belakangmu.
Bisa dibilang overthinking, karena belum terbiasa dan terkadang merasa masih was-was memikirkan kondisi keluarga di rumah, utamanya orangtua sendiri. Padahal, bisa jadi merekalah yang justru lebih mengkhawatirkan kita.
Gak cuma itu, ketika kita diberi kabar kalau ada anggota keluarga yang sakit, pasti diri ini mendadak ingin cepat-cepat pulang menjenguk mereka. Kamu yang pernah atau saat ini sedang merantau, pasti juga pernah mengalami hal ini, kan?
Sebab baru belajar pegang uang sendiri, kamu pun jadi belum terlalu bisa mengontrol keuangan sendiri. Selain itu, karena gak ada yang mengatur, kamu pun jadi sesukanya membeli sesuatu tanpa memikirkan dampak kedepannya.
Padahal, uang yang diberikan orangtuamu itu harusnya dipakai irit-irit. Masa baru pertengahan bulan sudah minta duit lagi pada orangtua. Memangnya gak malu?
Itulah mengapa kita perlu belajar mengelola keuangan dengan baik. Selain mencatat kebutuhan dan pengeluaran, kalau bisa sisihkan dana yang dimiliki untuk keperluan tak terduga lainnya.
Wah, kalau yan satu ini jangan ditanya, deh. Semua pasti setuju kalau masakan rumah adalah yang terbaik. Meskipun di perantauan ada banyak beraneka jenis masakan yang bisa dicicipi, tetap saja lidah tidak bisa menolak lupa dengan khasnya rasa masakan buatan ibu di rumah.
Apalagi, kalau belum balik ke kampung halaman dalam waktu yang lama. Rasa kangen akan masakan rumah pun semakin tak terbendungi. Inilah yang buat kamu berpikir bahwa punya orangtua yang bisa masak dan menghidangkan makanan enak untukmu, ternyata adalah sebuah privilege yang dihadirkan untukmu dan kamu patut bersyukur karenanya.
Menjalani kehidupan sebagai anak rantau bukan sesuatu yang gampang. Namun, dengan membaca berbagai pengalaman di atas, setidaknya kamu jadi punya tahu bahwa hidup di perantauan ternyata tidak seenak yang kamu kira. Meski begitu, jangan takut untuk merantau, ya!