Sekalipun kamu memang orang dengan karakter yang baik, ada saat dimana kamu harus tahu dimana kamu berdiri. Dalam artian, tidak semua hal di dunia ini bisa kamu tangani dan tidak semua orang harus menjadi prioritasmu. Kamu juga butuh perhatian dari dirimu sendiri.
Saat selalu mengutamakan orang lain, kamu bisa jadi tidak akan sadar lagi tentang semua hal ini. Kamu malah terlalu menyenangkan orang lain, sampai memotong kebahagiaanmu sendiri.
Kamu yang terlalu sibuk memikirkannya sedangkan dia tidak berpikir bahwa kamu memikirkannya. Dia bahkan sebenarnya tidak butuh bantuan. Inilah yang membuat posisimu jadi salah. Kamu harusnya bisa peduli dulu tentang dirimu sendiri, baru orang lain.
Sampai-sampai kamu kelelahan bahkan tidak bahagia. Tidak ada salahnya membuat orang lain senang, tapi kalau tidak ada yang membuatmu senang maka kamu sendiri yang butuh menyenangkan dirimu.
Seharusnya kamu peduli dengan dirimu. Itu bukan egois, tapi realistis. Kalau kamu berkorban terus, kamu bisa capek dan niat awalmu membantu orang lain akan berubah jadi gerutu.
Padahal kamu sedang digunakan sebagai alat dan kamu tidak menyadarinya. Kamu butuh waspada dengan orang-orang seperti ini.
Dalam artian, jika kamu terlalu mengutamakan orang, bisa jadi orang itu jadi tidak nyaman. Pertemanan atau persahabatan juga butuh batasan. Dia bisa mengatasi hidupnya dan kamu tidak selalu harus ada untuknya.
Kamu jadi selalu memikirkan orang lain dan selalu ingin membuat orang senang. Pertanyaannya, apa kamu sendiri senang? Apa kamu sudah memikirkan dirimu sendiri? Jika kamu terlalu banyak memikirkan orang, lalu siapa yang akan memikirkanmu?
Yang artinya kamu tidak bisa selalu membuat orang senang. Ada masa dimana kamu membuat mereka kecewa dan kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Ini memang wajar dan kamu tidak bisa menuntut banyak hal. Kamu harus tahu bahwa dirimu sendiri punya limit.
Ingatlah bahwa kamu tidak bisa membahagiakan semua orang. Begitu juga dengan orang lain yang tidak punya kewajiban untuk membahagiakanmu. Makanya, sebelum kamu membuat yang lain senang, kamu harus senang juga.