Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hati-hati Topik Sensitif, 5 Tips Menerima Curhatan Teman Soal Pasangan

ilustrasi bersama teman yang bersedih (unsplash.com/dariocaputo88)
ilustrasi bersama teman yang bersedih (unsplash.com/dariocaputo88)

Dalam berteman, rasanya saling curhat sudah menjadi hal biasa, ya? Memang sering kali lebih enak curhat pada teman ketimbang keluarga karena faktor kesamaan usia dan seringnya kalian bersama.

Hanya saja, ternyata ada topik curhat yang perlu disikapi dengan ekstra hati-hati, lho. Salah satunya menyangkut permasalahan dengan pasangan. Supaya gak menimbulkan masalah baru, ada baiknya kamu simak lima tips di bawah ini.

1. Sarankan teman untuk membicarakan masalah dengan pasangannya saja

ilustrasi membicarakan masalah dengan pasangan (unsplash.com/hugo_hua)
ilustrasi membicarakan masalah dengan pasangan (unsplash.com/hugo_hua)

Terutama jika masalahnya terlalu pribadi dan sangat sensitif bagi pasangannya. Misal, terkait impotensi pasangan. Terbayang kan, betapa malu pasangannya jika tahu orang lain juga mengetahui kondisinya?

Masalah lain juga boleh saja kamu tanggapi dengan cara yang sama kalau kamu merasa gak berkompeten memberikan masukan. Ketimbang saranmu keliru dan membuat hubungan mereka makin buruk.

2. Sejak awal katakan bahwa kamu gak ingin terseret dalam pertengkaran mereka

ilustrasi terjebak pertengkaran pasangan (unsplash.com/gatismurnieks)
ilustrasi terjebak pertengkaran pasangan (unsplash.com/gatismurnieks)

Ini penting agar temanmu paham bahwa dengan mau menjadi teman curhatnya, kamu juga memiliki risiko besar. Yaitu, ketika pasangannya gak suka dan berpikir kamu cuma merecoki hubungan mereka.

Tentu kamu gak mau nantinya namamu terlibat dalam pertengkaran mereka, kan? Apalagi kalau pertengkarannya terjadi di depan orang banyak seperti dalam ilustrasi. Benar-benar apes buatmu dan pastinya memalukan!

3. Kalau curhatnya via WA, hati-hati pasangannya memeriksa, ya!

ilustrasi melihat HP (unsplash.com/eltonchen)
ilustrasi melihat HP (unsplash.com/eltonchen)

Sekalipun menurutmu memeriksa HP pasangan itu gak layak dilakukan, orang lain boleh jadi justru menganggapnya keharusan. Apalagi dengan status mereka sebagai pasangan.

Maka jika kamu dicurhati siapa pun terkait masalahnya dengan pasangan, kamu kudu waspada. Jangan sembarangan mengetik apa pun yang bisa membuat pasangannya tersinggung kalau membaca.

Ini memang gak mudah, terutama bila kamu sangat dekat dengan teman dan selalu yakin dia yang benar. Padahal, kamu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Sebaiknya, pesanmu tetap netral, ya.

4. Pastikan kamu bisa menjaga rahasia

ilustrasi dicurhati teman (unsplash.com/geppi)
ilustrasi dicurhati teman (unsplash.com/geppi)

Jika kamu tipe orang yang gampang keceplosan menceritakan apa saja pada siapa pun, sebaiknya jangan sering menerima curhatan orang, ya! Gak perlu merasa jahat.

Justru keberanianmu menolak menjadi teman curhat bisa menyelamatkan mereka dari kemungkinan rahasianya tersebar. Masalahnya, kamu sadar gak kalau kamu susah menjaga rahasia?

Ingat, bila kamu sudah menyetujui menjadi teman curhat seseorang, jaga kerahasiaan curhatannya seperti kamu menjaga rahasiamu sendiri. Kalau sampai tersebar, kamu bakal langsung menjadi tersangkanya!

5. Bila temanmu lawan jenis, sebaiknya minta dia curhat pada orang lain saja

ilustrasi dilabrak saat menerima curhatan (unsplash.com/sunrisephotography)
ilustrasi dilabrak saat menerima curhatan (unsplash.com/sunrisephotography)

Lagi gak ada masalah di antara mereka saja, kedekatan kalian sudah mampu membuat pasangannya cemburu. Apalagi saat mereka ada persoalan besar. Salah-salah, malah kamu dituduh sebagai biang masalahnya.

Sebisa mungkin kewaspadaan ini tetap diterapkan. Sekalipun setahu kamu, pasangan temanmu gak gampang cemburu. Takutnya, pasangannya lagi terlalu sensitif sehingga hal-hal yang biasanya gak membuatnya cemburu pun terasa sebagai pengkhianatan.

Menolak curhatan teman gak berarti kamu jahat, kok. Bagaimanapun, kamu juga perlu membentengi diri dari masalah, kan? Teman yang baik seharusnya juga mengerti itu. Siap menerapkan lima tips di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Koleksi Buku Cerita Rakyat dari Provinsi Lampung di Situs BUDI

22 Sep 2025, 16:18 WIBLife