Kisah Haru ART Berhasil Mudik karena Anak Bosnya Baca IDN Times

#MudikAsikIDNTimes Tiket kereta sebelumnya hangus

Surabaya, IDN Times - Sulihah (48) tampak begitu gembira dan berbaur dengan peserta #MudikAsikTimes lainnya yang diadakan IDN Media. Di antara semua peserta, dia lah yang paling tua.

Meski begitu, wanita yang akrab disapa Mbak Sul ini tak merasa canggung dan mengikuti semua rangkaian kegiatan #MudikAsikIDNTimes dengan riang.

Di balik rasa senangnya, ternyata Mbak Sul punya kisah haru sebelum mengikuti mudik yang diselenggarakaan pada Sabtu-Minggu (9-10 Juni) ini.

1. Gak dapat tiket mudik karena tidak bisa baca

Kisah Haru ART Berhasil Mudik karena Anak Bosnya Baca IDN TimesIDN Times/Helmi Shemi

Mbak Sul yang bekerja sebagai asisten rumah tangga mengaku tidak mendapat tiket mudik sama sekali. Awalnya, ia mendapat tiket mudik naik kereta secara cuma-cuma, tapi karena ia tidak bisa membaca, tiket kereta itu hangus sia-sia.

"Sudah dapet kereta gratis juga, udah gitu kan daftarnya pakai HP saya, bukan HP anak bos saya, saya gak bisa baca. Wong saya gak sekolah sama sekali. Sudah nyari-nyari lagi gak dapat," katanya kepada IDN Times di Surabaya, Minggu (10/6).

2. Bisa mudik gratis dibantu anak bosnya yang membaca IDN Times

dm-player
Kisah Haru ART Berhasil Mudik karena Anak Bosnya Baca IDN TimesIDN Times/Helmi Shemi

Mbak Sul yang sudah bekerja selama 17 tahun di salah satu keluarga yang tinggal di Banten, Tangerang, itu mendapat informasi adanya #MudikAsikIDNTimes dari anak bosnya. Nah, anak bosnya tersebut merupakan salah satu pembaca IDN Times.

"Katanya, 'Eh mbak Sul ada #MudikAsikIDNTimes'. Saya tanya ke mana, katanya ke Jawa Timur, tapi turun di kantor IDN Media Surabaya," ujarnya. "Gak apa ambil aja, mungkin ini bagus," kata Mbak Sul menirukan kata-kata sang anak tersebut.

3. Rutin pulang kampung tiap tahun 

Kisah Haru ART Berhasil Mudik karena Anak Bosnya Baca IDN TimesIDN Times/Helmi Shemi

Mbak Sul memang rutin pulang kampung tiap dua kali setahun. Namun, sejak bosnya sudah tidak bekerja lagi, ia menjadi maklum dan hanya pulang kampung sekali setahun.

Tahun ini, dia bisa menikmati kebersamaan dengan keluarga besar di kampung halaman hingga 26 Juni. Mbak Sul bercerita keluarga tempatnya bekerja sangat baik dan pengertian kepadanya. Jadi gak heran kalau liburnya diberikan cukup panjang.

"Tiap tahun pulang kampung, hampir dua minggu lamanya. Makanya walau dia (bos) gak kerja, kebaikan dia dulu, bukan sekarang yang saya lihat. Jangan lupa kebaikan, sampai kapanpun bos saya perlu tenaga saya, saya kerja di sana," kata mbak Sul.

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya