Donor Darah Saat Puasa, Batal Gak ya?

Pada tahun 2000, Majelis Ulama Indonesia memberikan fatwa tentang pelaksanaan donor darah di saat menjalankan puasa. Dalam fatwa tersebut dikatakan bahwa donor darah saat puasa tidak membatalkan puasa, melainkan dapat menambah amal saleh. Tetapi pendonor darah tentu harus mementingkan kesehatan dirinya. Jika merasa lemas, disarankan untuk melakukan donor darah setelah berbuka puasa.

Risiko yang akan dihadapi pendonor darah pada saat puasa adalah pingsan. Karena tubuh akan mengalami berbagai macam kondisi yang bisa mempengaruhi kesehatan. Kekurangan zat besi dan oksigen dalam darah, kadar gula darah rendah dan tekanan darah rendah saat puasa dan melakukan donor darah akan menyebkan pusing dan pingsan.

Kalau memang kamu tetap ingin melakukan donor darah, pastikan kamu memenuhi syarat-syarat berikut. Tentunya syarat ini diluar dari syarat wajib yang telah ditentukan PMI. Sebelum melakukan donor darah, pastikan kamu cukup makan saat sahur dan berbuka. Asupan makanan yang kamu konsumsi dapat mempengaruhi energi pada saat donor darah. Selain itu usahakan tidur yang cukup pada malam harinya. Terakhir, pastikan cairan di dalam tubuhmu terpenuhi.

Ada baiknya kamu mempersiapkan dirimu sebelum melakukan donor darah, terutama saat puasa. Sebagian besar pedoman donor darah merekomendasikan bahwa pendonor yang puasa harus minum minimal 500 ml air sebelumnya. Beberapa malam sebelum donor darah, penuhi asupan gizi dengan makanan yang kaya akan zat besi dan sebisa mungkin hindari makanan berlemak. Pastikan juga syarat-syarat yang telah ditetapkan juga telah kamu penuhi. Bila takut batal atau pingsan, kamu bisa donor darah setelah buka puasa. Tak khawatir pusing lagi deh.

Nah, sekarang kamu tidak perlu khawatir lagi saat akan melakukan donor darah selama puasa.