Menulis Jadi Sarana Paling Sederhana untuk Berbagi

[Millennial of The Month] Calledasia, Top 50 Monthly Writer

Sejak dirilis Februari 2017, IDN Times Community sudah menjadi wadah berkarya untuk anak muda, khususnya bagi mereka yang berniat mengasah skill-nya di dunia kepenulisan. Terhitung, sudah ada 63 ribu penulis yang bergabung dan aktif menulis di platform khusus anak muda ini.

Banyak hal yang melatarbelakangi seseorang untuk mulai menulis. Mulai dari berharap memperoleh pendapatan, bentuk aktualisasi diri sampai sarana untuk berbagi seperti yang diutarakan sosok Millennial of The Month bulan ini, Calledasia. Ica begitu biasa ia disapa, mengungkapkan bahwa menulis baginya adalah sarana paling sederhana untuk berbagi.

Penasaran dengan obrolan lengkap tim IDN Times Community bersama penulis yang kini sudah ada di posisi ke 41 Top Writer bulanan? Simak selengkapnya langsung di bawah ini ya.

1. Menulis sudah jadi kegemarannya sejak kelas 1 SD

Menulis Jadi Sarana Paling Sederhana untuk BerbagiIDN Times/Masato

Mengawali obrolan bersama kami di kantor IDN Media Surabaya, penulis yang memiliki nama lengkap Calledasia Wekoila Lakawa ini mengatakan bahwa menulis sudah jadi kegemarannya sedari kecil. Ia mengaku pengalaman pertama menulisnya adalah ketika kelas 1 SD.

"Jadi aku menulis sudah dari kecil. Seingetku sih pas kelas 1 SD itu aku kepilih mewakili sekolah buat lomba nulis surat untuk presiden. Dari situ sih aku suka nulis."

Kegemarannya menulis pun berlanjut hingga remaja. Di masa-masa tersebut, Ica mengaku mulai membantu kakaknya yang membuat blog bernama Luch Luch Craft. Blog itu pun cukup ramai pengunjung, karena membahas banyak hal termasuk fashion yang menjadi fokus tulisannya juga di IDN Times Community kini.

2. Meski cinta menulis, nyatanya ia pernah vakum menulis karena fokus menjadi cake artist

Menulis Jadi Sarana Paling Sederhana untuk BerbagiIDN Times/Masato

Kepada IDN Times Community, Ica mengaku bahwa ia sempat mengalami pasang surut dalam menulis. Itu dialami kala ia memutuskan untuk fokus bersama kakaknya mengembangkan usaha kue.

"Lulus SMA aku langsung buka usaha sama kakak bikin kue pesanan. Aku kebagian buat menghias kue yang dibikin dan itu hasilnya lumayan. Saking terlenanya sama usaha itu (kue) aku pun sempat vakum nulis." 

Meski vakum, namun Ica merasa kangen menulis. Mau memulai blog yang sempat cukup ramai pengunjung pun ia juga masih enggan. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk mencari-cari media lain yang memungkinkan ia untuk menyalurkan bakat sedari kecilnya tersebut.

"Aku pun coba cari-cari di Google, kok kebetulan yang muncul pertama itu IDN Times Community. Aku baca-baca ternyata platform ini memungkinkan orang untuk bisa menulis dan menghasilkan duit. Karena tergoda, aku cobalah nulis deh."

Hasilnya, artikel pertamanya sempat diterbitkan oleh editor. Namun setelah itu, cukup lama artikelnya tak dipublish dan ia pun mulai kehabisan kesabaran. Ica mengaku ia sempat meninggalkan menulis di IDN Times Community untuk mencoba di platform lain namun akhirnya ia kembali lagi karena di platform inilah idenya lebih masuk dan diwadahi.

"Jadi, setelah artikelku gak dinaik-naikin (publish) aku coba-coba nulis di tempat (platform) lain. Eh, ternyata kok gak cocok. Menurutku ide atau topik yang pengen ku tulis lebih masuk kalau di IDN Times Community."

Jadilah ia menulis lagi di Community dengan mengikuti tulisan yang sudah terbit terlebih dahulu dan hasilnya artikelnya pun setelah itu cukup sering dinaikkan atau diterbitkan oleh editor. Artikel yang berhasil diterbitkan itu salah satunya adalah soal fashion yang menjadi topik kesukaannya semenjak memulai blog bersama kakaknya.

"Aku kan mulai nulis di sini (IDN Times Community) itu bulan Januari 2018, sempat vakum karena gak dinaikin artikelnya (lalu ketawa) dan Maret nulis lagi dan langsung dinaikin. Aku pun rutin nulis mulai saat itu dan memang kebanyakan fashion atau sesuai promo sih (ketawa lagi)."

dm-player

3. Menulis lagi membuat sosok Ica kembali senang, karena banyak yang didapatkannya termasuk uang tambahan

Menulis Jadi Sarana Paling Sederhana untuk BerbagiIDN Times/Masato

Gadis yang kini berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur ini mengaku menulis kembali setelah lama vakum membuatnya senang. Ia bisa menyalurkan banyak inspirasi yang ada di kepalanya ke sebuah karya yang bisa berguna dan tentunya menghasilkan.

"Pas aku fokus di usaha itu kan sempat vakum, kembali bisa nulis di sini ini bikin aku seneng sih. Jadi misal pagi sampai sore capek bikin pesenan, malamnya aku bisa bikin tulisan lagi. Bonusnya aku dapat duit kan (sambil ketawa)."

Ica gak menyebut secara rinci berapa jumlah uang yang didapatkannya dari kembali nulis. Namun ia mengungkap uang itu cukup untuk ditabungnya. Ia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya uang yang didapatkan dari IDN Times Community juga bukanlah satu-satunya tujuan untuk kembali menulis. 

Lantas, gadis berkacamata ini beranggapan bahwa menulis menurutnya bisa jadi wadah sederhana untuk berbagi.

4. Menulis itu cara berbagi paling sederhana

Menulis Jadi Sarana Paling Sederhana untuk BerbagiIDN Times/Masato

Lebih lanjut, Ica mengungkapkan tujuannya untuk menulis ini dari awal hingga kini sama yakni untuk berbagi. Menurutnya uang adalah bonus, sementara berbagi adalah hal utama yang dikejarnya.

"Tujuanku menulis itu meluangkan pikiran atau pun berbagi info karena seperti banyak orang bilang, sharing is caring. Terutama sekarang setelah aku menulis di sini dan tulisanku dilihat oleh begitu banyak pembaca. Entah sebagai bantuan atau sekadar hiburan, tetapi mengetahui akan ada banyak yang membaca itu jadi tujuan bagiku sih untuk terus menulis. Terus menggali, menangkap dan kemudian menyebarkan informasi untuk kemudian menjadi bacaan yang dapat bermanfaat bagi banyak orang."

Ica kembali mengungkapkan bahwa melalui menulis ia merasa bisa membantu orang lain dalam beraktivitas atau apapun yang orang tersebut jalani setiap harinya.

"Ambil contoh tulisan fashion. Aku yakin ada orang di luar sana yang membutuhkan panduan soal outfit yang mungkin bingung memilih apa yang harus dikenakan besok, gimana cara padu padankan gaya, dan lainnya. Semoga melalui tulisanku itulah dapat menginspirasi mereka dalam memilih gaya outfit. Dan itu membuat aku menjadi selalu semangat menulis."

5. Pesannya untuk semua orang yang hendak dan telah menulis

Menulis Jadi Sarana Paling Sederhana untuk BerbagiIDN Times/Masato

Di akhir obrolannya bersama kami, Ica sempat menumpahkan uneg-uneg mengenai orang yang hendak dan telah menulis. Menurutnya masih banyak yang meragu untuk mulai menulis, padahal menulis itu bisa jadi sarana menuangkan ide brilian dan paling mudah untuk berbagi. Ia mengungkapkan, meski hanya sedikit keinginan untuk menulis maka setidaknya tuangkanlah.

"Salah satu penulis best seller Jodi Piccoult pernah mengatakan, 'You might not write well every day, but you can always edit a bad page. You can't edit a blank page'. Menulis itu kalau dilakukan secara terus menerus pasti akan jadi suatu kebiasan, pasti nantinya akan berkembang."

"Saat tulisan kita dibaca, kita secara tidak langsung akan menjadi bagian dari hari orang tersebut. Kita mungkin akan buat mereka tersenyum dengan tulisan yang kita buat, kita mungkin akan buat mereka mengangguk-angguk setuju dengan opini di artikel kita, atau kita bahkan akan buat orang tersebut jengkel, but that's a part of life."

"Intinya, artikel yang kita tulis akan mewarnai hari orang tersebut dan membuat mereka menunjukkan berbagai macam ekspresi. Dengan membayangkan hal tersebut, bukankah menulis itu hal termudah untuk 'bersentuhan' dengan orang banyak."

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya