From Zero to Hero: Seluk Beluk Perjalanan Menulis Zidan Patrio

Millennial of the Month Oktober 2022, Zidan Patrio

Berawal dari rasa penasaran akan sebuah iklan yang ia lihat di internet tentang menulis artikel berbayar, Zidan Patrio atau yang sering dipanggi Zizi tak sengaja 'terjerumus' ke dalam dunia jurnalistik. Mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Hasanuddin ini tak terlalu banyak mau. Seperti mahasiswa pada umumnya, kegiatan utamanya berkisar pada perkuliahan dan tugas-tugasnya.

Mulai menorehkan tulisan di IDN Times Community sejak Agustus 2021 tahun lalu, yuk kita intip perjalanan Zidan Patrio atau Zizi ini!

1. Fokus mengaji mata kuliah HAM, Studi Konflik, Demokrasi dan Global Civil Society, Zidan tak ingin menyimpan ilmunya rapat-rapat

From Zero to Hero: Seluk Beluk Perjalanan Menulis Zidan Patrioilustrasi belajar (unsplash.com/Avel)

Zidan memang memiliki rasa kepo yang cukup tinggi dan selalu ingin belajar banyak hal, sehingga tak heran jika karakternya itu membuatnya masuk ke dunia jurnalistik berita internasional. Selain jurusan kuliahnya yang memang selaras dengan apa yang ia tulis di IDN Times Community yaitu kanal News World, ia juga aktif di beberapa kegiatan mahasiswa seperti organisasi riset, AIESEC, dan juga pers mahasiswa.

Meskipun kini ia sudah aktif di kanal News World, siapa sangka ternyata artikel pertamanya justru bukan di kanal tersebut?

2. Artikel pertama Zidan justru malah dari kanal travel, ia menulis soal kota kecintaannya, Palopo, Sulawesi Selatan

From Zero to Hero: Seluk Beluk Perjalanan Menulis Zidan PatrioArtikel pertama yang ditulis Zidan Patrio, terbit 29 Juli 2021 (dok. IDN Times Community)

Saking cintanya ia terhadap Palopo, ia menghabiskan seharian penuh untuk riset dan mempelajari cara menulis di IDN Times Community. Zidan mengaku, bukan hal yang mudah untuk mempelajari panduan menulis, tapi rasa penasaran dan kecintaannya terhadap Palopo membuatnya mau memahami dengan cermat panduan menulis.

Usahanya pun membuahkan hasil, artikel pertamanya yang berjudul 5 Tempat Bersejarah yang Wajib Dikunjungi saat ke Kota Palopo Sulsel berhasil diterbitkan editor. Momen pertamanya inilah yang membuat Zidan semakin tidak percaya dan ketagihan untuk terus menulis di IDN Times Community.

3. Siapa bilang jalan Zidan langsung mulus setelahnya? Ada batu loncatan lagi yang harus ia lewati, yaitu jumlah artikel yang harus terbit agar ia bisa jadi Verified Writer

From Zero to Hero: Seluk Beluk Perjalanan Menulis Zidan Patrioilustrasi menulis (Pexels.com/Ivan Samkov)

Mengaku sempat kesusahan untuk menerbitkan 20 artikel dalam satu bulan, hanya tujuh artikelnya yang berhasil lolos dan diterbitkan editor. Alhasil status "Verified Writer" yang ia inginkan pun belum bisa didapatkan dan gagal mendapat centang biru di akunnya. Mungkin perlu istirahat sejenak, jangan terlalu ambisius dan pelan-pelan saja, pikirnya. Sembari mempelajari lagi apa saja yang masih kurang, Zidan masih terus mencari berbagai peluang untuk bisa mendapatkan kesempatan artikelnya terbit lebih banyak di IDN Times Community.

dm-player

Baca Juga: Seni Menulis Nadhifa Aulia hingga Tips Bikin Artikel Langganan Tayang

4. Jalannya semakin menarik saat ia mengikuti salah satu pelatihan menulis yang diadakan salah satu editor di IDN Times Community

From Zero to Hero: Seluk Beluk Perjalanan Menulis Zidan PatrioIlustrasi menulis agenda (unsplash.com/ Daria Shevtsova)

Masih kuat di ingatannya, kala itu ia melihat ada salah satu editor IDN Times Community yang mengadakan pelatihan menulis di kanal News World. Tanpa pikir panjang, ia mendaftarkan dirinya untuk mengikuti pelatihan menulis tersebut dan menanyakan beberapa hal terkait kepenulisan di IDN Times Community, terutama di kanal News World.

Lagi-lagi, gayung bersambut. Usahanya untuk mencari tahu lebih dalam seluk-beluk kanal satu ini terjawab. Ia mulai fokus menulis topik-topik yang memang ia kuasai karena memiliki latar belakang yang sama-sama berkutat di dunia hubungan internasional.

Zidan mengaku beberapa tulisannya di kanal News World adalah tugas kuliahnya. Menurutnya, tulisan-tulisan tugas kuliahnya itu akan terasa sia-sia jika hanya berakhir sebagai tugas saja. Maka dari itu ia mencoba untuk mengubahnya ke dalam bentuk artikel agar bisa dinikmati pembaca IDN Times Community. Di kanal barunya ini, ia banyak menulis tentang hukum internasional, terorisme, dan seputar hak asasi manusia. 

5. Sebagai anak kuliah yang pendapatannya terbatas, menulis di IDN Times Community sungguh membantu kondisi finansialnya

From Zero to Hero: Seluk Beluk Perjalanan Menulis Zidan PatrioZidan Patrio, Millennial of the Month Oktober 2022 (dok. Pribadi/Zidan Patrio)

Zidan terang-terangan mengaku bahwa pendapatannya selama menulis di IDN Times Community begitu membantunya sebagai anak kuliahan. Tiap bulannya ia rutin redeem Rp800 ribu hingga Rp2 juta, tentu ini bukan jumlah yang sedikit untuk anak kuliahan yang belum punya pekerjaan tetap. Uang dari hasil menulis itu ia pakai untuk jalan-jalan bersama teman-temannya.

Di tengah-tengah keberhasilannya dalam meniti karier sebagai penulis, Zidan merasa bahwa masalah kesehatan mental kini semakin memprihatinkan. Mudahnya tiap orang untuk berbagi informasi justru menurutnya malah bisa menimbulkan dampak psikologis yang buruk pada anak-anak muda. Ia pun menyoroti bahwa fenomena buruknya kesehatan mental pada millennial dan Gen Z ini sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan karena banyaknya kasus bunuh diri pada mahasiswa.

Masalah kesehatan mental tersebut pun juga Zidan alami dan ia mengaku bersyukur dampaknya tak terlalu parah pada dirinya. Ia berusaha untuk mengubah pola pikir menjadi lebih kondusif dan mulai semakin rajin menulis. Menurutnya menulis mampu mengalihkan perhatian seseorang dari hal-hal yang bisa membuat perasaan mereka menjadi insecure. 

Menjadi penulis di IDN Times Community bagi Zidan adalah sebuah keberuntungan. Ia tak pernah menyangka akan bisa menulis untuk kanal News World setiap hari di media sebesar IDN Times. Menulis adalah komunikasi lintas generasi, sebuah jalan untuk peradaban yang jauh lebih maju. Selagi masih hidup, tak ada salahnya kita mencoba untuk menulis.

Dunia penuh akan ketidakadilan. Dan menulis jadi alat yang ampuh untuk
menyuarakannya. 

Baca Juga: Hampir Putus Asa, Kini Ari Budiadnyana Aktif Menulis Konten Lokal Bali

IDN Times Community Photo Verified Writer IDN Times Community

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya