Ika Vantiani selaku seniman kolase menjadi moderator dalam seminar "Unearth Real Talks: Women in Enviromental Acts di 1/15 Coffee, Jakarta Selatan. 7 Maret. IDN Times/Anjani Eka
"Perempuan yang hebat adalah mereka yang bisa menjadi versi terbaik dari mereka sendiri, berdasarkan definisi yang mereka yang buat sendiri," ujar Ika sambil tersenyum.
Ketika sampai di ujung sesi wawancara, Ika membagikan pandangannya tentang kesulitan yang dialami oleh perempuan sejak ia kecil hingga beranjak usia.
Kesulitan itu adalah validasi dari orang lain melingkupi keluarga, pasangan, lingkungan, media massa, dan pengikut media sosialnya. Hal ini membuat perempuan seakan kehilangan identitasnya sendiri.
"Menjadi perempuan berat karena semenjak dibesarkan, dari kecil mereka seolah dituntut untuk menyenangkan orang lain dan dirinya sendiri. Kita selalu kurang, kan? Kurang cakep, kurang putih, kurang langsing, kurang fashionable, semuanya kurang pokoknya," tuturnya.
Perasaan serba tak cukup baik tersebut, membuat perempuan kebingungan sejak kecil tentang siapa dirinya sendiri.
Sambil tersenyum simpul, Ika pun melanjutkan omongannya, "Menurut gue ya, validasi itu datang dari diri sendiri! Kalau lo bisa memvalidasi diri lo sendiri, maka perjalanan lo menjadi perempuan bisa jadi sudah tuntas. Proses pencarian diri seorang perempuan menjadi berat sekali karena selama hidupnya, harus hidup berdasarkan standar hidup orang lain."
Itu dia rangkuman hasil wawancara IDN Times dengan Ika Vantiani. Setuju gak sih sama pernyataan Ika tentang kesulitan yang dialami oleh para perempuan untuk hidup dalam validasi orang lain?
Menyadari kesulitan tersebut, sudah seharusnya kita saling support dan berpegangan tangan untuk mendukung semua perempuan dalam proses eksplorasi diri mereka masing-masing! Semoga menginspirasi. ya!