5 Tahap Quarter Life Crisis, dari Crisis sampai Rebuilding
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berapa usiamu? Apakah kamu tengah mengalami quarter life crisis? Kondisi ini merupakan proses yang wajar dialami oleh manusia. Karena sebuah proses, kondisi ini tidak akan bertahan selamanya.
Dengan kata lain, secemas apa pun kamu terhadap masa depan dan hal-hal lainnya, kecemasan tersebut akan sirna. Sebab, quarter life crisis terjadi ketika seseorang mengalami masa transisi dari remaja menuju dewasa awal. Nah, biar kamu dapat memahami dirimu apakah kamu tengah mengalami quarter life crisis atau tidak, berikut merupakan tahapan-tahapan yang biasanya terjadi ketika seseorang dalam quarter life crisis.
Baca Juga: 5 Life Hack Investasi bagi Pemula, Jangan Cuma FOMO!
1. Masa dimulainya krisis
Berbagai krisis yang terjadi dalam quarter life crisis tidak hanya merujuk pada fisik, tetapi juga psikologis. Awal mengalami quarter life crisis, kamu akan mulai merasa jenuh dengan apa yang kamu lakukan saat ini. Bisa jadi, kamu bosan dengan aktivitasmu yang itu-itu aja.
Kamu terjebak dalam rutinitasmu sendiri atau feeling-trapped. Kondisi tersebut kemudian membuat kamu menjadi putus asa. Namun, sayangnya, kamu tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi kejenuhan maupun kebosonanmu atau keluar dari rutinitasmu itu.
2. Masa istirahat sejenak
Terjebak dalam rutinitas bisa membuat kamu kehilangan fokus dan tujuan. Kamu boleh jadi merasa bingung dengan masa depan dan sulit untuk mengambil keputusan. Dengan keadaan kamu yang down dan gak tau harus apa, kamu mungkin memilih untuk menghindar dari realita.
Menghindar dari realita adalah bentuk ketidakmampuan individu dalam menilai dirinya sendiri. Selain menghindar dari realita, kamu juga merasa takut gagal sehingga sulit untuk memulai kembali. Tahap ini merupakan waktu bagimu untuk istirahat sejenak.
3. Masa separation
Editor’s picks
Tahap ketiga yang dialami oleh seseorang dalam quarter life crisis-nya ialah separation. Pada tahap ini, kamu sudah merasa tidak cocok lagi dengan apa yang kamu lakukan. Kamu merasa tidak puas dengan pekerjaan maupun rutinitasmu. Kamu merespons pekerjaanmu secara negatif.
Karena perasaan tidak cocok inilah, kamu akhirnya memilih untuk meninggalkan pekerjaanmu begitu saja. Kamu nekat meninggalkannya tanpa mengetahui apa rencanamu ke depan. Kamu hanya ingin menikmati waktumu.
Baca Juga: 11 Life Hack Sederhana yang Bisa Mempermudah Hidup Kamu
4. Masa eksplorasi diri
Gerhana Nurhayati Putri dalam bukunya yang berjudul Quarter Life Crisis – Ketika Hidupmu Berada di Persimpangan menyebutkan bahwa tahap keempat quarter life crisis adalah exploration. Pada tahap ini, kamu kembali ke realita dengan mengeksplor dirimu sendiri.
Kamu berusaha untuk lebih memahami dirimu. Pemahaman tersebut bisa kamu peroleh dengan mengenali karaktermu serta passion yang kamu punya. Tahap mengenali diri sendiri merupakan proses yang mendalam. Setelah tahap eksplorasi diri ini, kamu kemudian menyusun rencana-rencana.
5. Masa memulai kembali
Masa memulai kembali atau re-building merupakan tahap terakhir dalam quarter life crisis. Sebagaimana telah dikatakan di awal bahwa quarter life crisis itu merupakan suatu proses sehingga tidak bertahan selamanya. Akhir dari proses ini ialah ketika kamu menemukan kembali antusiasmu dalam menjalani hidup.
Rencana-rencana yang telah kamu susun pada masa eksplorasi diri akan kamu wujudkan dan realisasikan di masa re-building. Kamu sudah punya pegangan yang baru dan tujuan yang baru. Kamu sudah punya pilihan yang baru. Saatnya bangkit dan memulai kembali.
Apakah kamu sudah mengalami tahapan-tahapan tersebut? Atau kamu sedang menjalaninya? Meskipun krisis, terimalah dan nikmatilah proses itu. Sebab, quarter life crisis akan membantu kamu lebih mengenal dirimu sendiri. Kamu gak sendiri, manusia wajar mengalami quarter life crisis dalam hidupnya.
Baca Juga: 5 Indikasi Kamu sedang Mengalami Quarter Life Crisis, Krisis Identitas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.