5 Nasihat untuk Kamu yang Menganggap Sepele Pandemi COVID-19

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) kini tak lagi asing di telinga kita. Epidemi yang dapat mematikan ini sudah menyebar di sejumlah penjuru negeri, termasuk ibu pertiwi. Tak ayal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menetapkan status virus baru ini sebagai pandemi lantaran cakupan wilayah yang terpapar virus COVID-19 tersebar pada geografi yang luas.
Alhasil, epidemi yang mulanya muncul di Kota Wuhan, Tiongkok ini menyebabkan angka kematian yang tidak sedikit pada sejumlah negara yang terkena virus. Dengan demikian, sebagai manusia dan warga negara yang baik, sudah seharusnya kita paham dan tidak sepele terhadap virus baru ini.
Lebih baik pahami secara dalam virus ini agar kita senantiasa waspada dan wawas diri. Apalagi, pemerintah telah menerapkan program social distancing atau pembatasan kegiatan yang bersifat sosial sebagai upaya mencegah virus kian menyebar.
Lantas, bagaimana jika masih ada dari sebagian kita yang merasa sepele dan tidak peduli soal COVID-19 ini? Semoga 5 nasihat ini bisa mencerahkan kamu, ya!
1. Virus ini tidak pandang bulu, karenanya jangan abai dalam mengantongi informasi valid tentang pandemi ini

COVID-19 tidak memandang kasta dalam menyerang siapa pun. Makanya tidak heran terdapat sejumlah pejabat publik yang positif terinfeksi virus ini. Ingatlah, menyepelekan soal penyebaran virus ini adalah kekeliruan.
Sebab, kita tidak pernah tahu sudah berapa banyak orang yang terinfeksi, untuk itu menjaga diri dan mengantongi informasi valid tentang pandemi ini adalah keharusan. Dengan demikian, kita bisa lebih waspada dan tidak panik dalam menghadapinya.
2. COVID-19 bisa dicegah, namun bukan dengan cara membangun rasa tidak peduli dalam menghadapinya

Jika kamu berpikir bahwa COVID-19 adalah epidemi yang dapat dicegah, maka pernyataan itu tidaklah salah. Namun demikian, mencegah sesuatu tentu butuh usaha untuk mewujudkannya. Dan hal ini tidak bisa dilakukan dengan cara abai atau sepele terhadap informasi mengenai virus Corona.
Bayangkan jika kamu tidak mau tahu dengan wabah ini, maka upaya untuk mencegah akan sulit dilakukan karena minimnya informasi yang kamu pahami soal virus ini. Dengan demikian, mari lebih peka terhadap kehadiran virus ini dengan tidak menutup mata dan telinga terhadap penyebarannya yang kian meluas, sehingga kita bisa lebih mudah dalam menjaga diri masing-masing.
3. Merasa sepele artinya kamu tidak peduli dengan kondisi yang ada, ini bisa bikin kamu bertindak gegabah jika pandemi semakin liar

Jika sikap sepele sudah menyatu menjadi prinsip hidup seseorang, maka hal ini bisa membuatnya mudah mengabaikan berbagai hal, termasuk soal epidemi Corona yang kini belum ditemukan vaksinnya. Namun ingatlah, jika kamu sepele hingga tidak peduli dengan kondisi yang ada saat ini, maka perilaku ini bisa menjadi bumerang bagimu apabila pandemi ini semakin tidak terbendung penyebarannya.
Itu artinya, kondisi akan semakin sulit dan kamu bisa saja bertindak gegabah dalam menghadapinya. Mengapa gegabah? Ini karena minimnya informasi mengenai COVID-19 yang kamu ketahui akibat terlalu sepele menanggapi wabah, sehingga kamu bingung untuk mengambil keputusan yang bijak tatkala pandemi ini semakin meluas.
4. Bersikap sepele perlahan-lahan akan membunuh kepekaan sosial dalam diri

Sejatinya, manusia terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang lain selama hidupnya. Untuk menjadi manusia yang bermanfaat tidaklah sulit, salah satunya dengan membangun kepekaan dan jiwa sosial terhadap orang lain.
Namun demikian, kepekaan sosial akan hilang jika seseorang mulai merasa sepele dengan sekitarnya, demikian juga dalam menghadapi wabah Corona yang saat ini tengah berlangsung. Bayangkan jika kamu tetap sepele terhadap hal ini, maka bisa saja kita menjadi ancaman bagi orang lain.
Contohnya sederhana, saat pemerintah sudah melarang masyarakat untuk berkumpul di keramaian untuk sementara waktu, maka sudah seharusnya kita ikuti demi kemaslahatan bersama. Namun, jika kita sepele terhadap instruksi tersebut, maka hal ini akan membuat masyarakat kehilangan kepekaan sosial terhadap orang lain. Sebab kita lebih mengedepankan ego ketimbang rasa manusiawi.
Yuk, jadi lebih bijak dengan tidak merasa sepele terhadap apa pun, ya.
5. Merasa sepele tidak menjamin kamu aman dari virus, sebab sepele bukanlah bentuk dari tawakal dalam menghadapi wabah

Mungkin kamu menganggap bahwa sepele adalah bagian dari sikap tidak panik terhadap suatu masalah. Namun tunggu dulu, ini merupakan kekeliruan. Bencana berskala nasional non alam ini tidak bisa dianggap remeh hingga kita menganggapnya sebagai angin lalu. Corona sudah menyebar hingga ke banyak negara di dunia, untuk itu bersikap sepele bukanlah tindakan yang bijak dalam menghadapi pandemi ini.
Ingat, jangan sampai kamu menjadikan sikap sepele sebagai bagian dari bentuk tawakal menghadapi wabah. Sebab tawakal dalam melewati hari-hari sulit ini tidak dengan meremehkan wabah yang ada, namun sebaliknya, memperbanyak doa meminta perlindungan pada Sang Khalik serta melakukan upaya perlindungan diri agar tidak terjangkit virus.
Ketahuilah, menganggap remeh sesuatu bukanlah sebuah tindakan bijak, justru akan menjadi bumerang buat diri kamu sendiri. Ingat, dalam menghadapi kondisi hari ini, bukan dengan abai terhadap pandemi. Justru inilah momen tepat mendekatkan diri pada Sang Khalik agar hidup kita senantiasa dalam perlindungan-Nya.
Teruslah ikhtiar dalam menjaga diri dan keluarga agar tidak remeh menjaga kesehatan, dan yang terpenting jangan lelah bersabar menghadapi ujian ini.
