Seorang teman seringkali curhat ke kamu. Dia nampak stres, dan itu tercermin dari cerita yang dia ungkapkan ke kamu.
Mungkin kamu bingung bagaimana harus menanggapinya. Kalau memang itu yang kamu rasakan setiap kali dia curhat, sebaiknya kamu diam. Bukannya tak peduli, tapi memberi respon yang kurang tepat bisa fatal akibatnya.
Sebisa mungkin kamu tak mengucapkan kata-kata berikut ini saat temanmu sedang curhat:
Walaupun maksud kamu baik, yakni mencoba menenangkan temanmu, tapi mengucapkan kata-kata seperti di atas saat dia sedang stres dan depresi tidaklah tepat. Pertama, kamu tidak tahu persis apa yang dia alami dan rasakan, dan kedua, yang dia butuhkan itu solusi.
Dia memang (dan pastinya) ingin merasa tenang. Tapi, setelah masalah yang dihadapinya selesai, dan dia butuh solusi untuk itu. Minimal, seseorang untuk berbagi unek-uneknya.
Orang lagi kena masalah, eh malah disalahin. Temanmu itu lagi ada masalah, guys. Dia curhat ke kamu karena butuh bantuanmu, dan kamu adalah sosok yang dia percaya. Tapi kamu malah menuduh dan menyalahkan dia atas masalah yang sedang dihadapinya. Alamat tambah stres deh tuh temanmu....
Dia seringkali curhat ke kamu dan beberapa di antaranya selalu tentang hal yang sama. Biarpun mungkin kamu bosan dan muak sama curhatan dia, sebaiknya hindari kata-kata seperti di atas. Sekali kamu mengucapkan itu, dia akan benar-benar merasa seperti orang yang bermasalah.
Parahnya, itu juga bisa membuatnya merasa tidak berguna dalam hidup karena merasa selalu bermasalah. Ingat, kita tidak tahu persis apa yang dia alami dan rasakan. Bisa saja apa yang dia curhatin ke kamu itu benar adanya.
Mungkin beban atau cobaan hidup dia memang banyak dan berat. Tapi bukan berarti kamu harus mengomentarinya seperti itu. Siapa sih yang mau punya beban hidup berat? Siapa yang mau mengalami banyak cobaan dalam hidup? Tapi mau gimana lagi, sebagai manusia siapapun tidak bisa memilih, termasuk temanmu yang hanya bisa menerima dan menghadapi masalah yang ada.
Kalau kamu merasa hidupmu selalu dimudahkan dari segala macam kesulitan, bersyukurlah dan coba bantu temanmu yang membutuhkan bantuanmu.
Memang betul, temanmu mau tak mau dan suka tak suka harus menerima dan menghadapi masalah yang ada. Tapi, coba kamu sampaikan dengan cara, kata-kata, nada bicara dan bahasa tubuh yang lebih baik dan lebih bijak. Dengan begitu, dia akan berbesar hati untuk menghadapi masalahnya. Penyampaian yang kurang tepat bisa membuat dia tambah depresi dan rentan merasa putus asa dalam menjalani hidup.
Teman yang suka curhat bukan berarti dia tukang mengeluh. Sekali lagi, kita tidak tahu persis apa yang terjadi padanya, apa yang dialami dan dirasakannya. Mungkin bagimu masalah yang dia hadapi tak rumit. Tapi bisa jadi bagi dia itu terasa menyulitkan. Jadi, saat temanmu curhat, minimal kamu bisa menjadi pendengar yang baik.