4 Jenis Hubungan Toksik yang Sulit Dikenali

Beberapa orang menghabiskan waktu dalam hubungan yang salah

Hubungan toksik sering kali tidak terlihat secara jelas pada awalnya, terutama karena mereka dapat menyamar sebagai hubungan yang sehat atau normal. Namun, di balik tirai, ada berbagai jenis hubungan toksik yang dapat merusak kesejahteraan dan keseimbangan seseorang.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas empat jenis hubungan toksik yang samar. Mengenali lebih jauh tentang hubungan toksik akan membantu kamu untuk lebih mewaspadai untuk tidak terjerumus dalam hubungan yang salah.

Baca Juga: 6 Pemikiran Harus Dimiliki demi Bangun Hubungan Sehat dengan Mertua

1. Hubungan dengan manipulator emosional

4 Jenis Hubungan Toksik yang Sulit Dikenaliilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/Jay-r Alvarez)

Manipulator emosional adalah tipe pasangan yang menggunakan berbagai taktik manipulatif untuk mengontrol dan menguasai pasangan mereka. Mereka mungkin menggunakan pemerasan emosional, gaslighting, atau pengucilan sosial untuk memperoleh kekuasaan atas pasangan mereka. Pada awalnya, manipulator emosional sering kali menyamar sebagai pasangan yang perhatian dan penyayang, membuat sulit bagi pasangan mereka untuk menyadari pola perilaku yang merusak.

Namun, seiring waktu, manipulasi emosional dapat menyebabkan pasangan merasa terisolasi, tidak berdaya, dan kehilangan kepercayaan pada diri mereka sendiri. Pasangan yang terjebak dalam hubungan dengan manipulator emosional sering kali merasa terjebak dan sulit untuk mengakhiri hubungan tersebut, karena manipulator sering kali menggunakan taktik manipulatif untuk mempertahankan kendali.

2. Hubungan dengan narcisist

4 Jenis Hubungan Toksik yang Sulit Dikenaliilustrasi pasangan sedang berbicara (pexels.com/Keira Burton)

Narcisist adalah tipe pasangan yang cenderung memprioritaskan diri sendiri dan mengabaikan kebutuhan dan perasaan pasangan mereka. Mereka seringkali memiliki kebutuhan untuk dipuji dan diakui, dan seringkali merasa tidak puas atau tidak terpenuhi jika tidak mendapatkan perhatian yang mereka inginkan.

Pada awalnya, narcisist mungkin menarik karena kepercayaan diri dan pesona mereka, tetapi seiring waktu, pasangan mereka mulai menyadari bahwa narcisist cenderung egois dan tidak sensitif terhadap perasaan orang lain. Hubungan dengan narcisist sering kali menghasilkan perasaan tidak dihargai, tidak aman, dan tidak puas bagi pasangan mereka. Narcisist juga cenderung menyalahkan pasangan mereka ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka, dan mungkin menolak untuk mengakui kesalahan mereka sendiri.

Baca Juga: 5 Dinamika dalam Hubungan saat Memiliki Pasangan yang Ambisius

3. Hubungan dengan pasangan ketergantungan emosional

4 Jenis Hubungan Toksik yang Sulit Dikenaliilustrasi pasangan yang bahagia (pexels.com/PNW Production)

Pasangan dengan ketergantungan emosional yang ekstrem sering kali memerlukan perhatian dan dukungan konstan dari pasangan mereka. Mereka mungkin memiliki kebutuhan yang tidak realistis untuk merasa dicintai dan diakui dan sering kali membutuhkan dorongan emosional atau dukungan finansial dari pasangan mereka.

Pada awalnya, pasangan mungkin merasa terhormat karena dipercaya untuk menyediakan dukungan emosional yang diperlukan, tetapi seiring waktu, beban ketergantungan emosional ini dapat menjadi sangat membebani. Pasangan dengan ketergantungan emosional mungkin sulit untuk menjaga keseimbangan antara memberikan dukungan dan menjaga batas-batas pribadi mereka. Hubungan dengan pasangan ketergantungan emosional sering kali membuat pasangan merasa terjebak atau terikat secara emosional, dan sulit untuk mencapai keseimbangan dan kemandirian yang sehat dalam hubungan tersebut.

4. Hubungan dengan pasangan obsesif atau posesif

4 Jenis Hubungan Toksik yang Sulit Dikenaliilustrasi pasangan sedang berbicara (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Pasangan obsesif atau posesif adalah tipe pasangan yang cenderung menghasilkan rasa takut atau terkekang dalam hubungan. Mereka mungkin memiliki kebutuhan yang tidak sehat untuk mengontrol dan menguasai pasangan mereka, dan seringkali menunjukkan tanda-tanda kecemburuan dan posesif yang berlebihan. Pada awalnya, pasangan mungkin merasa terhormat karena dianggap penting bagi pasangan mereka, tetapi seiring waktu, sikap posesif dan obsesif ini dapat mengakibatkan penurunan kesejahteraan emosional dan fisik.

Pasangan obsesif atau posesif seringkali menempatkan pasangan mereka di bawah tekanan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka, dan mungkin menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mempertahankan kontrol. Hubungan dengan pasangan seperti ini dapat menghasilkan perasaan tidak aman dan ketidakstabilan emosional, dan sering kali memerlukan langkah-langkah keras untuk mengakhiri hubungan yang merugikan ini.

Hubungan toksik sering kali tidak terlihat secara jelas pada awalnya, tetapi dapat merusak kesejahteraan dan keseimbangan seseorang. Empat jenis hubungan toksik yang sulit dikenali termasuk hubungan dengan manipulator emosional, narcisist, pasangan dengan ketergantungan emosional yang ekstrem, dan pasangan obsesif atau posesif.

Penting bagi individu untuk mengenali tanda-tanda dan pola perilaku yang merugikan dalam hubungan mereka, dan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri mereka sendiri dan menjaga kesehatan mental dan emosional mereka. Dengan menyadari risiko dan bahaya hubungan toksik, individu dapat membangun hubungan yang sehat dan saling memberikan dukungan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi kedua belah pihak.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Masalah Sepele Menjadi Besar dalam Hubungan 

Januar Lestari Photo Verified Writer Januar Lestari

Terbang bebas mengangkasa, menjadikan tulisan sebagai sarana healing terbaik. Ig @jei.el26

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya