Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anak di bully di sekolah (freepik.com/gpointstudio)
Ilustrasi anak di bully di sekolah (freepik.com/gpointstudio)

Intinya sih...

  • Bullying sosial bisa merusak harga diri korban dan memengaruhi kesejahteraan mental mereka dalam jangka panjang.

  • Bullying psikologis sulit dikenali tapi bisa merusak kepercayaan diri dan stabilitas mental korban dalam jangka panjang.

  • Bullying akademik dapat berdampak besar pada prestasi belajar seseorang dan menghambat perkembangan kemampuan mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bullying di sekolah masih menjadi masalah yang sering terjadi, bahkan banyak dari kita yang mungkin gak menyadari kalau hal itu sedang berlangsung di sekitar. Berbagai jenis bullying bisa mengganggu kesejahteraan emosional dan mental, baik itu yang terlihat maupun yang tersembunyi.

Mengenali jenis-jenis bullying yang sering terjadi di sekolah sangat penting agar kita bisa lebih peka dan siap mencegahnya. Dalam artikel ini, kita bakal bahas lima jenis bullying yang sering terjadi, serta dampaknya bagi korban yang mungkin sering kita anggap remeh.

1. Bullying sosial

Ilustrasi pria di bully oleh teman (freepik.com/freepik)

Bullying sosial ini kadang suka dianggap remeh, padahal dampaknya bisa jauh lebih parah daripada yang kita kira. Biasanya, korban diasingkan dari kelompok pertemanan, dikucilkan, atau dibuat merasa gak diterima hanya karena alasan yang gak jelas. Ini bisa berbahaya banget, karena selain menyakitkan secara emosional, bisa juga merusak harga diri korban.

Saat seseorang mulai dijauhi atau dikucilkan oleh teman-temannya, ini bisa bikin mereka merasa kesepian dan gak ada yang peduli. Gak jarang, hal ini memengaruhi suasana hati dan rasa percaya diri seseorang, apalagi kalau bullying ini dilakukan di depan orang banyak. Seringkali kita gak sadar, kalau dampak dari bullying sosial ini bisa bertahan lama dan mempengaruhi kesejahteraan mental korban.

2. Bullying psikologis

Ilustrasi wanita sedang di bully oleh temannya (freepik.com/freepik)

Bullying psikologis itu sering kali berupa manipulasi, ancaman, atau intimidasi yang terjadi di luar pandangan orang banyak. Tindakan ini berfokus untuk merusak perasaan dan pikiran seseorang, misalnya dengan mengancam, merendahkan, atau menyebarkan rumor. Meskipun gak ada luka fisik yang terlihat, efek dari bullying psikologis ini bisa sangat merusak kepercayaan diri dan stabilitas mental korban.

Perilaku bullying psikologis seringkali sulit dikenali, karena korban mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda fisik yang jelas. Namun, jika tidak segera dihentikan, korban bisa merasa tertekan dan terisolasi. Dampak buruknya bisa memengaruhi kesehatan mental mereka dalam jangka panjang, seperti kecemasan atau depresi.

3. Bullying akademik

Ilustrasi bullying di sekolah (pexels.com/cottonbro studio)

Siapa sangka bullying bisa terjadi dalam dunia akademik? Bullying jenis ini terjadi ketika seseorang diberi perlakuan yang tidak adil dalam lingkungan belajar. Misalnya, teman sekelas yang dengan sengaja menjelek-jelekkan jawaban atau pekerjaan seseorang hanya karena ingin menunjukkan superioritasnya. Biasanya, bullying ini dikaitkan dengan pencapaian akademik atau hasil ujian.

Beberapa korban mungkin merasa minder atau takut untuk tampil di depan kelas karena takut dipermalukan atau dianggap bodoh. Bullying akademik bisa berdampak besar pada prestasi belajar seseorang, bahkan bisa menghambat perkembangan kemampuan mereka. Kalau dibiarkan, mereka bisa merasa takut untuk mencoba atau berjuang mencapai impian mereka.

4. Bullying fisik

Ilustrasi bullying (freepik.com/freepik)

Ini adalah jenis bullying yang paling jelas terlihat. Bullying fisik melibatkan kekerasan langsung, seperti memukul, menendang, atau menjatuhkan seseorang. Selain menyakitkan secara fisik, bullying jenis ini juga bisa merusak mental korban, terutama jika terjadi berulang kali.

Meskipun sudah mulai banyak kampanye tentang bullying fisik, sayangnya jenis ini tetap terjadi di banyak tempat. Dalam beberapa kasus, korban merasa sangat tertekan, bahkan gak jarang mereka merasa takut untuk pergi ke sekolah. Namun, yang lebih berbahaya adalah ketika korban merasa gak ada yang peduli dan akhirnya memilih untuk diam saja.

5. Cyberbullying

Ilustrasi cyberbullying (freepik.com/freepik)

Nah, yang satu ini perlu banget kita waspadai, terutama di era digital sekarang. Cyberbullying adalah bullying yang terjadi lewat dunia maya, seperti media sosial, chat online, atau bahkan melalui permainan online. Biasanya, pelaku akan menyebarkan komentar jahat, gambar buruk, atau hoax tentang seseorang untuk merusak reputasinya.

Mungkin sebagian dari kita berpikir, "Ah, itu cuma komentar biasa aja, gak usah dipeduliin." Padahal, efek dari cyberbullying bisa jauh lebih merusak daripada bullying fisik. Karena gak ada batas waktu atau tempat, pelaku bisa terus menyerang kapan saja. Hal ini bisa sangat mengganggu kesehatan mental korban, bahkan bisa membuat mereka merasa terancam secara psikologis.

Jadi, bullying itu gak cuma soal kekerasan fisik yang terlihat jelas. Berbagai bentuk bullying lain juga bisa memberi dampak yang tak kalah besar pada korban. Makanya, penting banget untuk kita semua saling peduli dan menghindari segala bentuk bullying, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Ayo, mulai dari diri kita untuk mengurangi bullying dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan peduli!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team