10 Kalimat Bijak Sujiwo Tejo Ini Bikin Kamu Lebih Bijaksana

Semua agama mengajarkan kebaikan. Tidak peduli apapun agamamu, bahkan tidak memeluk agama sekalipun, tidak menjadi patokan apakah kamu seseorang yang baik atau tidak. Yang jelas adalah bagaimana kamu bisa menciptakan senyuman di wajah orang lain. Sesederhana itu. Tidak perlu muluk. Hanya senyuman di wajah orang lain karena dirimu, itu sudah bayaran yang pantas atas kebaikanmu.

Jangan menganggap cinta adalah hal entang. Perasaan bergejolak di hati orang lain itu bukan lelucon yang bisa kamu mainkan. Jika kamu menyukainya, maka kejarlah dia dan perjuangkan perasaanmu. Jangan pernah berpikir untuk mempermainkan seseorang yang memiliki perasaan tulus padamu. Kamu yang akan menyesal nantinya.

Kalau yang gratis saja kamu susah memberi, bagaimana dengan yang bayar? Bagikan senyumanmu untuk orang lain. Kamu tidak akan pernah tahu, seberapa sakit dan menderitanya orang lain yang bahkan untuk tersenyum saja tidak mampu. Dengan kamu membagikan senyumanmu, maka kamu sedang membagikan kebahagiaan yang kamu punya.

Kamu tidak bisa berkata kamu punya segalanya sedangkan kamu jauh dari pemiliknya. Tidak ada satupun orang yang benar-benar memiliki segalanya di dunia ini. Tapi, asal kamu dekat dengan yang memiliki segalanya, maka kamu juga sudah pasti dekat dengan kepunyaanNya. Jangan tamak, jangan juga sombong. Kamu tidak tahu, kalau kesombonganmu itulah kehancuranmu.

Kamu harus bisa membedakan, mana yang masa lalu, mana yang masa kini dan mana yang masa depan. Bukan berarti kamu tidak boleh mengingatnya atau mengenangnya. Boleh-boleh saja selama kamu tidak hidup di dalamnya lagi. Hanya kamu yang tahu bagaimana perasaanmu, hanya kamu juga yang bisa mengaturnya.

Di samping kesedihanmu karena harus patah hati, seharusnya kamu juga senang karena itu artinya dia bukan yang terbaik bagimu. Kamu itu sedang diselamatkan Tuhan agar kamu gak sakit lebih parah lagi. Lebih baik patah hati sekarang daripada nanti. Semakin lama, kamu bisa semakin cinta. Semakin cinta, kamu semakin gak bisa lupa.

Tuhan memang menciptakan dan menggariskan segala sesuatu, tapi, kamu sebagai manusia punya hak penuh untuk menentukan kamu itu mau apa. Mana jalan yang mau kamu ambil, siapa orang yang kamu pilih. Apapun itu pilihanmu, kamu yang akan rasakan sendiri bagaimana nanti jadinya.

Bergantung sama Tuhan saja. Kalau sama manusia, kamu bisa kecewa sendiri. Sebentar baik, sebentar lagi jahat. Sebentar mengolokmu, sebentar lagi menolongmu. Cuma Tuhan yang pasti. Ya sudah, ikut Tuhan saja.

Kamu gak akan pernah tahu kan hasilnya seperti apa. Sedangkan kalau kamu terpatok padanya, kamu hanya akan dibutakan oleh hasil yang besar terus. Pada akhirnya, kamu akan jadi orang yang serakah, lupa daratan dan tega menyakiti orang lain demi hasil yang baik. Kamu perlu tahu, tidak ada keberhasilan yang didapat dari mengambil kebahagiaan orang lain.

Pada akhirnya kamu tidak bisa memilih kepada siapa hatimu itu berlabuh. Tapi, kamu bisa memilih apakah orang itu adalah orang yang tepat atau tidak untumu. Tidak semua orang yang kamu cintai itu tepat untukmu. Tidak semua orang yang tepat untukmu memiliki cintamu. Bijaklah mencintai.

Semua kalimat bijak dari Sujiwo Tejo di atas hanya sebagai pengingat. Sisanya, ya kamu sendiri yang pegang kendali. Ini hidupmu, jadi pertanggung jawabkan hidupmu sebisa yang kamu mampu. Bijaksanalah hidup, ya!