Siapa yang gak suka bercanda? Semua orang dari segala usia, strata sosial, dan bermacam latar belakang pasti suka melakukan hal ini meski hanya berupa guyonan kecil. Di era digital saat ini sudah banyak berkembang teknologi pesat yang masyarakat dapat gunakan, terkadang sering disalah artikan sebagai bahan candaan melalui internet. Hal ini tentunya bisa merembet kepada Cyber Bullying.
Untuk kamu yang hobi bercanda, pastikan 5 hal ini wajib kamu ketahui sebelum melontarkan guyonan ya. Intip yuk!
Gak semua orang bisa kamu ajak bercanda lho! Contohnya seperti bos atau orang asing yang baru kamu temui. Pastikan kamu sudah mengenal siapa yang akan kamu ajak bercanda.
Jangan sampai hanya karena niat ingin berguyon, eh malah kamu yang kena batunya karena membuat lawan bicaramu tersinggung dengan candaan yang kamu lontarkan. Jadi hal ini perlu diperhatikan karena pasti ada saja tipikal orang yang serius dan gak bisa diajak bercanda.
Hal ini memiliki korelasi terhadap norma kesopanan. Alasan utama mengapa kita perlu menyesuaikan candaan kita dengan usia lawan bicara adalah agar konteks guyonannya gak merembet ke arah yang sensitif.
Contohnya saat kamu bercanda dengan anak remaja dan menggunakan gaya candaan usia 40 tahun ke atas, pastinya mereka akan menganggap kamu aneh. Sebaliknya apabila kamu mengajak bercanda orang usia 40an menggunakan gaya anak muda, bisa saja kamu dianggap gak sopan.
Gak semua guyonan dapat dilakukan di segala suasana. Hal ini tentunya penting mengingat semua orang punya suasana hati yang berbeda-beda tiap harinya yang mungkin gak dapat diprediksi oleh kita.
Jangan sampai kita melontarkan guyonan pada saat lawan bicara kita sedang dalam suasana hati yang gak baik, ditakutkan hal itu justru bisa memperburuk suasana hatinya dan gak semua orang dalam keadaan seperti itu mau untuk diajak bercanda.
Ada banyak hal yang gak bisa dijadikan bahan bercanda, contohnya seperti fisik, orang tua, keluarga, finansial, strata sosial, dan urusan privasi lainnya yang bersifat personal. Jangan sampai konteks itu dijadikan bahan guyonan karena dapat menimbulkan konflik dan menyinggung lawan bicara. Meski hubunganmu dengan lawan bicara terbilang cukup dekat sebagai teman atau rekan kerja, tapi tetap selalu ada batasan untuk setiap orang.
Banyak orang yang berniat untuk menyindir seseorang melalui kalimat sarkastik yang diselipkan pada topik guyonan. Jangan sampai hal semacam ini terjadi karena akan merusak esensi dari bercanda itu sendiri.
Akan lebih baik jika kita menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan dewasa, bukan melalui kalimat sarkastik yang diselipkan dalam sebuah candaan. Hal tersebut justru akan memperburuk permasalahan yang ada.
Nah, 5 alasan di atas bisa kamu simak dan perhatikan tentang adab bercanda agar guyonan yang dilontarkan gak akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Bagaimana menurutmu?