Kamu mungkin pernah bertemu orang yang ekspresi wajahnya hampir selalu datar. Sulit ditebak apakah ia sedang sedih, marah, bahagia, atau yang lainnya. Meski tidak semua, wajah seperti ini biasa dimiliki seorang INTJ.
Bukan cuma itu, kalau kamu kenal dengan seorang INTJ, pasti sudah biasa mendengar rumor bahwa ia dibilang serem, cuek, antipati, dan sebagainya. Padahal, stereotip ini tidak selalu benar lho! Biar kamu makin paham, ini 8 hal yang membuat INTJ sering disalahpahami!
Salah satu kesan dingin yang terlihat langsung dari diri seorang INTJ adalah, mereka memang memiliki wajah yang kurang lebih terlihat 'datar'.
Bukan karena tidak ikhlas bersikap ramah pada orang lain, tapi sifat mereka yang tidak terlalu ekspresif memang secara tidak sengaja membuat senyumnya tampak kaku. Tapi, justru ketika tampil sangat ceria, ini membuat mereka sendiri merasa dirinya menakutkan.
Bagi para INTJ, gosip adalah sesuatu yang tidak penting bagi mereka. Karena mereka akan selalu memiliki pertanyaan, "Apa manfaatnya bagiku?" untuk setiap hal yang mereka lakukan. Dibandingkan gosip, mereka memang cenderung lebih suka percakapan untuk menemukan solusi dan saling bertukar perspektif.
Tidak jarang, para INTJ juga dianggap tidak peduli atau tidak berempati pada orang lain. Padahal, INTJ yang lebih dewasa justru memiliki empati yang tinggi atas kondisi dan perasaan orang lain, meskipun yang mengetahui hal ini mungkin hanya dirinya dan orang-orang terdekatnya.
Jika barangkali kamu melihat sosial media seseorang yang tidak banyak atau bahkan tidak ada caption, dan jarang memperlihatkan perasaannya, barangkali yang kamu lihat adalah sosial media seorang INTJ.
Tipe MBTI satu ini memang sangat suka sekali hal privat seperti menyendiri. Karena bagi INTJ, dengan menyendiri mereka bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
Salah satu pengaruh sifat introversi terhadap kebiasaannya adalah, INTJ memiliki filter yang kuat dalam memilih teman. Bukan karena congkak atau apa, mereka sangat menghargai kualitas hubungan dan kejujuran, karena itu mereka pilih-pilih dalam membangun circle mereka. Hal baiknya, INTJ adalah teman yang sangat setia asalkan tidak dibohongi.
Mungkin ada yang menganggap bahwa INTJ ini arogan saat berdebat. Tapi sebenarnya bukan itu, INTJ menyukai perdebatan dengan argumen yang memiliki dasar dan logis. Para INTJ sebenarnya juga suka mendapat perspektif baru dari orang lain, tapi ya itu tadi, asalkan memiliki dasar sumber yang jelas.
Salah satu nilai yang dipegang erat oleh para INTJ adalah kejujuran. Mereka tidak hanya mengharapkan ini dari orang lain, tapi juga menerapkannya pada dirinya, bahkan ketika dimintai pendapat. Oleh karena itu, tidak jarang INTJ dibilang terlalu kasar, padahal mereka hanya berusaha menghindari white lies yang bagi mereka justru akan merugikan.
Meskipun sering dianggap tidak punya perasaan, justru INTJ adalah tipe kepribadian yang jarang muak pada orang lain. Mereka tidak mudah berbicara buruk tentang/pada orang lain, karena tidak suka berpikir dan bertindak secara impulsif. Bisa dibilang mereka ini sabar dengan caranya sendiri.
Namun, meskipun di luar INTJ tampak tenang-tenang saja, mereka sebenarnya diam-diam membaca gestur, nada bicara, motif, dan apa pun yang dilakukan orang lain. Sehingga, jangan kaget kalau tiba-tiba ia menyimpulkan seseorang atau suatu kejadian dengan akurasi tingkat FBI.
INTJ adalah kepribadian yang sangat suka pada efisiensi. Sehingga, ketika mereka menemukan suatu sistem atau budaya yang tidak cocok dengan kemaslahatan manusia atau dirinya, mereka tidak akan segan menerobosnya.
Menasihati mereka dengan alasan adat/budaya/kebiasaan adalah hal yang tidak berguna. Bagi mereka, yang paling penting adalah agar manusia atau dirinya sendiri bisa berfungsi maksimal dan live life to the fullest. Selain itu, alasan-alasan yang demikian itu juga dianggap INTJ tidak logis.
Itulah beberapa membuat INTJ sering disalahpahami. Mungkin ini tidak bisa 100 persen mewakili seluruh INTJ, tapi secara garis besar begitulah selama ini stereotip yang membuat INTJ dipandang bernuansa 'dingin'.