“Anak mungkin berlarian telanjang untuk mendapatkan perhatian atau sebagai cara menunjukkan kemandirian dan menguji batasan yang ditetapkan orangtua,” jelas jelas Dr. Candace Jones, dokter anak di Orlando, dikutip dari Parents.
8 Kebiasaan Anak Balita yang Suka Bikin Bingung, Ini Penjelasannya!

Masa balita sering jadi fase paling seru sekaligus membingungkan bagi orangtua. Tingkah laku anak bisa bikin kita tertawa, geleng kepala, atau bahkan panik sekejap. Setiap hari selalu ada kejutan kecil yang membuat kita bertanya-tanya.
Dari kebiasaan yang terlihat sepele hingga yang bikin deg-degan, balita punya cara unik sendiri dalam mengekspresikan diri. Kadang kita tak tahu harus tertawa atau khawatir. Ternyata kebiasaan balita yang suka bikin bingung ini ada alasannya, lho. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut!
1. Menanggalkan pakaian di mana saja

Balita sering menanggalkan pakaiannya di tempat yang tak terduga, seperti di mobil atau toko. Balita belum paham konsep kesopanan, jadi masih membedakan perilaku di rumah dan di luar. Menjadi mampu membuka pakaian sendiri juga membuat mereka merasa bangga dan berkuasa.
Untuk orangtua, penting menetapkan batasan yang jelas, seperti boleh telanjang di rumah, tapi harus berpakaian di luar atau saat ada tamu. Beri pilihan sederhana saat berpakaian, misalnya memilih celana, agar anak merasa dilibatkan. Hal ini membantu anak memahami aturan sambil tetap menjaga rasa bangga mereka.
2. Membenturkan kepala berulang kali

Balita terkadang membenturkan kepala mereka sendiri ketika merasa frustasi atau lelah. Ini adalah cara nonverbal untuk menenangkan diri karena mereka belum bisa mengungkapkan perasaan dengan kata-kata. Meski terlihat menakutkan, kebiasaan ini umumnya tidak berbahaya.
“Anakmu tidak berusaha menyakiti diri sendiri, mereka justru merasa nyaman dengan ritme dari benturan kepala tersebut,” kata Dr. Kyle D. Pruett, profesor psikiatri anak di Universitas Yale dan penulis Me, Myself, and I, dikutip dari Parents.
Orangtua sebaiknya tidak melarang secara keras, tapi menawarkan cara menenangkan lain, misalnya musik santai saat tidur. Jika anak melukai diri atau menggunakan cara ini untuk menjauh dari dunia, segera konsultasikan ke dokter anak.
3. Menahan napas untuk mendapatkan keinginan

Beberapa balita menahan napas saat ingin sesuatu, mirip versi tantrum ekstrem. Biasanya terjadi saat mereka kewalahan atau memiliki temperamen emosional yang intens. Meskipun menakutkan, ini adalah perilaku yang bisa dikendalikan dengan konsistensi.
“Cara terbaik menghentikan perilaku ini adalah dengan tidak menuruti tuntutan mereka,” Helen F. Neville, RN, seorang parent educator sekaligus penulis Is This a Phase? Child Development & Parent Strategies, dikutip dari Parent.
Jangan menuruti keinginan anak saat menahan napas karena hal itu mengajarkan mereka bahwa perilaku tersebut berhasil. Alihkan perhatian mereka atau ajarkan cara mengungkapkan keinginan dengan kata-kata. Dengan kesabaran, kebiasaan ini biasanya akan hilang seiring waktu.
4. Minum air mandi

Meski sudah diberi air sepanjang hari, balita kadang ingin meneguk air di bak mandi. Ann Douglas, penulis The Mother of All Toddler Books, dikutip dari Parents, menjelaskan bahwa, Bagibalita, mandi bisa terasa seperti pesta teh besar, di mana mereka berada di teko besar itu sendiri. Meski jarang menyebabkan sakit, perilaku ini bisa membuat orangtua bingung.
Orangtua bisa menghentikan kebiasaan ini dengan mengambil mainan yang bisa dijadikan gelas atau mengalihkan perhatian anak. Jangan biarkan mereka meneguk air terlalu lama, dan pastikan kebersihan bak mandi tetap terjaga. Dengan pendekatan lembut, anak akan belajar minum dari gelas dan bukan dari bak mandi.
5. Memasukkan benda ke hidung atau telinga

Balita penasaran dengan segala hal, termasuk tubuh mereka sendiri. Mereka kerap memasukkan manik-manik, kacang, atau benda kecil lain ke hidung dan telinga. Ini bagian dari eksplorasi diri dan lingkungan sekitar mereka.
“Balita senang mengeksplorasi, termasuk tubuh mereka sendiri. Jika ada masalah medis, konsultasikan ke dokter anak,” kata Dr. Jones.
Jika terlanjur terjadi, minta anak meniup atau segera ke tenaga medis bila benda tersangkut terlalu dalam. Orangtua harus tetap waspada terhadap benda kecil di sekitar anak agar risiko tersedak minimal. Dengan pengawasan yang tepat, eksplorasi ini bisa tetap aman.
6. Pola makan yang sulit diprediksi

Balita bisa tiba-tiba menolak makanan yang sebelumnya disukai atau hanya mau makan satu jenis makanan saja. Hal ini wajar karena kemampuan komunikasi mereka masih terbatas. Kebiasaan ini sering kali menjadi perebutan kekuasaan kecil antara anak dan orangtua.
“Menolak makanan bisa sesederhana karena anak tidak lapar saat itu. Ini juga bisa terkait dengan perkembangan selera atau sensitivitas terhadap tekstur makanan,” ujar Dr. Jones.
Orangtua disarankan tetap menawarkan variasi makanan dan tidak memaksa. Nafsu makan yang fluktuatif adalah hal normal di fase ini.
7. Membaca buku yang sama berulang kali

Balita sering ingin mendengar cerita favorit berkali-kali. Repetisi ini membantu mereka merasa aman dan memahami urutan peristiwa. Meski bagi orang dewasa terasa membosankan, anak belajar kosakata baru dan keterampilan pengamatan.
“Mendengar cerita yang sama membuat mereka merasa dunia teratur dan mereka punya kendali,” kata Mary Borowka, LCSW, seorang psikoterapis anak, dikutip dari Parents.
Orangtua bisa bersabar sambil mendorong anak memahami cerita dan gambar di buku. Setelah merasa cukup, anak akan siap mencoba buku baru.
8. Terobsesi dengan layar

Balita meniru kebiasaan orangtua, termasuk penggunaan ponsel atau tablet. Meniru ini membuat mereka merasa dekat dan belajar melalui contoh. Imitasi adalah bentuk awal belajar motorik dan kognitif.
Orangtua bisa membatasi waktu layar sambil tetap memanfaatkan momen meniru untuk mengajari keterampilan baru. Jangan khawatir, perilaku ini wajar selama tidak berlebihan.
Meski tingkah balita kadang bikin bingung atau geleng kepala, semua perilaku itu adalah bagian dari tumbuh kembang mereka. Dengan pemahaman dan kesabaran, orangtua bisa lebih tenang menghadapi setiap momen unik bersama si kecil. Jadi, jangan khawatir terlalu banyak, nikmati saja proses seru ini!



















