5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Tugasmu Banyak Terbengkalai

Tugas yang terselesaikan dengan cepat untuk mempengaruhi kualitas pekerjaan. Kamu dikenal sebagai orang yang profesional. Tapi kenyataan ini tidak membuat orang-orang tertarik menyelesaikan tugas tepat waktu. Sebaliknya, banyak yang berakhir terbengkalai. Terutama menyangkut tugas penting dan prioritas.
Kondisi demikian tidak terlepas dari kebiasaan buruk yang masih dipelihara. Ia lebih memilih mendahulukan aktivitas yang tidak penting daripada tugas utama. Jika kamu masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan buruk berikut, jangan heran dengan tugas yang mangkrak.
1. Menunda-nunda tugas sampai batas deadline tiba

Menyelesaikan tugas alangkah baiknya tepat waktu. Karena ini berkaitan dengan sikap disiplin dan integritas diri. Kamu dikenal sebagai orang yang profesional dan bisa dipercaya. Namun demikian, yang terjadi justru sebaliknya. Banyak tugas masih mangkrak tanpa sempat terselesaikan.
Salah satu sebabnya menunda tugas sampai batas deadline tiba. Kamu tidak kunjung mengerjakan sebelum waktu berakhir. Padahal bergantung pada saat-saat kritis belum tentu menjanjikan hasil terbaik. Saat tantangan atau kesulitan muncul, kamu tidak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan.
2. Terlalu banyak bermain sosmed

Di era sekarang ini, generasi muda pasti memiliki akun media sosial. Kehidupan dunia maya menjadi candu yang sulit dipisahkan. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan keberadaan media sosial. Asal kamu bisa membatasi diri agar hidup tidak didominasi oleh kehidupan dunia maya. Tapi bagaimana jadinya jika waktu habis untuk bermedia sosial tanpa kepentingan yang pasti?
Kebiasaan satu ini mungkin sudah dianggap wajar. Padahal bisa membuat tugas berakhir terbengkalai. Saat waktu dihabiskan untuk bermedia sosial, prioritas hidup justru terlupakan. Tugas-tugas penting dan prioritas justru tidak sempat diperhatikan. Bahkan berakhir mangkrak tanpa ada yang selesai.
3. Hanya berfokus pada tugas yang sulit

Apakah kamu pernah mendapat tugas yang sulit? Tugas sulit memang menyita banyak waktu dan pikiran. Kamu harus bekerja keras untuk menyelesaikannya. Tapi bukan berarti kamu dapat mengabaikan tugas lain yang kelihatannya mudah.
Ketika kamu hanya berfokus pada tugas sulit, maka tugas-tugas lain akan terabaikan. Bahkan tidak menutup kemungkinan terlupa. Sedangkan tugas itu adalah bagian dari prioritas. Satu tugas yang terlewat bisa mengganggu keteraturan selanjutnya. Ambisi dan tujuan tidak bisa tercapai secara penuh.
4. Terlalu berorientasi sempurna

Berorientasi sempurna memang dapat memotivasi diri untuk melakukan sesuatu dengan baik. Namun jika terlalu berlebihan justru akan menjadi kendala yang menghambat dalam mencapai tujuan. Tidak terkecuali ketika mengerjakan tugas. Sikap terlalu berorientasi sempurna membuatmu takut akan kesalahan sehingga selalu membanding-bandingkan dengan hasil kerja orang lain.
Alih-alih mengerjakan tugas, kamu justru ragu untuk mulai mengerjakan dan menunggu hasil temanmu sebagai contoh dan perbandingan. Seolah tidak bisa mempercayai kemampuan diri sendiri. Saat temanmu terlambat dalam mengerjakan, kamu juga akan ikut-ikutan sedemikian rupa.
5. Tidak membuat prioritas tugas

Banyaknya tugas seringkali membuatmu kalang kabut. Bahkan tidak jarang kamu hanya mendahulukan tugas yang kelihatannya sulit atau tugas yang hanya kamu sukai. Di sisi lain, banyak juga tugas penting yang harus dikumpulkan dalam waktu dekat.
Saat kamu tidak memperhatikan prioritas, tentu menjadi tantangan tersendiri. Kebiasaan ini yang membuat banyak tugas berakhir terbengkalai. Kamu cenderung berfokus pada urusan tidak terlalu penting. Tugas utama dan prioritas justru dipandang sebelah mata.
Mungkin kamu heran dengan banyaknya tugas yang berakhir terbengkalai. Bahkan hampir keseluruhan tidak terselesaikan. Kebiasaan buruk seperti ini tidak terlepas dari suatu sebab. Barangkali disebabkan oleh pengelolaan diri sendiri yang belum maksimal. Sadar sering mengalami situasi tersebut, tidak ada salahnya introspeksi diri. Kamu bisa menentukan langkah perbaikan ke depannya.