4 Kebiasaan Kecil yang Bisa Membuat Buku Kamu Awet Bertahun-tahun

- Usia buku sangat dipengaruhi kebiasaan kecil sehari-hari, mulai dari cara menyimpan, membaca, hingga membersihkannya.
- Menjaga suhu, kelembapan, kebersihan, dan perlakuan fisik buku bisa mencegah kertas menguning, berjamur, serta punggung rusak.
- Merawat buku bukan soal ribet atau perfeksionis, melainkan bentuk kepedulian agar buku tetap nyaman dibaca bertahun-tahun kemudian.
Buku sering dianggap sekadar benda, tetapi ada sebagian orang yang merasa punya ikatan emosional dengan koleksi mereka. Ada yang menyimpan karena kenangan, ada juga yang merasa tenang hanya dengan melihat rak buku rapi di kamar. Masalahnya, banyak orang belum sadar kalau kebiasaan kecil sehari-hari bisa menentukan umur buku.
Merawat buku sebenarnya gak rumit, hanya perlu sedikit perhatian dan konsistensi. Menjaga buku tetap awet itu bukan soal perfeksionis, tapi bentuk rasa sayang terhadap sesuatu yang pernah menemani kita belajar dan tumbuh. Berikut beberapa kebiasaan sederhana yang bisa bikin buku kamu bertahan lebih lama.
1. Menyimpan buku dengan posisi dan suhu yang tepat

Buku bukan barang tahan segalanya, terutama kalau disimpan di tempat lembap atau terkena sinar Matahari langsung. Banyak orang meletakkan buku sembarangan, bahkan di dekat jendela atau di lantai. Padahal, suhu dan kelembapan ruangan bisa bikin halaman cepat menguning dan berjamur. Buku yang ditumpuk terlalu rapat juga bisa rusak karena udara gak bisa masuk dengan baik.
Sebaiknya, simpan buku di rak yang kering, bersih, dan tidak terlalu padat. Beri jarak kecil di antara buku agar udara tetap mengalir. Kalau ruanganmu lembap, tambahkan gel silika di rak agar kelembapan tetap seimbang. Kebiasaan kecil ini bisa membantu buku kamu tetap wangi dan bebas jamur selama bertahun-tahun.
2. Membaca buku dengan cara yang gak bikin rusak

Sering melipat ujung halaman buat penanda? Itu salah satu kebiasaan paling umum yang bikin buku cepat rusak. Ujung yang terlipat bisa bikin kertas mudah sobek, apalagi kalau sering dibuka tutup. Belum lagi kalau membuka buku terlalu lebar sampai punggungnya merekah, itu bisa bikin lem perekat di dalamnya lepas pelan-pelan.
Gunakan pembatas buku, bukan lipatan. Kalau buku tebal dan sulit dibuka, lebih baik tahan pelan di bagian tengah tanpa menekannya. Hindari juga meletakkan benda berat di atas buku terbuka. Buku memang tahan lama, tapi bukan berarti tahan perlakuan kasar setiap hari.
3. Menjaga kebersihan buku dari kebiasaan kecil

Tanpa disadari, buku sering kena noda dari tangan yang berminyak atau kotor. Makan sambil baca mungkin terasa nyaman, tapi minyak makanan bisa menempel di halaman dan bikin kertas menguning. Debu juga mudah menumpuk kalau buku jarang dibersihkan. Semua hal kecil ini pelan-pelan merusak tampilan dan tekstur kertas.
Biasakan mencuci tangan sebelum membaca, terutama kalau baru dari luar. Bersihkan rak secara rutin. Kamu cukup lap lembut dengan kain kering. Hindari semprot pewangi langsung ke buku karena cairan bisa merusak serat kertas. Perawatan kecil seperti ini bikin koleksi kamu tetap bersih dan nyaman saat dibaca lagi nanti.
4. Memberi batasan saat membawa buku ke mana-mana

Bawa buku ke mana pun memang menyenangkan. Namun, terlalu sering dibawa ke luar rumah bisa bikin cepat rusak. Perubahan suhu, paparan sinar Matahari, dan gesekan di dalam tas bisa membuat sampul cepat kusam. Apalagi kalau buku sering dipinjamkan, risiko rusaknya lebih besar.
Kalau kamu punya buku yang benar-benar berharga, lebih baik disimpan di rumah dan baca versi digitalnya saat bepergian. Untuk buku bacaan harian, pilih yang ringan dan gak terlalu sensitif terhadap kondisi luar. Intinya, tahu kapan dan di mana buku harus istirahat itu juga bentuk tanggung jawab kecil sebagai pemilik.
Buku yang awet bukan cuma soal bahan kertas yang bagus, tapi juga soal kebiasaan kecil yang kamu lakukan setiap hari. Semakin kamu peduli dengan detail kecil, semakin lama juga buku itu bisa bertahan. Jadi, sudah sejauh apa kamu menjaga buku-buku di rumahmu selama ini?


















