Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan Sepele yang Perlahan Merusak Hidup Gen Z

ilustrasi Gen Z (pexels.com/cottonbro studio)
Intinya sih...
  • Terlalu banyak waktu di media sosial bisa merusak koneksi sosial dan kesehatan mental gen Z.
  • Kebiasaan menghindari interaksi sosial baru membuat gen Z sulit berkembang dan kehilangan peluang emas.
  • Prokrastinasi merugikan, menunda pekerjaan hingga stres, panik, dan kurangnya disiplin dalam mengatur waktu.

Gen Z dikenal sebagai generasi melek teknologi dan paling cepat beradaptasi dengan perubahan. Mereka tumbuh di era digital yang serba cepat, penuh kebebasan berekspresi, dan banyak peluang baru. Namun, di balik keunggulan itu, ada juga kebiasaan-kebiasaan kecil yang tanpa disadari justru menghambat perkembangan diri mereka sendiri.

Kebiasaan ini terlihat sepele, tapi jika terus dilakukan, maka bisa memberi dampak besar dalam jangka panjang. Tanpa sadar, banyak anak muda merasa stuck, cemas, atau kehilangan arah, padahal akar masalahnya bisa jadi ada pada rutinitas yang mereka anggap biasa saja.

Tanpa disadari, berikut ini beberapa kebiasaan sepele yang perlahan merusak hidup gen Z. Coba lihat, mungkin salah satunya sering banget kamu lakukan!

1. Terlalu lama online di dunia maya

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/SHVETS Production)

Gen Z adalah generasi digital yang hidup berdampingan dengan media sosial, game, dan internet sejak kecil. Namun, terlalu banyak waktu di dunia maya bisa membuat mereka kehilangan koneksi dengan dunia nyata. Saat lebih sering scroll TikTok atau Instagram daripada berbicara langsung dengan orang lain, hubungan sosial bisa jadi dangkal dan rasa kesepian meningkat.

Tanpa disadari, kecanduan layar juga bisa merusak konsentrasi, menurunkan kualitas tidur, bahkan memperburuk kesehatan mental. Terlalu sering membandingkan hidup dengan unggahan orang lain juga bisa menimbulkan rasa tidak percaya diri. Akibatnya, hidup terasa stagnan, padahal penyebabnya ada di genggaman tangan sendiri.

2. Menghindari interaksi sosial baru

ilustrasi orang menjauh (pexels.com/Shvets Production)

Banyak gen Z merasa nyaman di zona aman, terutama saat bersosialisasi secara online. Namun, kebiasaan menghindari interaksi sosial baru bisa membuat mereka sulit berkembang. Bertemu orang baru dan membangun koneksi itu penting, baik untuk karier maupun kehidupan pribadi.

Kalau terus menerus menutup diri dari dunia luar, mereka bisa kehilangan banyak peluang emas. Rasa cemas atau takut ditolak wajar, tapi jika terus dituruti bisa membuat hidup jadi monoton dan terisolasi. Padahal, keberanian untuk membuka diri justru bisa membawa pengalaman berharga.

3. Menunda-nunda pekerjaan

ilustrasi menunda pekerjaan (pexels.com/Anna Tarazevich)

Prokrastinasi sering dianggap sepele, tapi sebenarnya kebiasaan ini sangat merugikan. Banyak gen Z yang merasa punya banyak waktu sehingga menunda pekerjaan hingga mendekati tenggat waktu. Hasilnya tentu tidak baik melainkan stres, panik, dan kualitas kerja menurun.

Parahnya lagi, menunda bisa jadi kebiasaan yang terbawa hingga dewasa. Saat sudah terbiasa, akan sulit mengatur waktu dan membangun kedisiplinan. Hidup pun jadi terasa penuh tekanan karena tugas menumpuk, padahal semua itu bisa dicegah sejak awal.

4. Mengandalkan pelarian yang tidak sehat

ilustrasi konsumsi junk food (pexels.com/Tim Samuel)

Saat stres, banyak gen Z mencari pelarian ke hal-hal instan, seperti makanan cepat saji, minuman manis, atau scrolling media sosial tanpa henti. Sayangnya, ini hanya solusi sesaat. Bukannya mengatasi masalah, kebiasaan ini justru membuat emosi negatif makin menumpuk.

Tanpa disadari, kebiasaan tersebut bisa merusak kesehatan fisik dan mental. Lebih baik belajar menghadapi masalah dengan cara yang sehat, seperti berbicara dengan orang yang dipercaya, journaling, atau terapi. Memang tidak mudah, tapi hasilnya tentu jauh lebih baik dalam jangka panjang.

5. Terlalu membiarkan kecemasan menguasai hidup

ilustrasi anxiety (pexels.com/RDNE Stock Project)

Kecemasan memang manusiawi apalagi di era penuh ketidakpastian ini. Namun, jika dibiarkan menguasai hidup, kecemasan bisa membuat seseorang ragu untuk mengambil keputusan penting. Banyak gen Z akhirnya melewatkan kesempatan besar hanya karena takut gagal.

Jika terus seperti ini, mereka bisa merasa stuck dan tidak pernah puas dengan diri sendiri. Penting untuk belajar membedakan antara kecemasan yang wajar dan yang perlu ditangani. Jangan biarkan suara negatif dalam pikiran menghalangi potensi terbaik yang mereka miliki.

6. Tidak menyisihkan uang sejak dini

ilustrasi menabung (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak gen Z merasa masih muda dan belum perlu memikirkan tabungan atau investasi. Padahal, kebiasaan keuangan yang baik seharusnya dimulai sedini mungkin. Menunda menyisihkan uang bisa membuat mereka kesulitan saat butuh dana mendesak di masa depan nantinya.

Tanpa perencanaan keuangan, hidup jadi tidak stabil. Mau traveling, pindah kerja, atau mengejar passion pun terasa sulit. Belajar menabung, mengelola pengeluaran, dan paham soal keuangan dasar adalah investasi yang penting untuk hidup yang lebih tenang dan mandiri.

Menjadi gen Z memang tidak mudah, apalagi di tengah tekanan sosial, ekonomi, dan ekspektasi yang terus berubah. Namun, dengan menyadari dan memperbaiki kebiasaan-kebiasaan kecil yang merugikan, mereka bisa menciptakan hidup yang lebih sehat dan stabil. Jadi, dari enam kebiasaan di atas, mana yang tanpa sadar sering kamu lakukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us